q

436 27 6
                                    

|•••|

Seojin duduk dipinggir ranjang sambil menatap pisau kecil yang ia pegang, pisau yang berasal dari Yoongi. Seojin baru saja keluar dari rumah sakit hari ini Setelah beberapa hari kemarin dirawat inap.

Ia kembali lagi ke kamar inap nya yang berada pada Rumah Sakit Jiwa Bighigh. Setelah kembali lagi ketempat itu, Seojin menjadi sedikit pendiam. Ia juga tidak ingin berbicara dengan siapapun, termasuk Taehyung dan Seokjin kakaknya sendiri.

"Kalau gue berhasil membunuh Jennie, makanya semuanya usai" gumam Seojin sambil memutar-mutar pisau kecil tersebut. Dipikirannya terbesit berbagai rencana untuk membunuh Jennie dan menyelesaikan semuanya.

Klek

Taehyung masuk kedalam kamar inap Seojin lalu duduk disebelahnya. Taehyung menatap langit-langit kamar tersebut lalu tersenyum.

"Jangan takut kalau kamu disakiti Jennie lagi. Ada aku, bilang sama aku kalau--"

Grep!

Belum selesainya bicara, Seojin sudah langsung memeluk Taehyung erat. Taehyung bingung akan tindakan Seojin yang tiba-tiba.

"Bantu gue" ucap Seojin, Taehyung pun tersenyum mendengarnya lalu mengelus rambut Seojin lembut dan membalas pelukannya itu.











•••

Hari ini Seojin sudah bisa kembali kerumah, Jennie menjemput nya pulang. Semua barang-barang Seojin sudah diangkut dan dibawa pulang kembali. Sendari tadi Seojin diam bersamaan dengan Jennie yang sibuk menyetir mobil.

"Hei" tegur Jennie

"Apa?"

"Jangan macam-macam, paham?"

"Iya, lagipun aku bisa apa dihadapan mu? Hm?"

"Good Slave"

"Cih, enak banget manggil gue babu" gumam Seojin dan syukur nya itu tidak terdengar oleh telinga Jennie. Mobil mulai memasuki garasi rumah Seojin, Seojin keluar dari mobil dan disusul oleh Jennie.

Mereka masuk kedalam bersama, didalam begitu sepi tidak ada orang, bahkan para pelayan pun tidak ada. Mungkin sudah Jennie bunuh semua.

"Istirahat lah, besok Lo harus tanda tangan surat penting haha" ucap Jennie

"Nenek lampir" gumam Seojin lagi dan berhasil membuat Jennie marah, segera Jennie mencekik Seojin hingga Seojin kehabisan nafas, setelah itu Seojin didorong hingga menabrak tembok.

"Jangan berani menggerutu maupun bergumam. Lidah Lo bakal gue potong nanti!" Ancam Jennie lalu pergi dari rumah menuju apartemen tempat tinggalnya.

Sebenarnya sebelum Seojin kembali kerumahnya, Jennie tinggal dirumah Seojin. Namun karna sang pemilik sudah kembali maka Jennie pun harus kembali ke habitatnya, yakni apartemen miliknya. Ah Bukan, apartemen itu bukan miliknya sebenarnya. Milik seseorang yang jarang pulang karna pekerjaannya, Jennie hanya menumpang hidup disana.

Jennie mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi untuk cepat sampai di apartemennya itu.

Dzrrrttt

Namun tiba-tiba handphone nya berbunyi karna ada panggilan masuk dari seseorang, segera Jennie menjawab panggilan itu.

"Halo?" Ucap Jennie dengan nada polos nya

"Kamu dimana? Kok ga ada diapartemen?"

"Aku lagi ke minimarket sebentar, hehe"

"Beli apa eum?"

"Camilan, aku lapar. Kamu lupa belanja bulanan jadi tidak ada stok camilan dikulkas, kamu jahat terhadapku tahu"

"Siapa yang lebih jahat, kamu atau aku yang ketika baru saja pulang keapartemen malah ga ada kamu? Hm?"

"Hehe aku deh"

"Nah good girl. Cepatlah pulang, aku merindukanmu, kamu tahu cukup sulit untukku mengambil cuti kerja dalam bulan ini"

"Iya iya maaf, ini aku hampir sampai apartemen kok"

"Oke, kalau begitu aku tunggu kamu"

"Iya, aku tutup ya telfonnya"

Tut!

Setelah itu Jennie langsung keluar dari mobil dan berlari menuju minimarket untuk membeli beberapa camilan agar tidak terlihat bohong oleh seseorang yang tadi menelfon nya.

Setelah membeli beberapa camilan, ia mengganti baju nya dengan baju tidur lalu bergegas menuju apartemennya.

Jennie mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karna berlari tadi didepan pintu kamar apartemen nya. Setelah nafasnya normal kembali, ia memencet password pintu kamar apartemennya.

Begitu terbuka ia langsung melongok kedalam, dan didalam begitu sunyi. Kemana manusia yang begitu ia rindukan? Bukankah dia bilang kalau dia sudah diapartemen?

"Tadddaaaa!!!" Lalu tiba-tiba muncullah laki-laki dari balik sofa, Jennie langsung tersenyum melihatnya lalu memeluknya erat.

Laki-laki itu pun membalas pelukan itu sambil tersenyum manis.

"Yooji rindu Jimin"

"Jimin juga rindu Yooji hehe"


















|•••|

Unpsycho - Kim Taehyung [COMPLETED]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang