Bab 1

1.4K 79 22
                                    


📚📚📚

Angin musim dingin mulai menyapa. Kelopak bunga sakura berguguran tergeletak ditepi jalan. Menjadi barang tak berharga, padahal jika ditilik kebelakang, beberapa hari yang lalu bunga itu masih menjadi hiasan cantik yang menyegarkan pandangan.

" mulai musim gugur heuh" gumam seorang gadis dalam balutan jaket hitam dan rippel jeans.

Gadis muda itu tersenyum getir lantaran ia baru menyadari perubahan musim sekarang. Astaga terkurung dirumah sakit membuat Yian lupa waktu.

Jung Yian mengelung surainya dibelakang. Memasukanya dalam topi hitam dengan logo centang dibagian sampingnya.

" ramen cocok untuk sekarang" girang Yian sambil berjalan santai menuju minimarket terdekat.

******* Bangtan New Dancer *******

Yian mengaduk ramenya dengan antusias. Akhirnya untuk sejenak ia bisa bersantai menikmati makanan. Bekerja dirumah sakit membuatnya seperti penjahat yang terus diburu waktu. Pertaruhan nyawa menjadi bagian dari hidupnya setiap hari.

Yian mengunyah ramenya penuh penghayatan.

" wah kenapa rasa ramen bisa seenak ini?" Racau Yian. Terlalu larut dalam acara makanya.

Gelapnya langit Seoul tidak menjadi masalah. Segelap apapun Seoul tetap saja ada orang yang sibuk lalu- lalang di trotoar.

Ddrrtt... ddrrtt...

Ponsel hitam mengkilat milik Yian memberikan sinyal adanya panggilan masuk. Tidak ingin membuat si penelphon menunggu, membuat Yian langsung mengangkatnya.

" apa?" Ketus Yian terdengar jengkel.

' sunbae nim! Cepatlah kemari! Ada kondisi darurat!' Opsidian Yian membelalak tidak santai.

" apa yang darurat?"

' bukankah kau yang menangani pasien Kwon? Kemari dan lihat sendiri!' Tidak ingin mengulur waktu Yian langsung berlari meninggalkan ramenya yang tersisa setengah.

Berlari kencang menuju flatnya. Sial harusnya ia makan onigiri saja yang lebih cepat membuat kenyang. Ramen instanya tidak dirancang untuk ini.

Mengambil jaket kulitnya serampangan sebelum kembali keluar, turun menuju baseman.
Dokter muda itu menuruni tangga dengan serampangan. Tidak memperdulikan yang lain. Yang ada difikiranya hanya harus sampai rumah sakit segera.

******* Bangtan New Dancer *******

Yian mengambil jalan pintas guna mempersingkat waktu. Motor maticnya dipacu dengan kecepatan tinggi.

Tinn.... tin.... tin....

Klakson Yian menjadi sangat berguna disaat- saat seperti ini.

Ckritt....

Bunyi roda yang bergesekan dengan aspal saat si pemilik menghentikan motornya paksa.

" YAK! KALIAN MAU MATI HEUH? MINGGIR AKU BURU- BURU!" Yian berteriak murka pada segrombolan preman yang menghalangi jalanya.

" wah ada mangsa baru" celetuk salah satu preman sambil mendekati Yian.

Yian melirik sekeliling. Sial sekali nasibnya, terjebak digang sempit dengan enam preman haus harta.

Diliriknya seorang pria paruh baya yang sedang ditodong salah satu preman dengan pisau.

" TURUN! PERGI! SEBELUM AKU MEMBUNUHMU!" empat preman maju memegangi motor Yian. Salah satu dari mereka berhasil mengambil kunci motornya.

Bangtan New Dancer (Completed: 02/05/20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang