Ayumi masih berpikir keras, sebenarnya apa peran Samuel di hotel ini? Kenapa semua orang seakan mengistimewakan Samuel. Apa ini?
Mereka duduk di salah satu ruangan yang lumayan luas, Ayumi masih bingung tapi ia juga menikmati pemandangan yang disuguhkan hotel ini.
"Ouh iya Nin, Pak Jun ada di sini?"
"Ada kok, Mas," jawabnya.
"Panggil ke sini yah, saya gak bisa nyamperin." Mengingat kaki Samuel masih sakit.
"Siap Mas." Wanita itu pun pergi.
Hening, baik Ayumi maupun Samuel tidak ada yang membuka suara. Ayumi masih diam, menikmati pemandangan di luar jendela sana.
"Permisi Mas!" Keduanya menoleh pada sumber suara, pria berpakaian formal menghampiri mereka.
"Mas, mau liat keuangan?" Samuel mengangguk. Apa ini? Keuangan? Siapa Samuel di hotel megah nan mewah ini? Sepertinya semua orang sangat menghormatinya.
Pria itu menatap Ayumi, dan Ayumi hanya bisa tersenyum.
"Ini Ayumi Pak, Yum, ini Pak Jun, manager, sekaligus orang kepercayaan di sini," ujar Samuel.
"Siapanya Mas?" tanya pria bernama Jun itu, sambil tersenyum jahil pada Samuel dan Ayumi. Ayumi hanya bisa menunduk.
"Temen Pak," kata Samuel sambil tersenyum.
Jun duduk di salah satu kursi dekat Samuel, ia menyerahkan sebuah dokumen yang dibawanya tadi. Dengan seksama Samuel memeriksanya, Apa mungkin Samuel pemilik hotel ini?
Samuel kembali menyerahkan dokumen itu pada Jun.
"Ada masalah Pak? Selama seminggu kebalakang?" tanya Samuel, Jun malah terkekeh.
"Ada Mas."
"Apa?"
"Jadi kita dapat office girl baru, karena yang dulu resign. Ada sepasang suami istri yang baru menikah sepertinya, memesan satu buah kamar untuk honeymoon mereka. OG itu mengetuk pintu kamarnya, di tengah hari, dibuka pintunya lama, dan lelakinya marahin OG kita, lalu protes ke ruangan saya," ujar Jun panjang lebar, membuat pikiran Ayumi berkelana setelah mendengar cerita Jun.
"Ada - ada aja," kata Samuel terkekeh.
"Kalo malam pertama, mungkin sebaiknya di rumah," ucap Samuel sambil menatap Ayumi, Ayumi menatapnya juga.
"Ada lagi Pak?"
"Beberapa fasilitas ada yang rusak, dan sudah tidak berfungsi, jadi lima kamar tidak ada yang boleh menempati, karena saya tidak ingin buat pelanggan kecewa."
"Baik, perbaiki secepatnya Pak." Jun menganggukkan kepalanya.
"Saya permisi Mas, kalo gitu." Samuel mengangguk lalu Jun pergi keluar dan hanya ada Ayumi juga Samuel di sini.
Ayumi masih sibuk pada ponselnya, hingga seorang lelaki paruh baya masuk sambil membawa nampan berisi dua buah cangkir minuman.
Samuel menyesap kopinya, "Gak ada yang mau lo tanyain?" Ayumi menoleh.
"Nanya apaan?"
"Hotel ini."
"Hmm."
"Hotel ini punya bokap gue, gue di kasih tugas untuk ngurus ini hotel pas umur gue 17 tahun." Ayumi mulai tertarik pada cerita Samuel, hingga menatap mata Samuel dalam.
"Awalnya gue tolak, karena seharusnya umur itu, gue pakai untuk main bukan ngelola hotel atau kerja. Jadi gue berontak, dan jadi Samuel yang dulu." Samuel menatap Ayumi yang juga menatapnya, ia menyesap kopinya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
RandomAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...