O3

4K 612 39
                                    

Dua minggu berlalu dan semua orang sudah melupakan kejadian yang menimpa Mingyu. Mereka menganggap kejadian kemarin seperti angin yang berlalu saja. Dan pihak sekolah juga menutup kasus itu, yang pada awalnya dibuka untuk siswa yang ingin menyelidiki kasus tersebut.

Eunha perlahan menerima situasi yang ada. Ia juga sudah tidak berambisi untuk mencari tahu tentang kematian pacarnya itu. Semua berlalu begitu saja, seperti tidak pernah terjadi.

Rose juga mulai membiasakan diri bergaul dengan teman-temannya. Bergaul layaknya siswa SMA pada umumnya, walau ia masih sering diasingkan jika mereka membahas sesuatu tentang kelas.

Untuk siswa yang kemarin Rose jumpai, pria itu sudah lama tidak terlihat. Terakhir kali mereka bertemu sekitar seminggu yang lalu saat Rose ingin mengembalikan buku ke perpustakaan. Siswa itu duduk sendiri di pojok ruangan dengan hoodie hitamnya.

Rose merindukan pria itu dan ia lupa meminta nomornya. Rose merasa lebih baik jika berada di dekat dengannya. Entah perasaan apa yang timbul sehingga Rose merasa jika ia aman dan nyaman bersamanya.

Gadis itu tidak bercerita kepada empat temannya yang lain. Ia hanya tidak ingin mereka melarang Rose berteman dengannya, seperti yang mereka lakukan kepada Eunwoo.

Chaeyeon bersikeras melarang Rose agar tidak berteman dan dekat dengan Eunwoo. Saat Rose tanya alasan ia tidak diizinkan dekat dengan Eunwoo mereka hanya berkata jika Eunwoo bukan siswa yang baik.

Lalu dengan siapa ia harus berteman? Ia juga ingin mempunyai teman laki-laki selain teman sekelasnya. Rose bertemu Eunwoo saat pertama kali ia masuk ke ruang teater. Dia melihat Eunwoo yang sedang memerankan perannya, mampu membuat Rose tertarik.

Ia dengan sengaja bertemu dengan Eunwoo dengan alasan ingin bergabung ke teater. Dari situlah mereka mulai dekat dan saling bertukar sapa satu sama lain.

"Gak olahraga?" Rose menoleh dan mendapati Eunwoo yang berdiri dengan minuman isotion di kedua tangannya.

"Engga."

"Boleh duduk samping lo?" Tunjuk Eunwoo ke kursi kosong sebelah Rose. Gadis itu mengangguk dan sedikit menggeser tubuhnya.

"Kenapa?" Tanya Eunwoo yang membuat Rose menyeritkan dahi.

"Kenapa gak olahraga?" Tanyanya lagi.

"Gua punya jantung lemah." Eunwoo mengangguk. Mereka saling diam dan menatap kelas Rose yang sedang olahraga.

"Seulgi?" Tanya Rose saat teman sekelasnya itu berjalan ke arahnya dan Eunwoo. Seulgi menatap sinis ke Eunwoo dan kemudian menatap Rose.

"Gua duluan," kata Eunwoo sambil jalan menjauh dari mereka. Seulgi duduk di tempat Eunwoo sebelumnya dan menatap ke arah lapangan.

"Lo kenal Eunwoo?" Tanya Seulgi ke Rose.

"Iya," jawab Rose.

"Jangan dekat-dekat sama dia!" Suruh Seulgi ke Rose. Gadis itu bingung, kenapa semua orang menyuruh ia untuk menjauhi Eunwoo?

"Kalian semua kenapa sih? Kenapa aku tidak diperbolehkan dekat dengan siapapun? Kalian semua punya rahasia apa sehingga hanya aku yang tidak boleh tau?" Tanya Rose sedikit membentak ke Seulgi.

"Bukan tidak boleh, kami hanya ingin melindungi mu." Seulgi masih tetap tenang menjawab pertanyaan Rose.

"Semua orang selalu menjawab dengan perkataan yang sama. Aku sadar jika aku adalah murid baru di kelas kalian tapi, kenapa aku tidak boleh tau tentang alasan kalian melarangku melakukan sesuatu? Kenapa?" Tanpa sadar suara Rose mampu mengundang perhatian teman sekelas yang sedang berolahraga.

Mereka memperhatikan Rose yang sepertinya sedang memarahi Seulgi dan gadis itu hanya diam dan memandang lurus ke depan.

"Kalau kalian semua tetap diam maka aku sendiri yang akan mencari tahunya." Rose langsung meninggalkan Seulgi sendiri.

Seulgi menoleh ke arah Rose dan kemudian menatap ke arah rooftop dan mendapati seseorang menatapnya.

'Permainan dimulai.'

•••

"Park Chaeyoung atau sekarang dikenal dengan Roseanne Park. Siswi pindahan dari Seoul dan mendapati kelas 3-2." Kata salah satu dari mereka.

"Park Chaeyoung? Mantan lo?" Tanya pria lain ke sebelahnya. Yang ditanya pun mengangguk.

"Jadi gimana?"

"Lanjutin aja dulu. Lo woo, jangan pernah nunjukin sifat asli lo yang bisa buat Rose curiga." Eunwoo mengangguk mendengarkan perintah temannya.

•••

"Rose dengarkan aku!" Teriak Seulgi berusaha mengejar Rose.

Gadis itu berhenti dan menoleh ke Seulgi.

"Bicaralah!"

"Gua gak bermasksud membatasi pertemanan lo. Tapi, please jangan Eunwoo. Dan juga kami tidak menutupi apapun dari lo. Kalau pun ada belum saatnya lo tau," kata Seulgi.

"Terus kapan? Kapan gua bisa tau semuanya?" Tanya Rose.

Seulgi diam tidak menjawab pertanyaan Rose. Dia ragu untuk menjawabnya.

"Jungkook!" Teriak Rose saat melihat pria itu berada tidak jauh di belakang Seulgi.

'Jungkook?'

Seulgi mengikuti arah lambaian tangan Rose dan mendapati seorang pria yang sedang menatap ke arah mereka. Seulgi terdiam. Tanpa sadar ia perlahan berjalan menjauh dari Rose dan meninggalkan gadis itu sendiri.

"Sedang apa?" Tanya Rose sambil menghampiri Jungkook.

"Aku ingin pulang dan menemukan kau dengan temanmu itu. Jadi aku memutuskan untuk berhenti."

"Kau menguping percakapan kami?" Jungkook menggeleng.

"Hanya mendengarnya sedikit." Rose terkekeh dengan jawaban Jungkook.

"Oh ya tadi aku mendengar kalian membicarakan Eunwoo. Maksudnya Cha Eunwoo kelas 3-3?" Tanya Jungkook. Rose mengangguk.

"Kau dekat dengannya?" Tanya Jungkook.

"Iya. Apa kau akan menyuruhku untuk menjauhinya juga?" Tanya Rose. Jungkook hanya diam dan tidak menjawabnya.

Mereka berjalan hingga halte depan sekolah. Lagi, Taehyung —sepupu alien Rose— tidak bisa menjemputnya dan membuat Rose naik bis.

Tenang, kali ini Rose sudah menghafal rute ke rumah Taehying jadi dia tidak takut untuk tersesat. Dan juga kali ini dia tidak sendiri ada Jung—

"Jungkook?" Rose menoleh kiri kanan dan tidak mendapati Jungkook.

"Bukannya dia tadi duduk samping gua?" Rose mencari ke segala arah dan mendapati sebuah swalayan yang tidak jauh darinya. Dia berfikir mungkin Jungkook sedang membeli sesuatu.

Tiga puluh menit berlalu tapi, Jungkook tidak juga keluar dan muncul. Bis pun datang, ini adalah bis terakhir ke arah rumah Taehyung. Dengan terpaksa Rose naik ke bis sendiri.

•••

Clue : setiap tokoh saling berkaitan satu sama lain.

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang