2

4.5K 447 14
                                    









                  Sesampainya di kos, Irene hanya mengikuti Seulgi dari belakang sambil menarik kopernya. Saat menaiki tangga Irene menggendong kopernya ,secara kosan ini tidak memiliki lift, dan kamar wendy berada di lantai 3 . Seulgi yang tidak tega melihat Irene si wanita mungil itu membawa koper yang terlihat berat langsung saja mengambil koper itu dari gendongan Irene

                  "Sini.." seulgi mengambil koper dari gendongan Irene. "Eh eh eh.." irene tampak bingung . "Ini koper berat, biar aku aja yang bawa.." ucap seulgi lalu melanjutkan menaiki tangga sampai di depan kamar wendy. "Ini kamar Wendy, masuk aja ga di kunci,oh ya ini HP Wendy" ucap seulgi sambil menyerahkan HP Wendy

                "Yakin ini kamarnya? Bukan modus penculikan kan?"  Ucap irene . "Ya aampunn ga mungkin lah., buat apa aku nyulik kamu? Ga ada untungnya" ucap seulgi yang mulai kesal lalu beranjak pergi ke kamarnya. "Eh bentar.. lu mau kemana?" Panggil irene . "Kamar" ucap Seulgi tanpa berbalik dan langsung masuk ke kamarnya,ia sudah sangat lelah.

***

"Ayo Gi.. dikit lagi selesai,terus ngerjain kerjaan selanjutnya" guman seulgi pada dirinya sendiri. " hoy seul" panggil Wendy sambil menepuk bahu Seulgi. "Hm?" Jawab Seulgi tanpa menoleh sedikitpun. Wendy yang merasa selalu di acuhkan mulai kesal. "Gi! Kalo gue ngomong liat muka gue kek " ucap wendy kesal. "Ga mau. Eneg!" Jawab Seulgi enteng . "Ih sumpah nyebelin deh lu.. gue mo ngomong". Wendy memegang bahu Seulgi dan di hadapkannya ke arahnya,jadi mereka saling berhadapan . "Ishhh ya sok ngomong" seulgi mulai kesal juga, lagi asik asik kerja malah di ganggu. "Makasih ya buat semalem.." ucap Wendy sambil tersenyum ."yayayayaya" balas Seulgi lalu kembali mengerjakan pekerjaannya, emang ya kalau seulgi dah kerja ,ga bisa di ganggu sama sekali, bikin Wendy gregetan

"Wen!" Terdengar seseorang memanggil Wendy. "Eh Ren.. sini" panggil Wendy sambil mengayunkan tangannya,itu Irene. "Eh ada si sipit juga" ucap Irene. Seulgi sih pura pura ga denger. "Eh gi, lu tau ga, sekarang Irene yang bakalan gantiin posisi Yoona sebagai asisten lu" ucap Wendy penuh semangat.

"What??!" Perkataan Wendy barusan benar benar bisa membuat seorang seulgi berpaling dari pekerjaannya. "Iya.. kan Yoona lagi cuti mo lahiran,terus atasan minta pengganti, dan Irene ini temen SMA gue ,dia bisa ngelakuin apapun" jelas Wendy membanggakan Irene, dan tampaknya Irene juga bangga . "Gak,gak bisa... masa cewek manja kayak dia jadi asisten gue, ga mau!" Ucap seulgi tegas.

"Eh sembarangan aja lu kalo ngomong! Gue ga manja sipit! Lu aja yang terlalu perfek" elak Irene sambil menunjuk nunjuk Seulgi. Seulgi yang mulai kesal wajahnya memerah "emang nya lo bisa kerja lembur? Bisa kerja di bawah tekanan? Dan satu lagi, nama gue Seulgi! Bukan Sipit!" Tegas Seulgi. "Heuh.. udah udah gaes.. pertengkaran rumah tangganya nanti aja, ini kerjaan masih banyak" Wendy melerai keduanya. "Wendy!" Teriak Seulgi dan Irene bersamaan.

"Eh eh , kalian ini apa apaan sih? Masih di kantor, jangan ribut.. kembali bekerja!" Teriak Hyunjin HRD perusahaan ini. Seulgi dan Irene pun terdiam, takut. Namun tidak sampai di situ, mereka masih saling senggol dan bertengkar secara batin.

****

                      Jam makan siang akhirnya tiba. "Seulgii~ " panggil seseorang. Seulgi yang merasa di panggil pun menoleh. "Oh.. hai" itu Jimin, rekan kerja Seulgi yang amat menyukai Seulgi. Sebenarnya Seulgi agak risih dengan Jimin, dia terlalu sering nempel padanya,dan juga berisik. "Seulgi ya.. ayo makan siang bersama" ajak jimin sambil meraih tangan Seulgi untuk menggandengnya. "Maaf Jimin-ssi, aku tidak bisa." Jawab seulgi . "Kenapa?kamu selalu nolak kalo aku ajak makan ?" Tanya jimin. "Aku ada pekerjaan" jawab Seulgi, ia benar benar tidak mau berurusan dengan laki laki ini.

Say Love Me (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang