WelCome to the squel guys👋🏻🤟🏻
Semoga dapet feel nya ya👍🏻
.
.
.
.
.
.
.
.HAPPY READING❤️
Seorang laki laki berumur 10 tahun, berjalan kearah orangtuanya yang sedang asik berbincang sambil menonton TV.
"Leon mau bicara" Ucap Leon.
Ya, Leon Andrean Gardien. Anak kedua dari pasangan Fathan Tarakta Gardien dan Az-zahra Syeila.
"Temui ayah di ruangan ayah" Ucap fathan.
Lalu fathan berbalik, menuju ruang kerjanya. Sementara Leon, mengikuti ayahnya menuju ruang kerjanya.
Sampai, lalu masuk dan duduk berhadapan disana, di ruang kerja fathan. Dengan buku berjejer seperti perpustakaan, lalu meja yang tertata rapih.
"Bicara sekarang" Ucap fathan.
"Leon mau minta sesuatu" Ucap Leon.
Fathan mengerutkan keningnya, Perdana sekali Leon meminta sesuatu oleh fathan. Biasanya jika ada apa apa Leon selalu menabung dan membelinya menggunakan uangnya sendiri.
"Perdana, kamu mau minta apa?" Tanya fathan.
"Mobil" Ucap Leon, lalu fathan mendongak, menatap putranya.
"Leon mau mobil" Ucap Leon tenang.
Fathan membuang nafas gusar.
"Ayah gabisa turutin, Kamu masih sepuluh tahun. Tapi setelah kamu tujuh belas tahun, ayah akan belikan" Ucap fathan.
Leon menatap ayahnya dengan tatapan datar.
"Leon mau sekarang, bukan nanti." Ucapnya, lalu bangkit dan meninggalkan fathan sendirian.
Fathan kembali membuang nafas kasar, lalu memijat pangkal hidungnya.
****
Makan malam tiba, keluarga Gardien berkumpul di meja makan.
"Bun, zero mau ikan bun, sama tempe!" Ucap zero. Yap, zero atau lebih tepatnya Al Zero Gibran Gardien, anak pertama dari fathan dan ara.
"Iya di ambilin kok bang" Ucap ara sambil mengambil ikan.
Fathan menatap kursi coklat yang kosong, Seharusnya ada Leon, namun dia belum keluar dari kamarnya sejak kejadian tadi siang.
"Leona, Bang Leon dimana?" Tanya ara sesudah mengambil ikan milik zero.
Dan yang di ajak bicara hanya mengedikan bahunya, pertanda ia tak tahu.
Ya, Leona Angelina Gardien. Putri dari fathan dan ara, Leona saudara kembar Leon, yang hanya berselisih tiga menit.
"Biar bunda panggil" Ucap ara.
Dan baru saja ingin di susul, Leon datang dari atas, menuruni anak tangga.
Suasana makan hening, tidak ada yang membuka pembicaraan. Zero mulai risih dengan keadaan ini.
"Diem diem bae" Ucap zero.
"Iya nih, bang Leon kenapa hm?" Tanya ara.
"Udah elah yon, lo baru sepuluh tahun, NASA mintanya mobil" Ucap zero.
"Iya bang, kamu masih kecil. Nanti kalo udah SMA pasti ayah beliin" Ucap ara.
Ya, permintaan Leon memang sudah di ketahui oleh keluarga kecil gardien, dan mendapat gelengan dari ara dan zero.
Leon mentap datar keduanya, lain dengan Leona yang sedari tadi hanya diam menonton.
"Oh iya, Yah zero boleh minta sesuatu?" Tanya zero pada fathan.
Leon berhenti mengunyah, Dan menatap datar piring putih yang diisi dengan nasi serta lauk.
"Mau minta apa?" Tanya fathan, sambil mengunyah.
Zero menyengir,
"Zero mau minta beli sepeda baru, Tadi zero di kejar sama cewek cewek, terus ngegoes nya terlalu kenceng. Jadinya rante sepedanya copot dan zero jatoh" Ucap zero.
"Kamu jatoh dimana sayang?" Tanya ara.
"Di komplek depan bun, untung cewek cewek ga tau rumah zero" Ucap zero.
"Besok pagi sepedanya ada didepan" Ucap fathan.
Dan Leon menatap fathan dengan tatapan datar namun dapat mengartikan kekecewaan.
Bukan baperan, bukan. Namun tak adil jika zero yang terus meminta ini itu selalu di berikan, sedangkan Leon?
Lalu Leon berdiri, dan berjalan kekamarnya. Meninggalkan makan malamnya, dan keluarganya dimeja makan.
"Lho, kamu mau kemana bang?" Tanya ara.
"Tau lo mau kemana yon, makanan lo belom abis" Ucap zero.
"Tahu sopan santun?" Ucap fathan, dan semuanya terdiam, tidak ada yang berani membuka suara.
Begitupun Leon, ia berhenti di anak tangga ke enam, lalu menoleh sedikit dan melanjutkan langkahnya menuju kamar, mengabaikan panggilan bunda dan ayahnya.
Leona faham, bagaimanapun Leon adalah saudara kembarnya, Leona sangat dekat dengan Leon.
Lalu Leona juga ikut berdiri, berjalan meninggalkan zero, fathan, dan ara. Lalu menyusul Leon.
Fathan yang melihat keduanya, menghembuskan nafas kasar, lalu membuka suara.
"Le-" Ucapan fathan terhenti, Saat Leona lebih dulu menyahut dan menatap fathan dengan datar.
"Apa" Jawab Leona.
Lalu hening, ara dan zero saling tatap.
Leona mengalihkan pandangannya, lalu melanjutkan langkahnya menuju kamar.
Fathan menghembuskan nafas kasar, lalu ara berdiri mengelus lengan kekar fathan.
" udah gapapa, mungkin mereka udah kenyang" Ucap ara.
Fathan kembali duduk.
"Tapi itu melanggar tatakrama saat makan" Ucap fathan.
"Yaudah, namanya juga masih kecil" Ucap ara.
Lalu fathan, ara, dan zero kembali melanjutkan makan malamnya.
Gimana sama prolognya? Suka? Untuk Leon, aku bakal Up dua hari sekali🤗 jadi kalian tunggu ya...
Gimana sama Leon?
Gimana sama Leona?
Gimana sama zero?
Next? Vote dulu makanya...
Jangan lupa follow instagram author
@_nbilla26
Sekian dari author, salam metal dari anggota viskara🤟🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [ END ]
Teen FictionSEBUAH KONDISI KETIKA SEDANG TERGILA GILA DENGAN SESEORANG. Leon Andrean Gardien. Putra kedua dari pasangan Fathan dan Ara. Siapa yang tak kenal dengan Leon? Lelaki nakal dengan pesonanya, Bolos di rooftop, Tidak memakai atribut dengan baik, Dan han...