|•••|
Pranggg!
Suara piring pecah terdengar dari kamar Seojin, gadis itu baru saja melempar piring berisi buah yang diberikan padanya dari seorang salah satu perawat. Seojin langsung mencekik leher perawat itu hingga perawat itu melayang di udara karna cekikan dari Seojin.
Tapi tiba-tiba Seojin melepas cekikan itu karena kedatangan seseorang yang berkunjung untuk melihatnya. Perawat itu segera pergi dari tempat.
Seojin langsung merasa ketakutan melihat seseorang didepannya ini, manik matanya terus bergetar.
"Apa yang lo lakukan bodoh!" Ucap wanita berparas cantik didepan Seojin. Seluruh tubuh Seojin seketika lemas mendengar suara wanita itu.
"A a a aku.."
"Jangan macam-macam disini, jika Lo masih mau hidup maka turuti saja perintah dari gue!" Wanita itu seketika menodong Seojin dengan pisau tajam. Perlahan wanita itu berjalan kearah Seojin dan Seojin berjalan mundur hingga terpentok tembok.
Wanita pemegang pisau itu segera menaruh pisau tajam itu didepan leher Seojin.
"Apa perlu gue bunuh disini dan saat ini juga? Hm?" Tanya wanita itu dengan penuh intimidasi. Seojin seketika menggelengkan kepalanya dengan keringat dingin yang terus menerus keluar dari tubuhnya.
"Jadi kapan ya kira-kira gue bunuh Lo" ucap wanita itu lagi.
"J j j jangan bunuh aku" Suara gemetar Seojin pun akhirnya keluar, wanita didepan nya langsung mengernyitkan keningnya.
"Lho? Terus luka dilengan dan pergelangan tangan Lo ini apa kalau bukan percobaan bunuh diri hm?" Kini wanita itu bahkan meremas luka dipergelangan tangan Seojin, meski lukanya hampir sembuh, namun jika diremas tetap saja masih sangat sakit.
"S s s sakitthhhhh.." rintih Seojin
"Dari pada Lo melakukan bunuh diri, mending gue bunuh. Ya ga sih?"
"J j j jangan kumohon.."
"Kenapa? KENAPA LO GA MAU GUE BUNUH?! LO TAU KENAPA GUE NOLAK MEMBUNUH LO?!" akhirnya wanita itu mengamuk dengan meninggikan nada bicara nya tiba-tiba, seketika Seojin menggeleng."jadi, Lo ga tau" dan akhirnya wanita itu kembali memelankan suaranya.
"E e engga"
"Karna, Lo adalah pemilik sah saham perusahaan SJ Group. Sebelum Lo bertanda tangan diatas surat penyerah saham itu ke gue maka gue ga membiarkan Lo mati. Paham?"
"A a apa cuma g g gara-gara saham i i itu?"
"IYALAH BODOH!"
"K k kalau begitu a a aku tanda tangani Sekarang surat penyerahan saham i i itu"
"No! Kalau sekarang Lo tanda tangani maka akan terasa aneh. Akan lebih baik jika Lo tanda tangani itu setelah Lo keluar dari sini"
"T T T Tapi kapan? L l l lagi pula aku ga g g gila atau pun seorang Psyco"
"Lo emang bukan Psyco, tapi gue. Hahaha"
"J j j jadi kapan gue bisa keluar dari sini?"
"Nanti! Setelah gue bisa mengambil hati seluruh karyawan di perusahaan itu"
"A a apa masih lama?"
"Iya, dan gue harap Lo ga menceritakan semua ini ke seseorang, jika Lo menceritakan semua ini maka orang yang mendengar cerita Lo itu bakal gue bunuh. Paham?!"
"P p p paham"
"Bagus!"
"Seojin, Seojin~" panggilan dari Taehyung membuat Wanita pemegang pisau itu dan Seojin terkejut, segera Wanita pemegang pisau itu melukai dirinya sendiri dengan pisau lalu tiduran dilantai dan membiarkan Seojin memegang pisau yang ia pegang tadi.
Taehyung yang melihat Seojin memegang pisau ditangannya dan gadis yang pingsan dilantai segera merampas pisau dari tangan Seojin.
"Apa yang kamu lakukan?! Kamu mau membunuhnya?!" Tanya Taehyung pada Seojin dengan nada tinggi sambil menunjuk kearah wanita yang pura-pura pingsan itu.
"A a aku.."
"Memang tidak bisa dipercaya! Kamu ini benar-benar Psyco!"
Tidak Taehyung tidak, Lo ga tau yang sebenarnya. Andai Lo tau, andai Lo tau semua, andai Lo mengenali gue!. Batin Seojin saat Taehyung mengangkut tubuh Wanita yang pura-pura pingsan itu pergi dari kamar Seojin.
Taehyung tidak sadar kalau wanita itu hanya berpura-pura pingsan, mungkin karna sudah syok melihat apa yang ada.
|•••|