19

2.4K 445 55
                                    

Malam pun tiba dan mereka semua sudah bersiap dengan peralatan yang dibutuhkan. Seperti lampu senter. Mereka dikumpulkan di lapangan dan berbaris berdasarkan kelompok.

Kali ini giliran Taeyong, Chungha dan Seulgi yang memegang acara. Tiap kelompok akan berdiam diri di tiap kelas yang berbeda. Dan kebetulan kelompok Rose mendapatkan ruangan kelasnya dan didampingi oleh Taeyong.

"Permainannya cukup berdiam diri di kelas. Kalau ada sesuatu yang mengganjal bilang. Dan kita akan melakukan truth about life," kata Taeyong. Mereka pun duduk melingkar dengan sebuah botol di tengah.

Botol itu kemudian diputar oleh Taeyong dan berhenti di Eunha.

"Gimana perasaan lo pas ditinggal Mingyu?" semua mata mengarah ke Taeyong yang langsung memberikan pertanyaan sensitif ke Eunha.

"Ya lo mikir aja lah bangsat, pake ditanya," jawab Eunha ngegas. Yang lain Cuma tertawa saja mendengarnya. Taeyong pintar, tapi terkadang bodoh.

Botol itupun diputar lagi dan berakhir di Lisa. "Ada gak cowok yang lo taksir, dulu atau sekarang gitu?" Tanya Eunha.

Lisa terlihat ragu untuk menjawabnya, "Ada."

"Siapa?" Tanya Jihyo penasaran.

"Jungkook." Semua yang di ruangan itu menatap Lisa dengan tidak percaya. Seorang Lisa menyukai pria culun seperti Jungkook.

"Terus kenapa lo dulu ikut ngebully dia?" Tanya Rose. Lisa menatap Rose tidak percaya.

"Ngebully? Sejak kapan anjir gua ngebully dia. Gapernah." Rose terdiam mendengarnya. Bukannya Jaehyun, Eunwoo, Jeka dan Heejin pernah bilang kalau semua murid kelas 3-2 membully Jungkook.

Lisa melanjutkan permainannya dan botol berakhir di Rose. Semua memikirkan pertanyaan apa yang sekiranya cocok untuk gadis itu.

"Ceritain gimana lo bisa kenal sama Jungkook?" Rose menatap tidak percaya ke Taeyong. Mengapa pria itu menanyakan hal seperti itu. Yang lain pun sama terkejutnya, kecuali Lisa. Karena pria itu sudah tau alasannya.

"T-tae." Pandangan mereka teralihkan ke Seulgi yang baru saja masuk ke ruang kelas mereka.

"Kenapa?" Tanya Taeyong.

"J-jungkook." Semuanya langsung menatap tidak percaya ke Seulgi.

"Kenapa Jungkook?" mereka semua langsung ke luar kelas kala mendengar teriakan seseorang.

"Shit." Umpat Taeyong pelan.

"Kalian semua cepat keluar dari sekolah ini," Kata Jungkook yang sekarang sedang melayang di tengah sekolah.

"Apa mau lo bangsat?" Tanya Bambam dari arah kelas lain.

"Kalian gausah banyak tanya. Aku cuma mau ngebantu kalian." Semua yang ada di sana berusaha untuk mengabaikannya dan Kembali ke dalam kelas. Jungkook yang merasa diabaikan menghampiri kelas Rose.

"Rose, ayo kamu keluar. Aku gak mau kamu kenapa-napa." Semua yang di kelas itu menjauhkan diri dari Jungkook dan juga Rose. Bagaimana bisa Jungkook menampakan diri semudah ini.

"Apa maksud lo?" Tanya Rose.

"Mereka semua ingin kalian mati. Ini semua tentang balas dendam yang selalu kamu bahas."

"Lo tau apa tentang ini bangsat?"

Tidak lama dari itu semua lampu di sekolah ini mati dan bel kebakaran bunyi. Seulgi langsung berlari ke arah pintu, namun pintu itu tidak dapat dibuka.

Eunha langsung mencoba menghubungi yang lain. Namun sayangnya tidak ada satu pun yang menjawab.

"Aku sudah bilang untuk ke luar. Kenapa kalian tidak mengikuti ku?" setelahnya Jungkook menghilang dari sana. Mereka sudah panik dan mencoba untuk dapat keluar dari ruang kelas.

Taeyong sudah mencoba untuk mendobrak pintu, namun nihil. Pintu itu tidak dapat terbuka. Lisa pun membuka jendela dan menendangnya sehingga kaca di sana pecah. Hal itu dimanfaatkan mereka untuk segera keluar. Saat Rose dan Lisa ingin ke luar mereka tertahankan oleh seseorang.

"Ssst. Kalian di sini saja Bersama ku."

"T-tapi Jungkook, gua takut." Kata Rose sambal memegang lengan Jungkook.

"Di luar sana lebih berbahaya. Kau akan terkejut nanti. Lebih baik tidak melihatnya."

"T-tapi nanti ruangan ini terbakar." Jungkook mengedarkan pandangannya mendengar perkataan Lisa. Dirinya melihat jendela yang berada di sisi kanan kelas.

"Kita loncat ke luar lewat jendela itu." Rose dan Lisa ragu untuk mengikuti Jungkook. Masalahnya Jungkook kan setan sedangkan mereka manusia. Kalau Jungkook jatuh dari lantai 35 pun tidak akan sakit, lah kalau Rose dan Lisa?

"Percayakan kepada ku." Akhirnya Rose mengikuti Jungkook. Dan benar kata pria itu, di sana tidak terlalu tinggi karena terdapat beberapa tumpukan balok.

Sementara itu yang lain masih tertahan di Lorong karena orang di hadapannya.

"Ingin kabur?" Tanya orang itu.

"Apa yang lo mau bangsat?" Tanya Taeyong kesal.

"Kematian kalian." Dia menyeringai dan melayangkan pisaunya ke mereka. Sayangnya pisau tersebut meleset. Melihat hal itu dimanfaatkan Taeyong untuk menahan tangan pria itu dan menyuruh yang lain untuk kabur.

Taeyong pun menendang alat vital pria itu dan melarikan diri mengikuti yang lain. Pria tadi menelepon temannya yang lain.

Taeyong, Seulgi, Jihyo, Chaeyeon dan Eunha berlari menuju tangga. Namun naasnya tubuh Jihyo tertusuk oleh sebuah pisau dari belakang.

"J-jaehyun?" pekik Chaeyeon tak percaya.

•••

Lalalalala...

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang