|•••|
Seojin yang sudah diklaim tidak lagi menjadi Psyco mulai berinteraksi dengan beberapa perawat. Bahkan Taehyung juga menjadi jarang mengunjunginya karna sudah ada beberapa perawat yang merawat nya, meski ia tidak membutuhkan itu.
Siang ini Seojin asik melahap makan siangnya, dirinya terlalu kelaparan karena tadi pagi ia lupa memakan sarapannya. Setelah makan ia membaca buku yang Taehyung kasih untuknya sebagai hadiah kecil karena Seojin mulai berubah, padahal tidak berubah. Hanya tidak berpura-pura menjadi Psyco lagi dan sengaja tidak mencekik leher orang lagi.
Selama ini ia mencekik leher orang ataupun melukai dirinya itu demi diklaim bahwa ia Psyco. Dan itu diperintah oleh Jennie, iya dia adalah sepupu Seojin yang gila harta. Jennie lah yang membunuh orang tua dan adik Seojin.
"Wah wah wah, sedang menikmati siang hari ya?" Suara itu begitu familiar ditelinga Seojin, seketika ia menoleh ke sumber suara. Ternyata itu Jennie. Begitu panjang umur sekali dia, baru saja Seojin pikirkan dan muncullah orang nya.
Manik mata Seojin pun langsung kembali bergetar, sama seperti kejadian waktu itu. Kejadian dimana Jennie pertama kali menjenguk nya hingga akhirnya dia pura-pura pingsan karna disakiti oleh Seojin.
"M m mau apa ke sini?" Tanya Seojin
"Menjenguk Sepupu kesayangan gue yang begitu berharga. Bagaimana kabar nya? Hm? Baik? Sudah tidak melukai diri sendiri ya?"
"t t tidak, lagi p p pula itu adalah p p p perintah d d dari mu"
Jennie langsung menyeringai dan mendekati Seojin perlahan hingga Seojin terpentok tembok. Jennie menekan rahang dagu Seojin cukup keras agar gadis itu mendongak dan melihat matanya.
"Dengan Seojin, cepatlah pulang. Gue udah ga sabar loh jadi pemilik sah SJ Group"
"G g g gue pulang n n nanti.."
"Lo pulang Minggu depan. Oke? Akan gue jemput Lo, paham?"
"P p p paham.."
"Dan satu lagi Seojin, salam untuk kakak Lo si Seokjin yang udah kembali lagi kesini Setelah lama tinggal di Italia ya"
Deg!
Bagaimana dia tahu? Gawat!. Batin Seojin.
"Jangan berbuat macam-macam jika Lo masih pengen liat kakak kesayangan Lo itu hidup" ancam Jennie dengan matanya yang selalu bisa mengintimidasi Seojin.
"I i iya"
"Good slave"
Slave? Babu? Gila emang. Batin Seojin
Dan setelah itu Seojin bersyukur bahwa akhirnya manusia tidak berperasaan itu pergi dari hadapannya. Namun kini rasa kebahagiaan hilang dari dirinya karena ternyata Jennie tau jika Seokjin masih hidup dan bahkan Jennie berencana membunuh kakaknya jika Seojin berani macam-macam.
•••
"Taehyung" Seojin memberanikan diri untuk memanggil Taehyung dengan namanya ketika mereka duduk berdua ditaman. Sore ini Seojin meminta Taehyung menemaninya jalan-jalan ditaman RSJ, meski akhirnya mereka hanya duduk berdua saja.
"Kenapa?" Taehyung menyaut
"Ada sesuatu yang mau gue omongin" ucap Seojin serius, Taehyung pun langsung antusias mendengarkan. Inilah saat-saat yang Taehyung tunggu.
"Tentang permasalahan yang kamu hadapi ya?" Tanya Taehyung
"Iya"
"Ya udah ceritain semuanya ke aku"
"Tapi sebelum itu Lo harus janji"
"Janji? Janji apa?"
"Janji membantu gue"
"O o oke"
"Jadi sebenarnya gue bukan Psyco, Lo tau kan gue ini ga bohong dan ga lagi Bercanda"
"Hm iya, terus?"
"Gue ga bunuh keluarga gue"
"Lalu siapa yang bunuh? Dari data yang aku dapetin, semua bukti pembunuhan itu mengarah ke kamu. Lalu bagaimana bisa Sekarang kamu bilang kalau kamu bukan orang yang membunuh keluarga kamu sendiri"
"Cewek lemah kaya gue mana bisa ngebunuh si? Terlebih keluarga sendiri. Apa Lo ga bisa liat apa dari raut wajah gue kalau gue ini bukanlah pembunuh keluarga gue sendiri"
"Iya iya oke lalu?"
"Lalu ada kakak kandung gue yang ternyata masih hidup, panjang ceritanya. Pokoknya berita tentang kakak gue yang namanya Seokjin itu terbunuh itu salah, yang terbunuh itu buronan Italia"
"Aku ga paham"
"Oke nanti aja paham nya. Sekarang gue cuma mau Lo bantu gue"
"Bantu apa?"
"Membunuh orang yang telah memasukkan gue kesini dan juga telah membunuh keluarga gue"
"Lah? Berarti kita juga sama-sama Psyco dong"
"Engga! Gue ada rencana. Asal Lo mau bantu, gue yakin semua aman dan akan kembali baik-baik aja"
"Oke deh, apa rencana nya?"
|•••|