14 - HANY💗

150 8 6
                                    

"Hasssssnaaaaa ! "

Jeritan Doktor Amiyna dari pintu klinik menghentikan langkah Hasna .

Bam !

Hasna jatuh menyembah bumi . Darah mengalir memenuhi tudung shawl purple yang dipakainya .

Doktor Aminah terus berlari ke arah Hasna . Telefon didail nombor kecemasan .

"Hasna , tahan ya . Demi anak kamu . "

Tangan Hasna dipegang erat oleh Doktor Aminah .

○●○●○

"Aariz , Hasna kena langgar lari . Dia masih tak stabil akibat pendarahan yang tak terkawal . "

Panggilan yang dijawab oleh Aariz tadi cukup mampu untuk membuat dia longlai . Kakinya hampir tidak mampu mengimbangi badan .

"Ya Allah , kenapa kau uji aku sebegini ? "

Jatuh air mata lelakinya . Dia baru berjanji dengan dirinya untuk menjaga Hasna , puteri di hatinya dan anak yang baru dikandung .

Doktor keluar dari bilik kecemasan .

"Encik keluarga Pn Hasna ? "

"Ya doktor , dia okay ? "

Wajah bersalah doktor tidak dapat disorok lagi . Jawapan seterusnya yang meniti di bibirnya ,

"Maaf , kami tidak dapat selamatkan nyawa anak dan isteri encik . Dia dilanggar dan pendarahan sangat banyak berlaku . Saya harap encik kuat . "

Aariz terduduk di lantai hospital tersebut . Ya Allah , aku tak kuat !

"Sayang , kenapa sayang tinggalkan abang ? Baby kenapa tinggalkan papa ? "

Soalan yang sudah pasti tiada jawapan berulang kali meniti di bibir Aariz . Dia terlalu sayangkan dua insan ini .

"Sayang janji nak ada anak dengan abang . Kenapa sayang tinggalkan abang ? Sayang tipu abang . "

Ibu bapa Aariz dan Hasna yang baru tiba sayu melihat keadaan Aariz yang tidak bermaya .

Mayat Hasna dibawa keluar dari bilik kecemasan . Aariz berlari dan mengusap wajah pucat Hasna .

"Sayang , jangan tipu abang . Sayang ingat abang tak tau ke sayang tidur hah . "

Wajah pucat Hasna dicuit mesra . Air mata Aariz semakin kuat mengalir dari tubir matanya .

"Kami akan bawa mayat puan ke bilik mayat sebelum dibawa pulang . Terima kasih . "

"Saaaayaanggg ! "

Jeritan bercampur tangisan Aariz kuat mengisi ruang kecemasan . Dia terduduk di atas lantai .

○●○●○

Beberapa minggu berlalu ,

"Mama , walau apa pon terjadi , Aariz tetap akan cari siapa yang bunuh arwah Hasna dan anak kami . Dia patut terima balasan setimpal . "

Kini , Aariz semakin kental dan cuba untuk menerima kenyataan yang Allah lebih menyayangi arwah Hasna dan anaknya . Dia redha .

○●○●○

"Oi cik kak ! "

"Oh aku cinta Akiel ! "

"Amboi melatah pon ada nama Akiel , sayang bebenar ni . "

"Eh mesti , dah nak tunang kan ? "

"Ha ye lah . Aku ni je yang single tak sudah -sudah . "

Sedang mereka bergurau senda depan tv , iphone Farra mengeluarkan lagu 10,000 hours . Akiel yang set guysss !

Dendam CintaWhere stories live. Discover now