O9

3.1K 539 93
                                    

Malam harinya semua murid berkumpul untuk melakukan acara terakhir mereka yaitu jurit malam. Chaeyeon sudah menyuruh Rose untuk tidak bergabung mengingat kemarin dirinya yang pingsan.

Bukan Rose namanya kalau tidak membantah, gadis itu terus memaksakan diri untuk ikut dan mau tidak mau Chaeyeon menuruti.

"Kalau lo pingsan lagi gua gak mau ngangkat lo ke tenda," kata Chaeyeon ke Rose.

"Kan ada Jaehyun," balas Rose tak ingin kalah.

Semua berkumpul mengitari api unggun sembari menunggu panitia membentuk kelompok jurit malam kali ini. Rose dan yang lain menunggu di kursi paling pojok.

"Lo gak ada temen apa ngikutin kita terus?" Tanya Lisa sinis ke Heejin.

"Gua ngikutin kak Rose bukan kalian," balas Heejin tak kalah sinis.

Heejin sangat membenci keempat teman Rose. Lisa, Chayeon, Jihyo dan Eunha. Mereka berempat adalah gadis sombong yang berubah menjadi baik hanya karena Rose.

"Rose temen kita. Lo ngikutin Rose sama kaya lo ngikutin kita." Kali ini Eunha ikut menyambar percakapan mereka.

"Udahlah, gitu aja kok berantem," kata Rose menengahi mereka.

Heejin hanya menatap sinis ke Eunha. Dari awal ia masuk ke sekolah ini mereka berempat lah yang sangat Heejin benci, entah karena apa.

"Rose, Heejin sekelompok sama gua. Sisanya tanya panitia." Mereka semua mendongak dan mendapati Jaehyun yang sudah berdiri di hadapan mereka.

"Yah gaasik lo Jae. Kenapa Rose bareng sama lo dan nenek lampir itu?" Tanya Eunha dengan 'sedikit' menyindir Heejin.

"Tanya panitia sana! Gua gak tau."

"Tunggu! Bukannya satu kelompok empat orang? Kalian kok cuma bertiga?" Tanya Jihyo.

"Bacot deh, nanti juga ada satu laginya." Jaehyun pun berjalan meninggalkan mereka dengan diikuti Heejin dan Rose.

•••

"Woy bro," panggil Jaehyun ke temannya yang sedang duduk di kursi dapur.

Yang dipanggil hanya melirik sebentar dan melanjutkan bermain game di ponselnya.

"Rose, Heejin kita sekelompok sama dia. Kook kenalin dia Rose dan sampingnya Heejin."

Jungkook mematikan ponselnya dan berdiri. Ia mengulurkan tangannya ke Heejin, "Jungkook."

"Heejin."

Rose mendecih tidak suka. Padahal Jaehyun memperkenalkan dia juga tapi, yang di sapa hanya Heejin.

Tak

Jungkook menyentil dahi Rose. "Gua udah tau lo. Gausah cemburu." Heejin dan Jaehyun tertawa mendengarnya.

"Ini seriusan aku sekelompok sama kalian kak?" Tanya Heejin.

"Seriusan. Emang kenapa?"

"Ya gaenak aja sama yang lain." Jaehyun hanya mengangguk. Mereka jalan ke tempat perkumpulan untuk bergabung dengan yang lainnya. Acara jurit malam pun dimulai.

Sistemnya sangat berbeda dari sekolah lainnya. Mereka dibentuk kelompok dan saling bertukar cerita antar kelompok. Dan di setiap kelompok akan ada satu guru yang membimbing mereka.

Memang terdengar abstrak tapi, kegiatan seperti ini sudah rutin diadakan di sekolah ini. Setidaknya kegiatan ini lebih membuat murid merinding dibandingkan dengan hantu palsu.

"Alright Jaehyun, Heejin, Rose dan kau?"

"Jungkook."

"Oke saya Mr. Kim akan membimbing kalian untuk malam ini. Ada yang ingin request cerita?" Tanya Mr. Kim.

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang