📚📚📚
Lalu lalang manusia memadati stasiun kota. Sudah setengah jam Yian duduk dimobil menunggu yang entah siapa. Bukan keinginan Yian untuk kestasiun namun Jimin yang memaksa menyeret Yian kestasiun. Awalnya Jimin meminta untuk diantar ke dorm guna mengambil baju ganti. Namun siapa sangka perjalananya berlanjut hingga ke stasiun kota. Ingatkan Yian untuk meminta bayaran pada Jimin karena sudah memanfaatkanya sebagai sopir pribadi.
" nunggu siapa sih?" Yian membuka percakapan.
" bentar, eh itu dia!" Jimin berseru dengan semangat. Pemuda itu lantas keluar dari mobil van yang ia dapatkan didorm.
" eomma! Appa!" Jimin melambaikan tanganya semangat pada sepasang orang tua yang juga membalas lambaian tangan Jimin.
" pacar keluar dong!"
" ngapain?"
" udah keluar aja cepet!" Jimin memaksa. Pemuda itu membuka pintu samping Yian dan menarik kekasihnya paksa.
" eomma bogoshipo!" Jimin menghambur memeluk wanita paruh baya yang berdiri beberapa meter dari van nya.
" astaga berapa usiamu? Kenapa bersikap kekanakan sekali" ucap Wanita paruh baya yang sepertinya ibu dari Park Jimin.
" aku sangat rindu eomma"
" bagaimana dengan appa? Kau tidak rindu denganku dasar anak durhaka" appa Park memiting kepala Jimin dan menjutaknya main- main.
Yian dibuat tertawa melihat interaksi keluarga kecil dihadapanya itu.
" ao ao yak sudah appa. Kau membuatku malu" Jimin mencebikan bibirnya merajuk.
" eh siapa ini?" Tanya nyonya Park saat menyadari kehadiran sosok lain dalam keluarga mereka.
Jimin mendekati kekasihnya. Mengenggam tangan Yian kembali seperti beberapa saat lalu.
" eomma kenalkan ini calon menantu eomma" ucap Jimin tegas tanpa keraguan sedikitpun.
Yian tersenyum canggung dipandangi nyonya Park dari atas sampai bawah. Jika bukan didepan orang tua Jimin, sudah dipastikan pemuda itu mendapatkan jitakan sayang dari Yian atas ucapan asalnya.
" siapa namamu nak?"
" Jung Yian" Jimin menyahut cepat.
" kau bekerja atau masih sekolah?"
" dia dokter" lagi- lagi Jimin yang menyahut.
" kamu itu imut lho, gak bisa dapet yang lebih baik lagi apa?" Jimin mengeratan genggaman tanganya dengan Yian.
" aku yakin dengan pilihanku eomma!" Mantab Jimin meyakinkan ibunya.
" diem kamu! Ibu lagi ngobrol sama calon mantu ibu!" Yian menahan tawanya melihat Jimin dibentak ibunya sendiri.
" eomma...." rengek Jimin membuat orang- orang tertawa disana. Ternyata nyonya Park tidak seperti yang Yian bayangkan.
Gadis itu sempat berfikir ia akan dikomentari pedas oleh nyonya Park. Namun ternyata nyonya Park tipe orang tua yang suka menistakan anaknya sendiri.
" sudahlah, ayo pergi dari sini, cuacanya dingin sekali" ajak Tuan Park sambil menarik kopernya menuju mobil van yang dibawa Jimin.
Sekarang Jimin yang mengambil alih kemudi. Sedang Yian dibuarkan duduk dibelakang bersama nyonya Park.
Jimin berharap mereka bisa mengakrabkan diri satu sama lain.
Disisi lain Yian merasa canggung sekali duduk dengan ibu Jimin. Astaga kenapa Jimin tidak mengatakan akan mengenalkanya pada sang ibu. Tahu begini ia tidak akan memakai sepatu convers, jeans dan jaket dengan motif tengkorak dibagian belakangnya. Yian akan memilih tidak ikut saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bangtan New Dancer (Completed: 02/05/20)
FanficBiarpun udh end boleh dong votenya 😄😄😄 Kesalahpaham kecil yang menimpa Yian membawa gadis itu dalam masalah rumit. Hidup Yian berubah mulai sejak ia diberhentikan dari rumah sakit dan kehilangan lisensi prakteknya. Bagaimana kehidupan Yian setela...