Lovely Bleeding

06 Sedikit terungkap

Use background music cover enjoy 🍃 🍃

Aku mau kasi tau dulu, sebenarnya background music cover yang aku sering kasi itu ngak nyambung sama cerita nya, dari artinya beda sama jalan cerita yang aku buat.

Udah tau ngak nyambung kenapa aku masih pakai kan? 😂😂
Waktu aku ngetik cerita ini aku sambil dengerin lagu itu, jadi nya setiap dengar lagu nya keingat cerita ini.

Kalau kalian ngak suka aku kasi background music cover yang ngak nyambung ini, part berikut nya aku ganti dengan yang lain.

Selamat membaca guys 😉😉

~~~

~Kaivan~

Sudah berkali-kali aku menelfon seseorang, tapi satu panggilan pun tidak dia jawab.

Aissh aku melempar keras ponsel ku ke lantai membuat layar pada benda pipih itu retak.

"Apa pekerjaan mu sekarang melempar ponsel sembarangan?" Seseorang di sebelah ku mulai berkomentar.

"Ken ambil kan ponsel ku"

"Sudah di lempar tapi di ambil lagi? Apa kau kekurangan uang Kai?"

"Diam lah Regi!" Aku menatap nya marah, pasal nya sekarang mood ku benar-benar tidak bagus.

"Ok ok" Ucapnya mengangkat kedua tangan.

"Ini" Ken menyerah kan handphone yang aku lempar tadi.

"Kau terlalu berisik kak, ini sedang di rumah sakit. Kakak ku bisa membuat mu masuk UGD"

"Diam kau bocah, kau yang akan masuk UGD karna ku"

"Oh ya? Aku tidak takut sama sekali bleh"

"Kemari kau, biar aku kasi pelajaran"

"Pelajaran apa di rumah sakit? Pelajaran menyuntik?"

"Awas ka.... "

"Diam lah" Ucapku keras membuat orang-orang sekitar menatap ku aneh.
Aku sedikit menundukkan kepala tanda minta maaf karena mengganggu kenyamanan mereka.

Aku menatap tajam 2 anak gaib di sebelah ku, mereka menatap ku takut sambil berpelukan.

"Jika kalian masih ribut, aku akan simpan kalian ke ruang mayat"

"Tidak tidak, kami tidak akan ribut kak tenang saja. Ya kan, kak Regi?" Ken mengelus-elus rambut Regi, dan sekali-kali menjambak nya.

"Kurang ajar kau bocah. Ehh? Iya Kai, kami akan baik-baik saja" Ucap Regi yang juga menjambak rambut Ken.

Aku kembali pada ponsel yang sudah retak, berkali-kali aku menelfon seseorang tapi tetap saja nomor nya tidak aktif.

"Ken? Kau sudah menghubungi mom?" Tanpa mengalihkan pandangan dari ponsel aku bertanya.

"Sudah, 15 menit lagi mom dan Tante Emi akan datang"

"Sial, dimana dia menyimpan ponsel nya" Aku menggerutu.

"Ini sudah jam 12 pm, dia mungkin tidur"

"Jika dia benar tidur, akan aku pecat dia"

Drett drett
Tiba-tiba ponsel di genggaman ku bergetar, langsung saja aku menggeser ke layar hijaunya.

"Apa kau tak punya uang?
Untuk membeli ponsel baru?"

"Maaf tuan,
ponsel saya sedang
diperbaiki"