Bab 17

551 50 38
                                    

📚📚📚

Dering alarm membangunkan Yian dari tidur cantiknya. Gadis itu mematikan alarmnya sebelum beranjak menuju kamar mandi menunaikan rutinitas paginya.

Pagi ini Yian lalui dengan santai karena ia tidak memiliki jadwal latihan hari ini.

Yian membuka sarden instan untuk dimasak. Ia jarang membuat sarapan selama ini. Saat masih menjadi dokter ia justru hanya sempat memakan roti dan segelas susu. Terlalu sibuk dan dikejar waktu. Bagi seorang dokter waktu sangatlah berharga.

******* Bangtan New Dancer *******

" masih setengah jam, masih ada waktu buat beli bensin" gumam Yian sambil memperhatikan jam alba yang melingkar apik dipergelangan tanganya.

Sebuah kotak persembahan menarik atensi Yian. Pemilik apatermen memang sengaja menaruh kotaknya disana guna mempermudah orang yang ingin beribadah. Gadis Jung melangkahkan tungkainya menuju kotak. Mengeluarkan beberapa koin dari sakunya sebelum dimasukan kedalam kotak.

Mantan dokter itu segera menangkupkan tanganya dan memejamkan matanya khusuk berdoa.

Selesai dengan permintaanya Yian membuka matanya.

" pagi pacar" Sapaan merdu itu membuat Yian memalingkan wajahnya dengan gerakan kepala patah- patah.

" eits tunggu sebentar!" Jimin mencekal pergelangan tangan Yian mencegah kepergian gadis itu.

Salah satu maknae BTS itu mengeluarkan uang 50 ribu won dari dalam dompetnya dan memasukanya dalam kotak persembahan. Yian mengernyit melihat Jimin memasukan uangnya dengan ikhlas. Royal sekali.

Jimin melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Yian beberapa saat lalu. Untuk sejenak Yian terpukau melihat wajah damai Jimin yang sedang berdoa. Terlihat khusuk dan menyejukan meskipun hanya separuh wajahnya yang terlihat tidak tertutup masker.

" udah?" Tanya Yian saat Jimin membuka kelopak matanya.

" udah. Lo tadi minta apa?" Tanya Jimin ingin tahu.

Yian memutar bola mata malas sambil berlalu.

" oe pacar! Lo tadi minta apa?" Jimin memburu.

" udah jangan dibahas, doa gue gak terkabul"

" kok lo tahu doa lo gak terkabul?" Heran Jimin. Hebat sekali kekasihnya bisa mengetahui terkabul tidaknya doa.

" tadi gue berdoa biar hari gue berjalan lancar tanpa gangguan, tapi doa gue gak terkabul karena lo disini sekarang" Jimin menghentikan langkahnya sambil menelaah ucapan kekasihnya.

Yian bilang ingin harinya berjalan lancar tanpa gangguan namun Jimin berada disampingnya. Bukankah itu artinya Jimin menganggu?.

" tunggu! Jadi maksud lo gue ganggu?" Jimin kembali mencekal pergelangan tangan kekasihnya agar menatap matanya.

" banget" tandas Yian menyakitkan. Namun bukanya sedih Jimin justru tersenyum lebar.

" lo pikir lo gak ganggu? Lo tuh juga ganggu asal lo tahu. Setiap saat bayangan lo mondar- mandir dipikiran gue bikin gue insomnia mikirin lo" Yian tidak merespon. Sepertinya Yian bukan tipe gadis yang mudah digombali. Padahal jika Jimin mengatakan hal tersebut diatas panggung maka akan ada ratusan gadis yang berteriak histeris mendengarnya.

" lo gak mau tahu isi doa gue?" Lanjut Jimin memperpanjang percakapan.

" enggak"

" pengen tahu kek! Tar gue kasih tahu"

" kalo mau ngasih tahu langsung aja kasih tahu, gak usah nawarin" jengkel Yian. Lucu sekali Park Jimin ini, ingin memberi tahu saja pakai menawarkan segala. Jelas- jelas Yian tidak tertarik.

Bangtan New Dancer (Completed: 02/05/20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang