[Part 19 - Tertipu]

29 2 2
                                    

Samuel melirik ke arah Ayumi, Ayumi hanya menatapnya sekejap lalu Samuel tertawa kecil sambil sedikit menunduk.

"Soalnya nanti gue pengen." Mata Ayumi membulat sempurna saat mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Samuel, Ayumi menatapnya dan Samuel hanya tersenyum jahil.

"Silahkan kalo berani, tapi jangan depan gue, nanti gue juga ikut cemburu." Mata Ayumi semakin membulat, ia menatap Angga lalu tertawa tak percaya.

Ayumi bangkit dan menghentakkan kakinya, ia berjalan menuju kamarnya dan membantingkan pintunya hingga terdengar jelas oleh Angga dan Samuel. Mereka saling bertukar pandangan lalu tertawa.

"Gila!" ucap Ayumi saat sudah mengunci pintu kamarnya.

~♥~

Hari libur adalah hari yang sangat tepat untuk bermalas - malasan atau saling berpeluk cium dengan kasur tercinta, tapi lain hal nya dengan Syahla, ia sudah rapi dengan baju olahraganya.

Sebenarnya Syahla juga ingin bermanja pada kasurnya, tapi Alex mengajaknya olahraga, tidak ada alasan baginya untuk menolak.

Suara klakson motor membuat lamunan Syahla buyar, ia melihat Alex yang tengah menyugar rambutnya. Syahla hanya tersenyum. Alex menghampiri Syahla yang duduk di kursi halte, mereka saling bertukar pandang.

"Masih ngantuk yah?" Alex mengusap rambut Syahla yang tergerai rapi, Syahla hanya mengangguk.

"Kepagian yah?"

"Udah ayo mau olahraga apa engga?"

Setelah mereka sampai di sebuah taman yang cukup besar, dengan pengunjung yang lumayan padat, banyak yang berolahraga di sana, mulai dari jogging, senam, basket dan banyak lagi.

Syahla mengeluarkan handphone dan earphonenya begitu ia turun dari motor Alex. Sebelah kanan earphonenya sudah terpasang, ia baru saja akan memasangkannya pada sebelah kiri, tapi ia kalah cepat dengan Alex.

Buru - buru Alex memasangkan earphonenya pada telinga yang sebelah kiri. Syahla menatapnya.

"Susah dong Lex, larinya." Alex memalingkan wajahnya, sejenak menyapu keseluruh penjuru taman.

"Pelan - pelan larinya," ucap Alex, lalu menatap Syahla. Syahla diam.

"Ya udah gak usah lari, kita kesana aja." Syahla sedikit terkejut, ketika Alex dengan tiba - tiba menarik lengannya.

Entah akan dibawa kemana Syahla, ia hanya mengikuti langkah Alex. Ternyata Alex membawanya ke bawah pohon yang besar, mereka duduk sambil bersandar pada batangnya, di sana cukup sepi karena jauh dari lapangan yang banyak orang sedang berolahraga.

Menikmati lagu yang dipasang di sebelah telinga masing - masing, dimanjakan oleh terpaan angin yang sejuk sambil menutup matanya.

Syahla membuka matanya begitu merasakan pergerakan dari sebelahnya, ia melihat Alex melepaskan earphonenya, menatapnya lalu tersenyum sedangkan Syahla hanya menaikkan sebelah alisnya.

"Gue beli minuman dulu yah, lalove tunggu sini, oke?" Syahla hanya mengangguk, Alex mengusap puncak kepalanya.

Ia memasang sebelah earphonenya yang dilepas oleh Alex, dan baru saja Syahla akan memutar lagu lewat ponselnya. Ia melihat ada sepasang sepatu berwarna putih, Syahla mendongakkan kepalanya dan melihat seorang wanita cantik yang tengah tersenyum padanya.

Syahla berdiri dan membalas senyuman gadis itu.

"Lo Syahla?"

"Tau darimana?" Wanita tadi melayangkan sebelah lengannya untuk berjabat tangan dengan Syahla dan Syahla membalasnya.

Two Months [ E N D ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang