Lisa menatap lirih ke Rose. Saat ingin ke toilet Lisa melihat Rose yang berjalan ke pojok ruangan. Ia sudah memanggil Rose berkali-kali, tapi gadis itu tidak mendengarnya.
Sorot matanya terlihat kosong dan wajahnya yang pucat. Ia pun kembali ke timezone untuk memberitahu tentang Rose. Saat kembali, Rose sudah dalam keadaan pingsan.
Dan di sinilah mereka. Rumah sakit yang tidak jauh dari mall. Sudah 1 jam, tapi Rose belum sadar. Mereka sempat menelpon Taehyung dengan ijin nonton bioskop. Tidak ingin membuat seniornya itu panik.
"Rose sadar dong,"ujar Eunha lirih.
Dokter hanya mengatakan jika Rose baik-baik saja. Cuma gadis itu sempat kekurangan oksigen untuk sementara dan tubuhnya yang sangat drop.
Perlahan gadis itu membuka matanya dan melihat ruangan putih serta teman-temannya di sisi kiri dan kanan. Dengan perlahan dirinya bangun dan duduk, dibantu Chaeyeon.
"Rose lo gapapa kan?" Tanya Lisa panik.
Rose hanya menatap temannya bingung lalu sorot matanya mendapati seseorang yang berdiri di pojok ruangan. Rose langsung memeluk Lisa karena takut.
"Lisa tolongin gua," ujar Rose lirih sambil menangis.
"Lo kenapa? Cerita sama kita," jawab Lisa.
Rose melepaskan pelukannya dan menenagkan diri. Jihyo memberikan Rose air agar napasnya bisa membaik. Rose sempat ragu untuk bercerita, tapi bagaimana pun mereka berempat yang selama ini ada dari awal dirinya pindah.
"Gua takut.."
"Lo bisa lihat Jungkook?" Tanya Eunha dengan hati-hati. Lisa, Chaeyeon dan Jihyo menatap Eunha kaget. Kenapa gadis itu dengan mudahnya menanyakan pertanyaan sensitif. Eunha mengangkat bahunya acuh.
"Iya." Jawaban Rose membuat keempatnya menengok. Gadis itu menunduk dan memainkan jarinya.
"Terus lo diapain sama dia?" Tanya Lisa.
"Dia bilang suka sama gua dan suruh gua buat ikut dia ke alamnya." Mereka terkejut mendengar perkataan Rose.
"Udah mati masih aja gatau diri," kata Jihyo menahan amarahnya.
Lisa mengedarkan pandangannya dan seperti memberi kode untuk ke luar pintu.
"Gua beli minum dulu ya," ijin Lisa dan langsung ke luar ruangan. Dirinya berjalan ke lift untuk ke kantin membeli minum.
"Ngapain lo ganggu temen gua?" Tanya Lisa ke sebelahnya yang berada di lift.
"Aku cuma mau bersama sama dia, apa salah?" tanyanya lirih.
"Kook, lo udah meninggal." Lisa menatap sengit ke Jungkook di sebelahnya. Ia tau kalau Jungkook lah yang menyebabkan Rose pingsan. Sama seperti Rose, Lisa juga bisa melihat kehadiran Jungkook. Berbeda dengan temannya yang hanya bisa merasakan.
"Aku tau itu Lisa. Tapi, emang gaboleh kalau aku menyukai Rose?" Lisa menghembuskan napasnya kasar. Memang bicara dengan arwah modelan Jungkook butuh banyak kesabaran.
"Lo sama dia beda dimensi. Gua gak larang lo buat suka sama Rose, but please jangan sakitin dia atau buat dia ketakutan. Lo cuma perlu menyukai Rose dari dimensi lo tanpa mengganggu hidup Rose. Aduh gak lo gak kembaran lo sama-sama bikin gua kesel," Kata Lisa panjang lebar.
Lisa mengetahui fakta itu karena dulu ia pernah menyukai Jungkook sebentar dan mencari tau segala sesuatutentang pria itu.
"Aku gak mau Rose deket sama Jeka."
"Gua juga gak mau talal. Ya, tapi mereka udah deket. Jadi mending lo pergi aja ke alam lo. Lagian cocokan Jeka dari pada lo."
"Kenapa?"
"Jeka ganteng, cool. Lo culun, ew." Lisa langsung keluar dari lift sebelum Jungkook marah. Bahaya kalau dirinya sudah marah.
Sementara di ruangan inap, Rose tampak bahagia karena sahabatnya ini. Kalau dipikir mereka tidak seburuk apa yang Eunwoo, Jaehyun dan Jeka bicarakan. Mereka bahkan bisa mengembalikan mood Rose dengan gampang.
"Rose lo gak kangen sama adek lo?" Tanya Chaeyeon.
"Gua kan anak tunggal Chaey," jawab Rose.
"Parah si botak dua gak dianggep. Jahat lo." Rose memberikan tatapan evil nya ke Chaeyeon.
"Btw hubungan lo sama Badrul gimana? Katanya dia sekarang makin ganteng." Kali ini Eunha yang memancing Rose.
"Gila gua nyesel banget nolak Badrul Ha, mana dia sekarang ganteng banget terus jadi penyanyi. Yang barengan sama cowok iklan kopi itu."Kali ini Rose membalas lawakan garing temannya.
"Loh bukannya lo sama saleh? Udah putus?" Tanya Jihyo.
Rose mengangguk. "Iya kemarin dia selingkuh sama cikgu Jasmin. Sakit hati kak Rose nih." Mereka berempat tertawa karena lawakan garingnya. Dan dari kaca pintu ada Jungkook yang senang melihat Rose bahagia. Ia tadi sempat memikirkan perkataan Lisa lagi.
•••
"Ngapain lo muncul di kamar gua?" Tanya Jeka.
"Aku udah memutuskan satu hal. Dan aku yakin dengan hal ini," balas Jungkook.
"Apa?"
"Aku akan berhenti menyukai Rose." Jeka tersenyum mendengarnya.
"Dengan syarat tidak ada satu orang pun yang boleh mendapati gadis itu, terutama kamu. Jadi aku akan memusnahkan mu."
•••
Cepetan konflik ke biar selesai😭Btw klo ada typo maap ya, aku bikin part ini dr jam 9 malem. Walaupun udh dikoreksi, yang namanya jg manusia pasti ada salah
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] 𝐭𝐰𝐨 𝐝𝐢𝐦𝐞𝐧𝐬𝐢𝐨𝐧
Fanfiction𝐫𝐨𝐬𝐞 𝐱 𝐣𝐮𝐧𝐠𝐤𝐨𝐨𝐤 a things that you never expect it cover by rouseloevett #3 chaekook 09/02/2020