Syahla duduk seorang diri di halte, langit mulai menguning, matahari perlahan tenggelam, tapi belum juga ada angkutan umum. Sesekali ia melirik ke arah jam yang melingkar di lengannya, jarum jam sudah berpindah.
Jika ia terus menunggu disini, entah kapan akan sampai rumah. Syahla berjalan, langkahnya pelan tapi pasti, ditemani keheningan dan matahari yang melambaikan tangannya.
Suara klakson motor, membuatnya menoleh. Seseorang di motor itu membuka kaca helmnya, setelah melihat siapa dia, Syahla mengabaikannya dan melanjutkan langkahnya.
"La!" Syahla menghentikan langkahnya dan menepis kasar lengan Alex yang menggenggam tangannya.
"Mau apa lagi sih?"
"Gue mau kita baikan, kaya dulu lagi," ujar Alex. Syahla nampak tersenyum miring, dan terkekeh.
"Gak akan!" Ia kembali akan melangkahkan kakinya, dan kali ini Alex tidak menghentikannya.
Syahla hanya membutuhkan waktu agar bisa memaafkan Alex. Alex akan memberikan sedikit ruang untuk Syahla, ia juga tidak boleh egois.
"Alex!" Syahla menghentikan langkahnya ketika mendengar suara itu.
Syahla berbalik dan melihat wanita yang sudah membuatnya hampir membunuh Alex, kali ini Syahla harus membalas semuanya.
"Eh, Vitta!" kata Syahla sambil menghampiri gadis itu. Vitta nampak tersenyum.
"Hai, La!"
"Lo lagi apa disini?" Alex menatap Syahla, Alex merasa Syahla memiliki rencana.
"Gue? Jemput pacar gue," ujar Vitta lalu menyentuh lengan sebelah kanan milik Alex, namun Alex langsung menepisnya kasar.
Syahla langsung menarik lengan Alex yang sebelahnya dan menempatkan Alex di balik punggungnya, Syahla maju satu langkah dan semakin dekat dengan Vitta.
"Pacar lo?" Syahla tertawa.
"Please, lo cewek spesies mana sih? Perebut pacar orang? Pengganggu hubungan orang? Atau mantan gak tau diri?" Vitta menatap tajam pada Syahla.
"Maksud lo apa?" Terlihat kilatan amarah dari pancaran mata Vitta.
"Maksud gue? Tanya diri lo sendiri!" Syahla menarik lengan Alex hingga sampai di samping motornya.
Mereka berdua meninggalkan Vitta dan semua kekesalannya.
●︿●
Seperti jam istirahat pada hari - hari biasanya, Ayumi dan Syahla pergi ke kantin.
Syahla memesan makanan, sedangkan Ayumi langsung pergi ke tempat duduk yang sangat jauh dari keramaian. Tanpa sengaja matanya menangkap sosok Samuel yang sedang tertawa dengan Raflie.
Sampai mata mereka bertemu, Samuel malah mengabaikan Ayumi. Ayumi mengira bahwa Samuel akan menghampirinya dan bertanya kenapa malam itu ia tidak jadi datang, tapi semuanya sekarang hanya angan untuk Ayumi.
Samuel tahu, Ayumi sudah kembali dengan Raka, begitupun Ayumi, ia sudah tahu bahwa sekarang Samuel bahagia dengan Sheina.
"Yum!" Ayumi langsung menatap Syahla dan tangannya tanpa sengaja menyentuh mangkuk yang berisi bakso panas.
"Aw!"
"Hati - hati dong, Yum," ujar Syahla lalu memberikan selembar tissue pada Ayumi.
"Kenapa sih lo bengong?" Ayumi hanya menggeleng sambil tersenyum, Syahla tidak pernah bertanya lebih jika Ayumi tidak mau menjelaskannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Months [ E N D ]
AléatoireAku yakin, semua orang pasti pernah berada dalam fase dimana ia sangat mencintai seseorang. Seperti dimabuk asmara misalnya, ia sampai gila menghadapi semuanya. Menganggap dunia mati jika sehari saja tak berjumpa. Setiap orang juga pasti pernah bera...