O8

3K 563 103
                                    

Rose masih memikirkan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya. Ia sangat yakin jika kejadian semalam bukanlah mimpi. Rasa sakit saat Jungkook menepis tangannya terasa begitu nyata, menandakan itu bukanlah mimpi.

"Mau teh?" Rose mengadakan kepalanya dan mendapati Jaehyun yang muncul dari balik tendanya. Gadis itu mengangguk dan mengambil teh tersebut.

"Jae, gua boleh nanya gak?" Pria itu mengangguk dan duduk di depan tenda Rose.

"Semalem. Lo bener nemuin gua pingsan di kursi perkemahan?" Tanya Rose.

"Iya. Kata Jihyo lo dari ambil nomor udah bengong aja terus tiba-tiba pingsan," balas Jaehyun.

"Tapi, Jae." Rose menjeda ucapannya yang membuat Jaehyun mengerutkan keningnya.

"Tapi, apa?" Tanya pria itu.

"Semalem gua pergi ke hutan sama Jungkook. Bahkan dia megang tangan gua."

"Jungkook?" Rose mengangguk.

"Semalem dia gak ikut survive hutan. Badannya panas jadi dia istirahat di tendanya. Lagi pula dia itu nomor 25 bukan 26," balas Jaehyun.

Rose terdiam. Apakah dirinya punya gangguan kejiwaan atau bagaimana? Tapi, semalam itu bukanlah mimpi. Ia sangat yakin jika Jungkook lah pasangannya dan mereka berjalan bersama.

"Udah gausah dipikirin. Abis ini kita free dan malamnya ada jurit malam. Jangan sampe lo pingsan lagi, gendong lo berat tau gak?" Jaehyun terkekeh saat Rose memukul dirinya sambil cemberut.

"Lo lucu kalau begitu Rose." Jaehyun mencubit pipi tembam milik Rose dan tertawa.

Mereka tidak sadar ada sepasang mata yang mengawasinya dari jauh.

•••

Seperti yang dikatakan Jaehyun, hari ini free dan semua siswa dibebaskan untuk berkeliling. Rose menolah ajakan temannya yang ingin pergi snorkling di laut dekat perkemahan dan memilih berjalan di sekitar tenda.

Sejauh mata memandang Rose hanya mendapati beberapa siswa yang sibuk berpacaran.

'Cih pacaran gak tau tempat,' umpatnya dalam hati.

Dirinya terus berjalan melewati perkemahan. Lalu teringat akan ucapan Jaehyun malam itu, Jungkook sedang sakit dan berada di tendanya.

Rose pun berjalan menuju tenda pria dan menanyakan tenda Jungkook ke panitia. Tapi, semua panitia mengatakan tidak ada nama Jungkook di daftar peserta.

Rose yang bingung pun menghubungi Jaehyun untuk menanyakan kejelasan ini semua.

"Kenapa Rose?"

"Lo di mana?"

"Di tenda PMR. Kenapa?"

"Gua ke sana."

Rose berlari menuju arah berlawanan dari tenda panitia. Ia melewati begitu saja semua murid yang ia tabrak.

"Jung Jaehyun!" Rose berteriak tanpa malu saat sampai di tenda PMR.

"Pelanin suaranya kak, banyak yang lagi istirahat," peringat seorang gadis yang berdiri tidak jauh dari Rose.

Gadis itu mengangguk dan berjalan menuju Jaehyun yang terlihat menertawainya di ujung sana.

"Jung sialan Jaehyun!" Rose menjewer kuping pria itu. Jaehyun yang dijewer pun justru tertawa.

"Paan si Rose? Dateng-dateng main jewer aja." Bukannya menjawab, Rose membawa Jaehyun ke luar tenda dengan masih menjewer pria itu.

"Semalem kata lo Jungkook di tenda. Tapi pas gua tanya panitia gak ada nama Jungkook."

Jaehyun terdiam dan menatap Rose lekat. Mendekatkan tubuhnya ke arah gadis di hadapannya.

"Terus lo mau nuduh gua bohong? Kemarin lo juga ketemu kan sama dia di lapangan utama?"

"Kok lo tau?"

Shit. Jaehyun menjauhkan tubuhnya dari Rose dan memandang ke arah lain dan mengabaikan pertanyaan gadis itu.

"Jaehyun jawab! Kok lo bisa tau gua ketemu Jungkook?" Tanya Rose ke Jaehyun.

"Y-ya gua kemaren gak sengaja liat lo." Jawab Jaehyun. Rose menatap Jaehyun dengan tatapan curiganya dan mendekatkan diri ke arah pria itu. Seperti yang dilakukan Jaehyun tadi.

"Gua gak percaya." Kata Rose yang kemudian menjauhkan dirinya.

"Yaudah terserah lo." Jaehyun meninggalkan Rose sendiri. Dia mengambil handphonenya dan mengetikkan sesuatu di sana.

Warung pinggir jalan. Sekarang!

•••

Jaehyun menatap ke arah jalan yang tampak sepi dari kendaraan. Dirinya meneguk segelas soda yang tadi dibelinya.

"Jadi rencana lo gimana?" Tanya Jaehyun ke pria sebelahnya.

"Kaya biasa," jawab pria itu. Jaehyun terkekeh pelan.

"Gadis itu pinter bro. Dia orangnya peduli sama sekitar. Lagi pula dia anak baru, masa mau lo incer juga.

"Gua gak ngincer dia sebagai korban."

Jaehyun menatap sampingnya heran.

"Lo mau gunain dia sebagai kelemahan Taehyung?" Tanya Jaehyun.

"Bukan Taehyung. Gua gak dendam sama dia."

"Bukannya Taehyung yang ngelakuin?" Tanya Jaehyun lagi.

"Taehyung cuma dijebak. Lagi pula gua gak bakal ngelibatin gadis itu," kata pria di samping Jaehyun.

"Terus kenapa selalu dia?" Tanya Jaehyun.

"Ada maksud lain kenapa gua deketin dia." Pria iru tersenyum kecil membayangkan kelakuan gadis itu.

•••

Oke karena sedikit lagi mendekati konflik kita ubah sistemnya.

Sekarang kalian yang kasih opini kalian tentang jalan ceritanya.

Jujur, aku suka baca opini kalian tentang cerita ini dan aku bener2 berterima kasih banget uwuu.

no clue, comment abt ur opinion. 20 comment for next update.

[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang