"Gimana kalo kita piknik di taman?" Ayumi dan Angga langsung menoleh, menatap Samuel. Angga menunjukkan wajah antusiasnya, namun Ayumi justru sebaliknya.
"Ogah."
"Ayo."
Angga dan Ayumi saling melempar pandangan, Angga tersenyum sedangkan Ayumi terlihat seperti menahan kekesalannya. Bagaimana bisa kakaknya itu lebih berpihak pada Samuel dibanding kepada adiknya sendiri.
"Gak akan pergi."
"Dimana?"
Lagi - lagi Ayumi melayangkan tatapan kekesalannya pada sang kakak. Samuel terkekeh melihat ketidak kompakan kakak beradik itu.
"Di taman kota aja gimana, Bang?" Angga nampak mengangguk antusias, Ayumi hanya diam.
"Kalo kalian mau pergi, silahkan, tapi jangan ajak gue," ucap Ayumi lalu bangkit dari duduknya.
Samuel dan Angga saling bertatapan lalu menggidikan bahunya, tanda mereka tidak mengerti.
Ayumi yang sedari fokus pada televisi, kini tatapannya teralih pada sang kakak dan Samuel. Terlihat jika Angga sudah berpakaian rapi dengan membawa keranjang piknik, yang mungkin berisi makanan, dan Samuel yang membawa alas untuk duduk.
Dengan segera Ayumi mengalihkan lagi pandangannya, berpura - pura tidak peduli pada mereka.
"Kita berangkat dulu yah," kata Angga. Dan tidak ada jawaban dari Ayumi, ia sibuk memindahkan dari channel satu ke channel lain.
Ayumi mendengar suara pintu ditutup, ia melihat ke arah sana.
"Beneran pergi," gumam Ayumi.
Ia mengambil ponsel yang terletak di sampingnya. Membuka sosial media miliknya, lalu ia melihat postingan dari Syahla, ia memposting sebuah gambar langit yang sangat gelap dan rintikan hujan.
Lalu disana Syahla menulis bahwa dirinya sedang sedih, Ayumi langsung mencari kontak sahabatnya itu dan meneleponnya.
"La, lo kenapa?" tanya Ayumi begitu telponnya tersambung.
"Gue cuma lagi sedih aja, Yum." Nada bicara yang teramat jarang terdengar ditelinga Ayumi, Syahla biasanya sangat ceria tapi kenapa kini murung?
"Iya, kenapa? Lo bisa cerita sama gue." Ayumi mendengar helaan napas dari sebrang sana.
"Alex, dia udah punya pacar dan sebenernya selama ini dia deketin gue karena mau balas dendam sama sekolah kita lewat gue."
"Sekolah kita?" Ia mengerutkan keningnya, sekolah kita? Ayumi mengecilkan volume televisinya dan fokus pada pembicarannya dengan Syahla.
"Alex sekolah di SMA Angkasa, Yum."
Ayumi memutar balik kisah dimana, SMA Anwara dan SMA Angkasa berkelahi dengan jumlah siswa yang banyak, banyak yang terluka, dan bahkan memakan tiga orang korban. Ketiga korban itu, semuanya berasal dari SMA Angkasa dan tentu saja mereka menjadi korban karena serangan dari SMA Anwara.
Sebenarnya, kejadian itu sudah terjadi satu tahun yang lalu. Dan kenapa mereka baru akan membalasnya sekarang? Apa mungkin selama itu mereka merancang strategi agar SMA Anwara sekali diserang langsung tumbang?
"Serius lo, La?" Benar - benar Ayumi tidak menyangka dan tidak sepenuhnya percaya pada ucapan Syahla.
"Emang lo tau darimana?"
"Pacarnya sendiri yang nyamperin gue pas gue sama Alex lagi ditaman."
"Bukti cewe itu apa? Sampe lo percaya banget sama apa yang diomongin tuh cewe. La, denger, gue setiap kali ngeliat Alex emang bawaannya gue tuh kesel mulu, tapi menurut gue Alex lumayan baik," ucap Ayumi panjang lebar, sedangkan di sebrang sana hanya menghela napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
DiversosAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...