📚📚📚
Sejak tiga hari terakhir setelah Yian berkenalan dengan member BTS, mereka jadi sering makan siang bersama. Tanpa terkecuali hari ini. Yian sudah memilih duduk ramai- ramai dengan kru penari latarnya. Ia menghindari duduk bersama member BTS hari ini. Terlalu sering makan dengan mereka membuat teman- temanya berfikiran aneh. Bisa dibilang mereka iri karena Yian si anak baru mendapat tempat dideretan kursi BTS.
Yian pikir ia akan makan siang dengan tenang hari ini. Namun siapa sangka Jimin yang sangat kreatif menarik meja panjang beserta bangkunya dan menyatukanya dengan meja milik Yian. Gadis itu hanya tersenyum simpul saat member BTS menyapanya.
" wah sudah lama sekali kita tidak makan bersama" celetuk Taehyung mencoba mencairkan suasana.
" yah kalian sibuk syuting akhir- akhir ini" balas Hendry realistis.
" ah kapan kami dapat libur! Aku mulai lelah sekarang" keluh Seokjin sambil memanyunkan bibirnya kesal.
" jangan begitu Seokjin ssi! syukuri apa yang ada, kita jalani, nikmati, syukuri" Yebin menyahut.
Yian diam tidak tertarik ikut mengobrol. Gadis itu fokus pada makan siangnya. Gerakan Yian terhenti saat Jimin meletakan potongan daging diatas nasi milik Yian. Jimin tersenyum simpul menanggapi.
" kau kelihatan dekat sekali dengan Yian Jimin ssi" rupanya Hendry memperhatikan mereka.
" ani sunbae. Kami baru saja kenal kok" Yian menjelaskan cepat. Ia tidak ingin terjadi kesalahpahaman lebih jauh.
" baru kenal apanya? Kitakan sudah kenal sejak satu tahun lalu mungkin" Kening Yian bertaut binggung mendengar ucapan Jimin.
" setahun?" Tanya Taehyung mengoreksi ucapan sahabat seteamnya itu.
" iya. Tahun lalu waktu Jiwon ngajak gue kerumah sakit. Kita ketemu disana" jelas Jimin pendek.
" maksudmu?" Hendry merasa kurang jelas dengan ucapan Jimin.
" dia dokter di rumah sakit Asan medical center" pendek Jimin.
" apa?" Koor beberapa pemuda disana, terkejut bukan main.
Yian menyugar surainya kebelakang. Sekarang ia ingat siapa Jimin setelah mendengar nama Jiwon disebut.
" aku selesai!" Ucap Yian. Berniat melarikan diri sebelum pertanyaan- pertanyaan aneh yang akan memberondong dirinya.
Yian cukup yakin hidupnya akan berubah banyak setelah ini.
******* Bangtan New Dancer *******
Yian tersenyum simpul melihat Mahiru duduk diruang tamunya.
" ngapain kesini?" Tanya Yian sambil berjalan menuju pantry. Berniat mengambil minuman dingin dari sana." nih nganterin buku buat lo! Dari mana jam segini baru balik?" Yian masih belum memberitahu tempatnya berkerja ngomong- ngomong.
" apa- apaan nih? Lo potong rambut?" Mahiru melihat perubahan besar sahabat karibnya itu.
" buang sial" acuh Yian. Mengambil tempat disofa panjang, merebut remote tv dari tangan Mahiru.
" kelakuan lo makin hari makin gak jelas. Ketahuan bokap lo, abis lo tar"
" dia udah tahu" pendek Yian tanpa mengalihkan pandangan dari tv plasma didepanya.
" udah?" Kening Mahiru bertaut tidak percaya.
" udah. Zian nelphon dan bilang gue suruh balik, gak sudi" ketus Yian terlihat anti untuk kembali kerumahnya sendiri.
" terus gimana sekarang? Spesialis apa yang mau lo ambil?" Tanya Mahiru mulai membahas topik yang lebih serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan New Dancer (Completed: 02/05/20)
FanfictionBiarpun udh end boleh dong votenya 😄😄😄 Kesalahpaham kecil yang menimpa Yian membawa gadis itu dalam masalah rumit. Hidup Yian berubah mulai sejak ia diberhentikan dari rumah sakit dan kehilangan lisensi prakteknya. Bagaimana kehidupan Yian setela...