5

3.2K 386 12
                                    







Pagi ini cuaca di seoul cukup dingin, akhir tahun memang saatnya musim dingin. Semuanya harus siap sedia. Sekarang bulan November, sudah memasuki musim gugur, mungkin besok atau lusa akan turun salju, Hawa dingin ini mempengaruhi Irene pagi ini, ia menjadi sangat tidak bersemangat melakukan apapun, ia sangat ingin rebahan di kasur sambil makan ramyeon panas dan di temani seulgi(?)

Omong omong soal seulgi, Irene jadi ke inget soal semalam, seingatnya ia tidur di sofa, kok jadi di kasur? Apa seulgi yang memindahkannya? Seulgi kuat ternyata ;) Irene bangkit dan berjalan menuju sofa, di lihatnya seulgi masih tertidur pulas di sana. Irene kembali menuju kasur dan mengambil selimut. Kemudian ia menyelimuti Seulgi, semalaman pasti ga bisa tidur karna kedinginan.

Irene berjongkok di depan wajah seulgi yang tertidur pulas. Seulgi sangat cantik, kalau di lihat ia hanya mempunyai satu kelopak mata, hidungnya kecil dan bibirnya sangat tipis, sepertinya nikmat saat di cium.. ehem-

"Rene inget,lu cewek dia juga cewek.. ga bisa suka.. inget itu , lagi pula kalau gue suka , seulgi ga akan suka juga kan?" batin Irene. Yap benar, perasaan ini hanya perasaan ingin jadi teman.. itu normal.

Irene bangkit berdiri, pagi ini ia menelepon untuk memesan makanan. Di pesannya Ramyeon, Bogeumbap,dan roti.. banyak amat neng -_-. Emang kalau lagi dingin bawaanya pengen makan mulu.

Irene membuat air hangat untuknya dan mungkin untuk Seulgi kalau udah bangun. Irene sengaja ga pesen minum cuma makan, soalnya Irene kemaren bawa kopi instan ,tinggal seduh aja. Kalo beli mahal, ga punya duid. Buat makan aja.

Setelah makan tiba irene merapikan meja di depan TV,dan membangunkan Seulgi untuk sarapan. "Pit.. bangon dan siang!jangan kebo!" Irene membangunkan Seulgi sambil menggoyangkan tubuh Seulgi. "Aahhh berisik.. bentar lagi imooo" rancau Seulgi "oh berasa di rumah ya dia"batin Irene yang merasa kesal. Irene mengambil air di botol dan menyipratkannya pada Seulgi. "Bangunnnnn!" Teriak Irene. Otomatis Seulgi bangun, dingin kena semprot air pagi pagi.

"Iya iya bangun.... " seulgi membuka matanya perlahan. Di lihatnya Irene yanh sedang bersila tangan. "Bidadari" ucap Seulgi pelan. "Apa?" Irene ga mendengar ucapan Seulgi barusan.

"Eh gagagak " seulgi terduduk dan melihat di meja depannya terdapat banyak makanan dan dua cangkir kopi. "Banyak amat makannya, mo pesugihan?"Tanya seulgi dan dihadiahi jitakan keras oleh Irene. "Iya gue mo santet elu, biar ga nyebelin" ucap Irene yang kemudian pergi untuk menaruh botol tadi. "Galak amat neng.." ucap Seulgi lagi , kemudian mengambil piring yang berisikan Bogeumbap itu dan memakannya. "Eh siapa bilang lu boleh makan?" Ucap Irene dan mengambil piring itu dari Seulgi.

"Eh mbak jangan di ambil, belom kelar.. ntar kalo udah kelar di panggil lagi buat di cuci" ucap Seulgi dengan nada yang di buat buat. "Emang gue mbak mbak pelayan apa?" Irene kesal . "Oh kirain.. mirip sih" ejel Seulgi.

"Ih sumpah ya... lu nyebelin banget, ini makanan ga gratis" ucap Irene yang keselnya pake banget. "Lah terus kenapa lu pesen ?Gue ga punya duid, belom gajian.. " jelas Seulgi

"Ini kita patungan.. jadi kita berbagi.. dan lu bayarnya bukan pake duid "jelas Irene "terus?" Tanya Seulgi. Irene menunjuk bibirnya "pake ini". Seulgi terkejut dengan permintaan Irene. "Masa gue motong bibir gue? Terus gue kalo mau kiss pake apaaa?" Balas Seulgi. Irene menghela nafas panjang, ini orang begonya ga ada obat emang. "Sipit.. dengerin Nona Irene yang pintar ini ya.... maksud guee lu bayarnya pakai ciuman dari bibir tipis lu yang menggoda itu" jelas Irene.

Seulgi terkejut bukan main, irene terlalu ceplas ceplos kalo pengen sesuatu. Seulgi kira Irene lurus eh ternyata belok juga.. mampir ato parkir nih? Seulgi bingung dong. "Kalo lu ga mau ya udah, semua makanan ini gue makan" ucap Irene yang berbalik badan dan berjalan menuju meja. "Eh bentar, cuman cium pake bibir gue kan?" Tanya Seulgi canggung, pipinya sudah sangat memerah sekarang.Irene mengangguk.

Seulgi mempersiapkan hati dan bibirnya, kemudian menutup matanya. Chuu~ sebuah ciuman terasa,ntah apa yang merasuki seulgi, ia sedikit melumatnya pelan, namun mengapa rasanya berbeda? Seulgi membuka matanya perlahan, di lihatnya Irene menahan tawanya dan setelah ia sadar yang di ciumnya bukanlah Bibir Irene , melainkan bibir boneka beruang mini milik Irene yang bibirnya agak maju seolah cemberut. Seulgi langsung melepas bibinya,dan suara tertawa Irene tidak ter elakan lagi.

"Ih ngeselin banget sumpah" Seulgi mengelap mulutnya itu. "Hahahahahahaha ngakak anju, lu napsuan sama boneka" Irene tertawa lepas. Sebenernya Seulgi kesel pake banget, tapi ia melihat Irene tertawa begitu lepas, tanpa sadar Seulgi ikut tersenyum.

"Awas lu pendek! ,nanti gue bales lu" seulgi Lari menuju kamar mandi. Irene masih tidak bisa berhenti tertawa, jujur dia emang sengaja beliin makanan itu buat Seulgi, ga perlu patungan,soalnya Irene tahu ,seulgi pasti ga punya uang :v

Stelah sarapan irene segera beberes, tujuannya setelah ini? Gatau pokoknya beberes dulu, nanti kan kalo dah tahu mau kemana enak, tinggal cuss aja, lah seulgi, dia mah masih mager sama HPnya, maen game.. padahal bentar lagi mereka mesti checkout.

"Pittt bangun! Udahan dong Hpnya.. bentar lagi Checkout" irene menarik narik kaos seulgi. Seulgi cuman ngelirik bentar terus balik lagi sama HPnya. "Lu checkout duluan aja,gue masih mau sante" jawab Seulgi. Irene kan ke sini buat ketemu sama si sipit ini ,tapi malah si usir. "Pit.. lu ga tanya apa kenapa gue kesini?" Ucap Irene yang tiba tiba duduk di ranjang samping Seulgi.

Pertanyaan irene membuat seulgi menoleh, "kenapa?" Ucap Seulgi yang mematikan Hpnya. "Gue khawatir..."ucap irene pelan sambil menunduk dan memainkan jarijarinya. Seulgi mendekat ke arah Irene dan memegang dagunya untuk mengangkat wajah Irene. "Soal kerjaan? Lu tenang aja... gue udah nyicil kerjaan dari kemaren, dan minggu depan sepertinya udah ada orang yang bakal gantiin posisi gue";jelas Seulgi kembali mundur. "Lu berhenti?" Tanya Irene. Seulgi mengangguk. "Kenapa?" Tanya Irene yang jelas jelas bingung. "Lu ga perlu tahu.. ini urusan pribadi gue.." ucap Seulgi kemudian bangkit dan mulai beberes. "Ok jadi perasaan khawatir gue terhadap elu semuanya sia sia " irene mengambil kopernya. "Gue ga minta tuh lu khawatir sama gue" jawab Seulgi enteng

Irene seolah menahan tangisnya, capek capek ia ke seoul cuman mau mastiin seulgi baik baik saja, namun yang di khawatirkan malah begini. "Ok gue minta maaf untuk semua yang pernah gue lakuin sama lo, makasih juga buat semuanya.. kang Seulgi.. gue pamit" irene menarik kopernya lalu pergi dari sana dengan membanting pintunya kasar.

******

Say Love Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang