Bab 4

759 67 16
                                    

📚📚📚

Suhu yang turun tidak menyurutkan niat Yian untuk pergi bekerja. Ini adalah hari pertamanya bekerja setelah satu minggu menganggur. Dipandanginya gedung tinggi didepanya dengan perasaan gugup. Rasanya ia kembali kemasa dimana ia pertama kali bekerja dirumah sakit. Bedanya gedung rumah sakit langsung menyeruakan bau alkohol disekitarnya, namun gedung BigHit memiliki aroma yang jauh menenangkan.

" yeoboseo!" Yian melakukan panggilan dengan seseorang.

' kau sudah sampai? Tunggu aku dilobi kita masuk bersama' titah pria yang Yian ketahui bernama Sejin.

" nde" balas Yian pendek sebelum mengambil tempat dibangku yang disediakan pihak kantor.

Yian memperhatikan orang- orang yang sibuk berlalu lalang dalam gedung. Beberapa terlihat terburu- buru saat melangkah. Seolah mereka bisa tertinggal sesuatu jika memperlambat langkah sedikit saja.

" hai!" Sapa pria dengan stelan rapi dihadapan Yian. Gadis itu tersenyum simpul menanggapi.

" annyeong haseo" Yian membungkuk hormat memberi salam.

" ayo naik, oh ya kartu pegawaimu akan diberikan dua hari lagi, jadi untuk dua hari kedepan telphon aku saat sudah sampai lobi" jelas Sejin tanpa diminta. Yian berjalan mengekori langkah pria yang merekrutnya bekerja itu.

" perhatikan langkahmu oke! Besok aku tidak akan menunjukan letak ruanganmu lagi seperti sekarang" peringat Sejin. Membuat Yian kembali fokus memperhatikan sekelilingnya.

" nah ruanganmu dilantai 6, setelah turun dari lift ambil kanan. Ruangan paling besar dekat tangga adalah ruangamu" ucap Sejin sebelum membuka pintu ruangan dan menampilakan puluhan pemuda dengan pakaian serba hitam didalamnya.

" oh sejin hyung sedang apa?" Salah satu pemuda bertanya mewakili teman- temanya. Semua pemuda menatap Yian penuh minat. Yian sampai malu sendiri dibuatnya.

" sedang inspeksi mendadak. Dasar kalian sukanya makan gaji buta! Kenapa tidak latihan heuh!" Sejin pura- pura marah pada sekumpulan pemuda disana. Namun ucapan Sejin justru dibalas tawa oleh orang- orang disana.

" serius! Untuk apa anda melakukan inspeksi? Toh anda sudah tahu kami seperti apa?"

" dasar kalian menyebalkan! Oh ya ini! Aku membawa guru dancer baru untuk kalian?" Yian membelalak setelahnya. Apa katanya? Guru dancer?. Menari saja Yian tidak bisa dan sekarang ditunjuk menjadi guru dancer?. Harusnya Yian menanyakan posisinya dulu sebelum menerima pekerjaan, jika sudah begini ia bisa apa?.

" maaf manager, aku datang bukan untuk menjadi guru tari, aku ingin menjadi penari latar saja" Yian sedikit berbisik kepada Sejin.

" heh mana bisa begitu? Tarianmu itu sangat bagus! Jangan merendah! Sana ajarkan mereka sesuatu" Sejin berujar meyakinkan.

" sudah ya semuanya! Aku pergi! Dan hati- hati dengan pegawai baruku! Aku potong gaji kalian, jika dia kalian apa- apakan!" ancam Sejin bergurau.

" hahaha nde..." balas mereka serempak.

" manager! Manager!" Yian mencoba memanggil atasanya untuk kembali. Namun panggilanya tidak diindahkan sama sekali.

" jadi kau guru dancer kami?" Tanya salah satu pemuda berjalan maju mendekati Yian.

" aku hanya penari latar, pak Manager terlalu berlebihan" jelas Yian sambil tersenyum diakhir kalimat.

" benarkah? Kalau begitu coba kau menari!"

" apa?" Yian menoleh cepat kearah pemuda yang berdiri disampingnya.

" ayo teman- teman beri ruang! Anggota baru kita akan menari sekarang!" Titah pemuda yang nampaknya memiliki pengaruh dalam team penari latar.

Bangtan New Dancer (Completed: 02/05/20)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang