Kini hidupnya sepi, sangat sepi. Sahabatnya sudah meninggalkan ia dan memilih berteman dengan orang lain. Sejujurnya, ia tidak berniat untuk mengatakan hal itu pada Syahla. Percayalah, kemarin itu ia hanya terbawa emosi sampai mengeluarkan kata - kata yang mampu mengubah seluruh hidupnya.
Dulu, ia selalu berjalan berdua bersama Syahla dan sekarang ia berjalan sendiri semuanya sudah hilang. Bahkan sekarang Samuel tidak menampakkan batang hidungnya lagi.
Ayumi berjalan menuju ruang loker, ia berniat mengambil sebuah novel di sana. Siapa tahu, dengan membaca di ruang loker akan membuat rasa bosan atas kesendiriannya hilang.
Saat membuka lemari lokernya, ia menemukan secarik kertas berwarna merah muda.
'Semuanya akan berputar Ayumi, dan waktu pasti akan terus berganti, tapi rasa ini, terus berkembang bukan berputar bahkan berganti seperti waktu."
~m2i1el"M2i1el? Siapa?" tanya Ayumi pada dirinya sendiri sambil melihat ke sekeliling, siapa tahu orang yang menyimpannya masih berada di sekitar.
"Samuel?" Nama itu langsung terlintas di benak Ayumi.
"Bodo amatlah," katanya lalu berjalan ke sudut ruangan yang terdapat meja dan kursi.
Tempat loker ini, jarang dikunjungi oleh siswa, karena mereka bilang bahwa di ruangan itu udaranya sangat panas sebab tak ada pendingin ruangan. Belum lagi, jendela besar yang langsung menghadap sinar matahari.
Suara pintu terbuka, membuat fokus Ayumi hilang seketika, ia melihat Syahla masuk. Mungkin ini kesempatan lagi, bagi Ayumi untuk meminta maaf.
"Syahla, please gue mau ngomong sama lo," kata Ayumi menghampiri Syahla, sedangkan Syahla sibuk mencari barangnya di loker.
"La, please La."
"Apa sih? Tadi kita udah ngomong wahai orang lain," kata Syahla lalu tersenyum miring.
"La, kemaren gue kebawa emosi, lo tau kan orang emosi tuh gimana? Gue mohon sama lo, untuk maafin gue," ucap Ayumi sambil menatap Syahla yang masih sibuk mencari sesuatu di dalam lokernya.
Syahla mengeluarkan sebuah buku dari dalam loker miliknya dan ia langsung pergi begitu saja, Ayumi terpaku di tempatnya.
"Gue maafin lo." Ayumi melihat ke arah ambang pintu, di sana Syahla berdiri sambil tersenyum. Lalu menutup pintu.
Ayumi langsung mengambil buku novelnya dan menyimpannya lagi ke dalam loker dengan gerakan cepat sebisanya. Ia keluar dan mencoba mengejar Syahla. Tapi ia justru menabrak seseorang.
Ayumi menatap orang yang baru saja ia tabrak, matanya benar - benar menghanyutkan separuh kesadaran Ayumi, aroma tubuhnya membuat Ayumi lupa siapa dirinya. Kerusuhan yang ia buat, sekarang Ayumi merindukannya. Umpatan kasar yang Ayumi keluarkan, rasanya ingin ia lontarkan saat ini juga.
Petikan jari di depan wajahnya, membuat lamunan Ayumi hancur.
"Sorry," kata Ayumi dan ia melangkahkan kakinya, tapi baru beberapa langkah ia berjalan, Ayumi menghentikan langkahnya.
"Cowok sialan! Tunggu!"
"Gue punya nama!"
"Apa lo yang simpen kertas ini di loker gue?" Ayumi menyerahkan secarik kertas yang ia temukan tadi, Samuel membacanya dengan teliti. Lalu, ia malah tertawa keras.
"Lo kenapa ketawa?" tanya Ayumi sambil mengerutkan keningnya.
"Please lah yah, gue tuh gak bisa bikin quotes alay macem gitu. Jadi, lo gak usah kepedean," kata Samuel sambil menyerahkan kertas itu pada Ayumi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
RandomAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...