"Siapa orang itu?" Samuel hanya menatap dalam Ayumi dan tersenyum, lalu naik ke atas motornya. Ayumi berjalan kesamping Samuel dan menatapnya kesal.
"Gue mau ke hotel, lo mau ikut atau pulang?"
"Ck, pertanyaan di jawab pertanyaan," ujar Ayumi dan tidak beranjak sedikitpun dari tempatnya.
Samuel menyapu hidung Ayumi dari atas hingga ke bawah, Ayumi hanya tersenyum geli.
"Ciee, udah jatuh cinta yah?" Ayumi langsung mengubah raut wajahnya lagi, dan naik ke motor Samuel.
"Gue ikut, ayo jalan," kata Ayumi.
"Pegangan, nanti jatoh," ucap Samuel sambil melirik ke arah Ayumi.
Entah ada sihir dari mana, Ayumi langsung melingkarkan tangannya ke pinggang Samuel, tercetak jelas senyuman di wajah Samuel begitupun dengan Ayumi. Ayumi jadi salah tingkah, wajahnya memanas dan mungkin sekarang sudah merah seperti kepiting rebus.
Motor yang dikendarai oleh Samuel membelah jalanan, lagi - lagi hening.
Hingga sampai di hotel, mereka turun. Dan Ayumi mengikuti langkah Samuel dari samping, setiap pekerja yang melihat Samuel pasti mereka menyapa atau sedikit membungkuk untuk memberi hormat.
Sesekali pekerja melirik ke arah Ayumi, dan Ayumi hanya bisa membalasnya lewat senyuman.
Mereka menaiki lift, Ayumi melihat Samuel menekan angka 10, itu berarti mereka akan pergi ke lantai tersebut. Samuel membuka pintu suatu ruangan, Ayumi berdecak kagum.
Pemandangan tengah kota langsung bisa disaksikan lewat dinding kaca, Ayumi langsung berjalan dan mendekati dinding kaca itu. Matanya sungguh dimanjakan oleh pemandangan ini.
"Rumah gue keliatan gak yah?" gumamnya.
"Rumah lo dimana, lo liatnya kemana." Samuel tertawa di samping Ayumi, sejak kapan ia ada di sana. Samuel mengacak puncak rambut Ayumi, dan Ayumi hanya tersenyum.
Lengan Samuel langsung terlepas, begitu mendengar pintu terbuka.
"Maaf, kalo saya ganggu," kata pria itu.
"Gak ganggu kok, Pak!" ujar Ayumi, pria bernama Jun itu hanya terkekeh.
"Yum, lo tunggu di sini yah, gue ada urusan di ruang sebelah, kalo lo bosen, itu ada buku sama majalah di rak." Ayumi hanya tersenyum sambil mengangguk.
Samuel pergi keluar bersama Pak Jun, meninggalkan Ayumi sendiri.
Ayumi memilih duduk di sofa, dan bermain ponselnya. Tapi, tidak ada yang menarik dari ponselnya itu, Ayumi berjalan menuju rak buku, melihat - lihat buku yang tertata rapi di sana.
Matanya melihat sebuah buku yang menarik dengan judul 'Memorist'. Ayumi mengambilnya, lalu duduk kembali di sofa. Setelah dilihat - lihat, ini bukan buku, tapi seperti sebuah album foto.
Halaman pertama, Ayumi melihat foto bayi sedang menangis, seulas senyum terlihat dari wajahnya. Di halaman berikut - berikutnya Ayumi hanya melihat foto - foto masa kecil Samuel, maupun foto kebersamaan bersama keluarganya.
Ayumi menghentikan halaman selanjutnya, terlihat dua anak remaja yang tersenyum lebar ke arah kamera, dengan lengan yang saling merangkul.
"Ini Sam," kata Ayumi sambil mengusapnya.
"Ini...." Ayumi juga mengusapnya, sambil mencoba mengingat sosok itu, seperti pernah melihatnya.
"Bukannya cewe tadi?" tanya Ayumi pada dirinya sendiri, Ayumi langsung menutup album foto tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
RandomAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...