00.

2.2K 123 34
                                    


***

"Jadi gimana kabar orang tua lo?" tanya salah satu diantara mereka,

Empat perempuan itu akhirnya kembali bertemu, setelah sekian lama.

"Baik, mereka sehat kok" jawabnya sambil meminum minuman pesanan dia,

Ketiganya mengangguk lega, sebagai jawaban.

"Gue seneng, akhirnya kita ketemu lagi" kali ini yang bicara perempuan rambut pendek dengan poni,

"Iya, aku seneng akhirnya kita bisa kumpul bareng lagi" ucap perempuan yang paling pendiam diantara mereka.

Mereka akhirnya saling melirik dan tertawa.

"Mungkin udah lama kali ya?"

"Kita nggak kumpul kayak gini?" tanya perempuan rambut pendek.

"Nggak sih, palingan cuma beberapa tahun yang lalu" jawabnya sambil tertawa.

Kepalanya dijitak,

"Aww! Hehe, iya deh, sorry!"

Kemudian, keadaan tiba-tiba mendadak menjadi hening.

"Kenapa kok pada diem sih?" tanyanya penasaran,

"Jadi gimana?" tanya perempuan rambut pendek itu bersuara,

"Gimana apanya?" tanyanya balik,

Mereka bertiga mengembuskan nafas, frustasi.

"Yang tadi loh" ucap si pendiam,

"Oh, hehe ya maaf" ucapnya sambil nyengir,

Dia terdiam sebentar, memikirkan tawaran para sahabatnya.

Iya tawaran,

Tawaran untuk ikut mengurus kedai, kedai ice cream milik mereka bertiga.

Iya, mereka bertiga mendirikan kedai ice cream.

Tentu dia senang, tapi disisi lain tujuannya kemari hanya untuk bertemu dan mengobati rindu dengan para sahabatnya,

Bukan untuk menetap lagi seperti dulu, lagipula kalau tidak menetap? Mana bisa dia harus bolak-balik dari kedai ice cream ke tempat orang tuanya sekarang.

"Jadi gimana?" tanya si rambut panjang berponi, si kepo.

"Duh, tapi kan tujuan gue kembali buk--"

"Iya, kita tau! Tapi emangnya lo nggak mau bantu kita?" tanya si kepo.

"Ya mau sih ta--"

"Harus pokoknya!"

"Gue belum bi--"

"Siapa yang bilang belum kasih tau orang tua lo? Gue udah kasih tau" ucap si rambut pendek santai.

Dia melongo tak percaya, bagaimana cara mereka megatakan pada orang tuanya?

"Gue telfon mereka, setibanya lo disini" si rambut pendek lagi yang bicara, menjawab kebingungannya.

[2] Back, Again?! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang