20. prestige

8.7K 516 36
                                    


Jam pulang sekolah berbunyi, semua murid SMA Angkasa keluar dari kelas dan berjalan menuju gerbang depan.

Rachel hari ini piket, jadi ia akan pulang lebih lama untuk menyapu kelasnya terlebih dahulu. Sembari menyapu, Rachel teringat kejadian di perpustakaan tadi siang, sifat Leon berbeda saat ia menatapnya tadi.

Rachel menghela nafas, lalu melanjutkan piketnya. Ia mau cepat pulang dan membantu ibunya jualan, hanya itu saja.

***
Leon, kini tengah berjalan sambil menggendong tas army nya di punggung kirinya, ia berjalan bersama teman temannya.

"Yon, lo gak ke Rachel?" Tanya Lutfi.

Leon menoleh, akhir akhir ini mereka memang pulang dan berangkat bareng, aneh jika Leon tak menyusul Rachel ke kelasnya sekarang.

Fahmi tiba tiba menepuk pundak Leon pelan.

"Gue tau lo gak suka Rachel deket deket Aldo, tapi bukan berarti lo gini ke dia. Siapa tau dia udah nunggu lo" Ucap Fahmi bijak.

Leon yang menoleh ke arah Fahmi kini menatap kedepan, lalu menghela nafas dan berjalan lebih dulu.

"Cih, dasar Gede gengsi!" Ucap Darmo.

***
Leon berjalan menuju kelas Rachel, setelah mulai agak dekat Leon mulai menetralkan langkahnya.

Dari jendela, Leon melihat Rachel sedang menyapu lantai bersama teman sekelasnya, lalu tiba tiba salah satu murid keluar dan terkejut karena berpas padan oleh Leon.

"Kaget" Ucapnya.

"Nyari Rachel ya?" Sambung gadis tersebut.

"RACHEL! ADA YANG NUNGGU NIH!!" Ucap gadis tersebut teriak, siapa lagi kalau bukan Natasha.

"Berisik Sya, gue juga denger" Ucap Rachel lalu menaruh sapunya di tembok dan mulai berjalan keluar kelas.

Rachel menghampiri Leon, lalu mereka hanya terdiam, dan tak ada yang berani yang berbicara duluan satu sama lain.

"Ayo, pulang" Ucap Leon membuka suara.

Rachel mendongak, lalu menatap Leon.

"Gue masih ada piket," Ucap Rachel.

Leon menggenggam tangan Rachel, lalu menariknya sampai parkiran. Rachel sudah mencoba melepas, namun tenaganya tak sebanding dengan Leon.

"Lepas, awsshh..." Setelah mendengar ringisan dari mulut Rachel, Leon menoleh dan melepas pegangannya.

"Lo tau ini sakit gak sih?!" Ucap Rachel.

Leon menatap pergelangan tangan Rachel, lalu mengambil alih pergelangan tangan tersebut dan mengusapnya lembut.

Rachel terlonjak, masalahnya Leon tanpa aba aba memegang tangannya seperti ini.

"Maaf," Ucap Leon.

Rachel yang menatap tangannya kini mendongak menatap mata Leon. Sementara Leon, masih menatap serius pergelangan tangan yang merah karena ia tarik tadi.

"Gue gak suka lo deket sama dia," Ucap Leon.

Rachel terdiam, dia? Maksudnya apa?

"Dia siapa?" Tanya Rachel bingung.

Leon menghela nafas, dan membuat Rachel teringat kejadian saat di perpustakaan tadi. Dimana Aldo memintanya untuk mengajarinya tentang rumus matematika.

"Gue gak ada apa apa sama Aldo, kita cuka teman" Ucap Rachel menjelaskan.

"Gue gak perduli, gue gak suka lo sama dia" Ucap Leon.

LIMERENCE [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang