"Sam!" teriakan seseorang membuat Samuel terlonjak kaget, Samuel mencari sumber suara, saat menoleh ke arah belakang. Ia melihat Syahla menghampirinya dengan seorang lelaki.
"Lo ngapain di sini?" tanya Syahla sambil menyapu pandang ke seluruh penjuru halte yang nampak sepi.
"Dan sendiri?" tanya Syahla lagi, karena Samuel belum berniat untuk menjawab pertanyaanya yang pertama.
"Iya, gue sendiri." Akhirnya ia menjawab pertanyaan yang kedua demi menghindari pertanyaan pertama.
Samuel menatap lelaki yang bersama Syahla, dan kini ia menatap Syahla dengan tatapan penuh tanya. Syahla mengerti arti tatapan Samuel, ia sedikit menunduk malu.
"Alex, ini Sam."
"Sam, ini Alex."
"Bukan dari sekolah kita yah? Gue gak pernah liat," ujar Samuel.
"Iya. Ehmm, kalo gitu kita duluan yah," kata Syahla yang diangguki oleh Samuel, lalu pergi meninggalkannya lagi.
Untung Syahla tidak bertanya untuk yang kedua kalinya, ia sedang apa di sini. Samuel sedang merenungi nasibnya, bagaimana bisa ia jatuh pada Ayumi, yang jelas - jelas tidak menyukainya dari awal? Kenapa ia masih berjuang padahal sudah tau kalau Ayumi mencintai pria lain?
Samuel menyugar rambutnya, lalu mengusap wajahnya kasar. Mana Samuel yang dulunya suka mencari keributan, kemana perginya Samuel yang selalu dipanggil ke ruang BK, lari kemana Samuel dulu yang tawuran dengan sekolah lain, kemana ia yang dulu?
Tepukan dipundaknya lagi - lagi membuatnya terkejut, dan lagi - lagi ia mendapati Syahla.
"Kok lo balik lagi? Bukannya sama siapa tadi?"
"Iya, gue gak jadi perginya karena dia ditelpon ibunya," ucap Syahla setelah duduk di samping Samuel.
"Lu belum jawab pertanyaan gue yang pertama."
"Yang mana?"
"Lo ngapain di sini?"
"Gue ngilangin suntuk doang, bosen gue di kamar mulu," jawab Samuel lalu menatap Syahla.
"Ck, lo ngilangin suntuk ke halte? Di pinggir jalan? Gak punya duit lo?" Syahla tertawa.
"Enak aja, gue dari rumah jalan kaki ke sini, gue juga niat awalnya mau ke cafe deket sini, tapi gue pegel, jadi gue duduk di sini dulu, abis gitu ketemu sama lo," katanya panjang lebar, dengan sekali tarikan napas.
"Ya udah ayo, ke cafe itu." Tunjuk Syahla pada salah cafe yang masih buka di sebrang jalan.
"Ayo."
Mereka hanya perlu sedikit lagi berjalan agar sampai di cafe itu, setelahnya mereka memesan mamakan dan minuman. Lalu mereka sibuk dengan dunianya masing - masing hingga makanan yang mereka pesan datang.
"Lo suntuk kenapa Sam?" tanya Syahla membuka pembicaraan sambil menikmati makanannya.
"Mungkin lo tau jawabannya."
"Ayumi?" Syahla menatap Samuel, lalu ia mengangguk cepat.
"Gara - gara apa?"
"Gue boleh tanya sama lo?" Menjawab pertanyaan dengan pertanyaan, sungguh menarik.
"Kenapa Ayumi kekeuh banget nolak gue, dan kenapa dia belum bisa move on dari Raka sampai sekarang?"
Syahla meneguk minumannya, sebelum menjawab pertanyaan Samuel, "Ya karena cinta lah, Sam. Apalagi?"
"Apa Ayumi gak salah cinta orang?"
"Maksud lo?"
"Ayumi anak baik - baik, kenapa dia cinta sama Raka, yang kita tau kalo Raka itu tukang tawuran dan musuhnya dimana - mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
RandomAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...