Seperti biasa, Pulang sekolah Leon akan menghabiskan waktunya di bang beth.
Melakukan berbagai macam kegiatan yang di lakukan oleh anggota geng viskara.
Sekarang, Leon sedang berjalan dengan keempat sahabatnya, ia akan pergi menuju bang beth.
"Yon, ayah sama bunda lo pergi ke Bandung ye?" Tanya Fahmi, lalu Leon hanya berdeham pelan.
"Wess... lo cuma bertiga dong?" Tanya Fahmi.
"Ya!" Ucap Leon.
Lalu mereka sampai di parkiran.
Tak lama, Adit melihat Rachel hendak menuju parkiran.
"Rachel! Woi! Ada Leon nih!" Ucap Adit teriak, meledek Leon.
Sementara Leon, langsung menoleh dan menatap tajam Adit.
"Sorry yon, Baikan kita" Ucap Adit.
Lalu mereka mulai menaiki motornya satu persatu, dan segera melajukan motornya menuju markas mereka.
***
Rachel, berjalan bersama ketiga sahabatnya. Dan tak menganggap ucapan Adit seperti tadi dengan serius.
"Chel.. si Leon suka sama lo kali" Ucap gianara.
Rachel hanya memutar bola matanya malas.
"Iya juga chel, bisa jadi aja" Ucap Natasha.
"Eh gila! Dia cuma becanda ilah, lo bedua mah nganggep serius mulu" Ucap agatha.
"Ya kan siapa tau" Ucap Natasha.
"Ga minat gue" Ucap Rachel lalu berjalan lebih dulu.
"Eh tapi ya, kalo misalkan Rachel sama Leon. Pasti si Rachel bakal di musuhan satu sekolah" Ucap Natasha.
"Bukan di musuhin lagi Sya, di sentil merenan" Ucap gianara.
***
Sekarang, di bang beth. Leon dan anggota viskara sedang duduk santai di sofa. Ada yang main UNO, ada yang main gitar, ada yang beli ciki Kimi. Mereka sudah keracunan ciki Kimi. Ada juga yang membuat lelucon.
Leon hanya diam, sesekali memandangi wajah anggotanya.
"Yon! Diem diem wae sia" Ucap Adit.
"Jangan galau jangan risau, mending makan ciki Kimi aja!" Ucap Fahmi, udah keracunan.
"Ciki Kimi lo! Operdosis ciki si Kimi mampus lo!" Ucap lutfi.
"Bisa aja kamu lutfi" Ucap Adit.
"Tukang bajigur! Whahaha" Ucap Kimi.
Lalu tawa mereka pecah.
Receh bukan? Memang, mereka terkadang tertawa tanpa sebab, Entahlah.
Terkadang, Adit dan lutfi suka tertawa sendiri, jika mereka saling bertatap wajah dengan empat mata.
Sekarang pukul, 18.00.
Leon bergegas pulang, ia melajukan motornya dengan kecepatan sesuai rata rata. Lalu sampai dirumah, ia masuk.
Ia tahu, bunda dan ayahnya sudah pergi ke Bandung sejak sedari tadi, bahkan tanpa menunggunya atau mengabarinya.
Leon masuk kedalam rumah, dan menemukan zero sedang menonton TV, bersama dengan Leona yang duduk tak jauh dari zero.
"Kemana aja? Tadi bunda tanyain lo yon" Ucap zero.
Leon tetap melangkah, tanpa memerdulikan ucapan zero.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE [ END ]
Teen FictionSEBUAH KONDISI KETIKA SEDANG TERGILA GILA DENGAN SESEORANG. Leon Andrean Gardien. Putra kedua dari pasangan Fathan dan Ara. Siapa yang tak kenal dengan Leon? Lelaki nakal dengan pesonanya, Bolos di rooftop, Tidak memakai atribut dengan baik, Dan han...