O1

5.4K 698 12
                                    

Rose melangkahkan kakinya di sepanjang lorong. Pagi ini ia merasakan hawa yang berbeda sejak memasuki gerbang. Saat ia keluar dari perkarangan rumah langit tampak indah seperti biasanya namun, saat memasuki perkarangan sekolah, semua terasa berbeda.

Rose memperhatikan sekitar dan menjumpai banyak sekali bunga mawar dan juga lilin di depan setiap kelas. Bahkan ia tidak melihat satu orang pun berlalu lalang, tidak seperti biasanya.

Gadis itu melangkahkan kaki ke kelas dan mendapati semua teman kelasnya membawa setangkai mawar merah. Saat ia ingin berjalan ke mejanya Lisa lebih dulu menariknya untuk keluar kelas, disusul dengan Chaeyeon, Jihyo dan juga Eunha.

"Ada apa?" Tanya Rose heran.

"Kita free class dua jam. Mending ke kantin," kata Lisa.

"Tapi gua belum taruh tas." Lisa melirik ke Eunha yang berada di sebelahnya. Meminta ia untuk menjawab.

"Aelah kelamaan. Mending langsung ke kantin aja." Rose pun mengangguk mengikuti temannya. Mau menghindar pun tak bisa karena tangan Lisa yang bertengger di bahunya.

Sementara itu di kelas semua murid menatap arah pintu, memastikan Lisa sudah membawa Rose keluar. Semuanya pun menuju kursi paling belakang dan menaruh bunga mawar yang mereka bawa.

Mereka menundukkan kepala seraya berdoa dalam hati. Menyalahkan korek dan membakar semua mawar merah itu hingga menyisakan abu hitam.

"Kapan kita memberitahu Rose?" Tanya salah satu siswa. Semua menatap ke arah Taeyong dan meminta pria itu untuk menjawab.

"Secepatnya. Aku akan berbicara langsung dengannya. Setidaknya jauhkan Rose dari dia." Semua mengangguk.

"Aku tidak ingin ada korban meninggal lagi."





















"Lis, kok tadi semua orang pada bawa mawar?" Tanya Rose.

"Oh itu eumm..."

Melihat Lisa yang kesulitan menjawab, Jihyo pun berinisiatif untuk membantu menjawabnya.

"Kepala sekolah menyuruh untuk bawa mawar. Dia bilang akan ada kegiatan rutin kebaktian atau apalah itu, aku tak paham." Rose mengangguk. Ia belum masuk group kelas, mungkin mereka dapat info dari sana.

Mereka menghabiskan waktu cukup lama di kantin. Saat bel berbunyi mereka pun pergi meninggalkan kantin. Rose meminta izin untuk pergi ke toilet sebentar dan diangguki oleh mereka.

Saat Rose sedang berjalan ke arah toilet ia melihat siswa yang duduk di kursi sebelahnya. Ia terlihat murung dengan baju yang tampak kusam. Rose kaget saat murid itu menatapnya, ia mencoba untuk tersenyum namun tidak mendapatkan balasan.

Dia pun segera memutus kontak mata mereka dan pergi ke toilet. Saat sedang bercermin ia baru merasakan kejanggalan. Siswa tadi berjalan dari arah lorong lab komputer, di mana kata Eunha jarang sekali murid pergi ke lorong sana. Lalu ia juga melihat baju murid itu yang tampak kusam seperti sudah lama tidak dicuci.

"Mungkin dia memang tidak mencuci bajunya." Rose pun langsung meninggalkan toilet untuk pergi ke kelas.

•••

"Bisa bicara sebentar?" Rose mengadahkan kepalanya dan mendapati ketua kelas serta beberapa temannya. Rose pun mengangguk dan mengikuti langkah mereka keluar kelas. Saat di luar Taeyong melihat sekitar, merasa aman dia langsung berbicara.

"Kenalkan aku Lee Taeyong, dia Kim Chungha dan dia Kang Seulgi," kata Taeyong sembari menunjuk dua perempuan di sebelahnya. Rose mengangguk dan memperhatikan mereka.

"Ada apa?" Tanya Rose.

"Kau adalah murid baru di sekolah ini. Dan sangat kebetulan sekali kau masuk ke kelas ini. Kami hanya ingin memperingati beberapa hal." Taeyong memberhentikan ucapannya dan digantikan dengan Seulgi.

"Kau dilarang keras untuk memasuki lab komputer lantai satu, kau juga dilarang keras untuk berjalan atau berdiam diri di gudang belakang sekolah."

"Dan jangan pernah berbicara dengan murid ber nametag-" ucapan Seulgi terpotong kala bel masuk berbunyi. mereka pun langsung memasuki kelas dan belajar seperti biasanya.

"Kau tidak pulang Rose?" Tanya Chaeyeon saat melihat temannya ini masih mencatat materi yang berada di papan tulis. Sementara bel pulang sudah berbunyi sejak 15 menit yang lalu.

"Kau duluan saja! sebentar lagi selesai kok." Chaeyeon pun mengangguk dan meninggalkan Rose di kelas sendirian. 15 menit berlalu dan Rose baru selesai mencatat. Ia memperhatikan sekeliling dan menyadari jika tinggal dirinya saja di kelas. Rose pun segera merapihkan perlatannya dan berjalan keluar kelas.

Rose bernapas lega ternyata masih banyak siswa yang belum pulang. Ia pun mengaktifkan ponselnya dan menghubungi kakak sepupunya untuk menjemputnya.

Rose
Alien jemput aku!!!!

Taehyung
Maaf chaeng aku tidak bisa

Rose
Wae?

Taehyung
Ada rapat mahasiswa sore ini
Dan aku tidak bisa menjemputmu

Taehyung
Kau pulang naik bisa saja ya

Rose
Yasudah.

Rose
Belikan aku makanan saat pulang nanti!

Taehyung
Siap tuan putri

Rose menatap gusar ponselnya. Naik bis? Dia saja tidak tahu daerah ini bagaimana mau naik bis? Rose memperhatikan sekitar, berharap ada seseorang yang ia kenal. Dia berjalan ke arah gerbang dan belum menemukan siapapun yang dikenalnya.

Saat menoleh ke parkiran ia menemukan murid yang tadi ditemuinya di depan toilet. Rose menghampirinya, setidaknya mereka teman satu kelas bukan?

"Hei kau!" Rose berteriak memanggil murid itu. Ia berjalan mendekat dan berdiri di belakang murid itu. Rose menepuk pundaknya dan murid itu menoleh.

"Mau antar aku pulang tidak? Kakak sepupu ku tidak bisa menjemput dan aku tidak mengenali daerah ini," pinta Rose ke pria di depannya. Pria itu mengangguk, Rose bersyukur akhirnya dia bisa pulang ke rumah dengan selamat.

Selama di jalan tidak ada yang berbicara, saling membisu di antara ramainya jalan. Rose sendiri bingung ingin berbicara apa jadi gadis itu memutuskan untuk diam.

"Terima kasih," ujar Rose saat mereka sudah tiba di rumahnya. Pria itu mengangguk dan tanpa berbicara langsung memakai helmnya dan pergi. Melihat kepergiannya Rose menutup gerbang dan langsung masuk ke rumah.















































"Sial gua lupa nanya namanya."

•••

Yang nanya ini horor atau misteri jawabannya keduanya oke. Semoga feel nya dapetnya, pertama kali bikin yang kaya gini soalnya hehehe

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang