|•••|
Taehyung berjalan menyusuri lorong-lorong sepi pada setiap gedung RSJ untuk sampai dikamar pasien pertama nya yang bernama Kim Seojin.
Tangan Taehyung membawa papan berkas yang berisi tentang gadis bernama Seojin ini. Didalam berkas tertulis bahwa Seojin adalah gadis berumur 18 tahun, yang artinya baru saja lulus SMA.
Selain itu, Ternyata Seojin memiliki Seorang kakak bernama Kim Seokjin dan adik bernama Kim Huening, namun mereka berdua sudah almarhum karna dibunuh oleh Seojin. Orang tua nya bernama, Kim Siwon dan Kim Seohyun, mereka pun sudah almarhum karna dibunuh juga oleh Seojin.
Dan ada pula beberapa informasi penting dari para tetangga rumah Seojin bahwa Seojin sejak kecil memang gemar membunuh. Awalnya Seojin sering membunuh beberapa hewan peliharaan tetangga nya, seperti Anjing, Kucing, Kelinci, Kambing, Kura-kura dan lainnya. Namun lama-kelamaan Seojin menjadi anak tempramental. Dirinya sering mengamuk disekolah, bahkan hampir pernah membunuh temannya yang diam-diam sering menggosipkan dirinya, Seojin marah karenanya lalu mencoba menusuk temannya dari belaka menggunakan pisau, namun itu gagal karena perbuatan Seojin ditahan oleh salah satu guru yang melihat kejadian itu.
Tak terasa, akhirnya Taehyung sampai didepan kamar Pasien bernama Seojin. Ia menarik nafas perlahan sebagai awalan agar berhasil kedepan nya.
Taehyung memutar gagang pintu lalu membuka pintu nya, ia segera masuk kedalam agar tidak membuang waktu.
Taehyung menatap gadis yang masih duduk di kursi dengan posisi yang sama seperti kemarin Taehyung melihat gadis ini.
"Hei" tergur Taehyung namun diabaikan oleh gadis disampingnya. Gadis disampingnya terus menunduk.
Taehyung pun menghela nafas lalu berjongkok didepan gadis itu, betapa terkejutnya ia melihat gadis itu sedang menyayatkan pisau pada tangan dan kakinya sendiri.
Segera Taehyung merebut pisau yang gadis itu pegang lalu membuangnya keluar jendela. Gadis itu langsung melotot melihat sikap Taehyung.
"JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN GUE!" tanpa aba-aba, Seojin langsung mencekik leher Taehyung kuat dan memojokkan nya disudut ruangan.
Cengkraman Seojin semakin kuat ketika Taehyung mencoba mengeluarkan suara dari mulutnya.
"T t t tolong.." suara Taehyung yang sangat kecil membuat dirinya gagal memanggil seseorang untuk menolong nya.
"Hahaha! MATI LO!" teriak Seojin yang menambahkan tenaga pada cekikikan nya terhadap Taehyung.
Namun tiba-tiba Seojin pingsan, dan tepat dibelakang Seojin ada Jimin yang segera menangkap tubuh Seojin yang tergolek lemah.
Taehyung terus terbatuk-batuk tanpa henti, ia selamat berkat Jimin yang telah menyuntikkan obat penenang pada Seojin.
"Thanks uhuk uhuk"
Jimin yang baru saja meletakkan tubuh Seojin dikasur langsung menghampiri Taehyung.
"Lo gapapa?" Tanya Jimin
"Gapapa, cuma gue pikir, gue bakal mati saat ini juga"
"Engga bro, perjalanan hidup Lo masih panjang"
Taehyung hanya tersenyum tipis lalu mendekati pinggiran ranjang Seojin. "Jim, bisa ambilin gue kotak P3K diruangan gue?" Tanya Taehyung
"Buat apa?" Tanya Jimin
Taehyung pun duduk dipinggir ranjang Seojin lalu mengambil tangan gadis itu dan memangkunya. Jimin terkejut melihat tangan gadis itu penuh sayatan dan berdarah-darah.
"Gue ambilin sekarang! Tunggu bentar" Jimin pun segera berlari
•••
Taehyung baru saja selesai membalut seluruh tangan dan kaki Seojin dengan perban. Setelah selesai, ia membereskan isi dari kotak P3K.
"Baru tadi dicekik sama nih cewek, eh sekarang Lo obatin dia" Ucap Jimin yang berdiri bersandar pada tembok Ruangan.
"Kata Lo gue harus urus dia. Nih lagi gue urus, lagian ini juga demi separuh uang Lo yang ada di ATM. Gue mau itu" ucap Taehyung
"Beuh, gue kira Lo tulus ngurus nih Psyco. Tau nya ada maksud juga"
"Semua yang dilakukan seseorang itu pasti punya maksud dibaliknya. Lo juga gitu kan, sama aja Lo tuh"
"Ck iya dah iya. Tuan Taehyung yang agung!"
Taehyung menghiraukan ucapan Jimin lalu beranjak pergi dari ruangan diekori oleh Jimin. Mereka berdua berjalan beriringan dilorong gedung RSJ.
Mereka berdua sedang hanyut dalam pikiran masing-masing hingga tidak ada satu pun dari mereka yang membuka pembicaraan.
Akhirnya, Taehyung sampai diruangan nya dan Jimin melanjutkan perjalanan menuju ruangannya yang cukup jauh dari ruangan Taehyung.
|•••|