•••
Seojin menunggu Taehyung datang kedalam kamar inapnya malam ini, laki-laki itu berjanji akan membawakan Seojin cake coklat untuk ia makan pada malam hari.
Seojin menunggu Taehyung sambil duduk diatas kursi yang sudah menjadi tempat favorit nya untuk menunggu Taehyung datang ke kamar inapnya setiap hari.
Setelah menunggu beberapa menit akhirnya bunyi kenop pintu yang diputar terdengar lalu muncul seorang laki-laki.
Tidak, orang itu bukan Taehyung.
"Seojin, kau tidak apa?"
"Kak Seokjin?!"
"Aku sungguh merindukanmu Seojin, kemarilah"
Seojin otomatis langsung memeluk kakak kesayangannya itu, ia sungguh tidak percaya apa yang ia lihat Sekarang. Bukankah Seokjin sudah dibunuh oleh Sepupu perempuannya?
"Kakak kok bisa kesini? malam-malam pula" Tanya Seojin
"Tentu, aku mengeluarkan banyak uang agar bisa menjenguk mu dimalam hari tahu, banyak hal yang terjadi dan harus kakak jelaskan padamu"
"Tunggu dulu, kakak bukannya dibunuh sama--"
"Bukan aku yang dia bunuh tetapi seorang penipu. Kau tau bukan kalau aku tinggal di Italia? Disana ada seorang penipu yang sudah menjadi buronan polisi, buronan itu sangat mirip denganku. Aku mengetahui itu dan buronan itu tau kalau dia mirip dengan ku, bahkan ia tahu bahwa aku putra dari keluarga konglomerat. Lalu dia berniat jahat tanpa kakak ketahui"
"Maksud kakak?"
"Dia pergi ke Korea dan menyamar menjadi aku. Seminggu setelah penyamaran itu keluarga kita dibunuh oleh Sepupu kita yang gila harta itu. Lalu aku dengar kalau kamu dituduh Psycopat dan masuk kedalam RSJ, kakak mendengar kabar ini dari teman kakak yang ada disini. Namanya Hoseok"
"Dan kakak berhasil menemukan aku" potong Seojin dengan matanya yang berbinar-binar itu.
"Iya dan kakak juga harus menyamar agar sepupu kita yang bernama Jennie itu tidak membunuh ku. Kita berdua tidak boleh mati, kita harus membunuh dia terlebih dahulu sebelum dia membunuh kita"
"Tapi kak--"
"Kakak punya rencana. Jalankan rencana ini baik-baik maka kita akan selamat, oke?"
"Oke!"
Lalu Seokjin membisikkan sesuatu kepada Seojin, gadis itu mendengarkan bisikan kakaknya dengan penuh konsentrasi. Setelah hampir berbisik-bisik selama 10 menit akhirnya Seojin mengetahui semua rencana nya.
"Baik kak! Aku lakukan!" Ucap Seojin
"Good, ya sudah kakak harus pergi sekarang. Memulai semua rencana ini. Dan tolong diingat, jangan memberitahu rencana ini ke sembarang orang"
"Oke kak"
"Jangan beritahu siapapun juga kalau aku berkunjung kesini. Siapapun, oke. Ini rahasia, hanya kamu dan mba-mba resepsionis yang tau"
"Eum. Oke" angguk Seojin mantap lalu laki-laki itu segera pergi meninggalkan Seojin, Seojin seketika merasa sangat senang karena telah mengetahui bahwa kakak kesayangannya itu masih hidup.
Selang beberapa detik muncullah Taehyung dengan tangan kanan nya yang membawa kotak berisi cake coklat."pintu kamar kamu ga digembok, apa ada perawat yang masuk kesini tadi dan lupa mengunci nya lagi?" Tanya Taehyung
"Ah iya" angguk Seojin, ia sudah berjanji untuk tidak memberitahu siapapun, termasuk Taehyung.
"Kamu tidak lukai perawat itu kan?"
"Tidak" geleng Seojin
"Ya sudah ini dia cake coklat buat kamu"
"Makasih"
Taehyung memperhatikan gadis didepannya ini yang tiba-tiba tergambar wajah bahagia untuk pertama kalinya setelah lama berada disini. Tidak mungkin bukan hanya karna diberi cake coklat? Pasti ada alasan lain.
Namun Taehyung membiarkan nya, ia tidak ingin memaksa Seojin menceritakan hal yang belum saatnya Taehyung dengar, Seojin perlu waktu untuk mempercayai Taehyung agar ia mau menceritakan masalah nya.
Taehyung memperhatikan Seojin yang sibuk memakan cake coklat, sesekali ia terkekeh karna krim coklat pada cake itu berantakan dipinggiran bibir Seojin.
Karna gemas, Taehyung langsung mengusap pinggiran bibir Seojin itu dengan ibu jarinya. Seojin sontak terkejut dan langsung membuang wajahnya kelain arah.
"Eh, kamu kenapa?" Tanya Taehyung
Seharusnya tanpa bertanya pun Lo tau, gue BAPER lah sama sikap Lo. Setelah setahun gue menghilang dari kehidupan lo dan terbiasa dengan hidup tanpa Lo terus tiba-tiba diginiin lagi kan jadi BAPER lagi. Batin Seojin
|•••|