Jarak rumah Bibi Jung dan Sungai Han ga begitu jauh, bisa di tempuh jalan kaki, jadinya Irene jalan kaki saja, kalo naik taksi mahal. Ia melihat sekeliling mencari Seulgi. Ia melihat ke bawah jembatan, banyak orang berkerumun di bawah sana,mungkin di sana ada Seulgi sipit, Irene turun ke bawah. Ia mencoba masuk di antara kerumunan.
"Ada apa mas ,kok rame rame?" Tanya Irene pada salah satu orang di sana. "Ini mbak, tadi ada cewek terjun dari sana, kayaknya mau bunuh diri, untungnya ada cewek lainnya yang ikutan lompat terus nyelamatin cewek itu." Jelas orang asing itu.
"Jangan jangan itu si sipit?" Batin Irene. Irene menembus kerumunan orang banyak. "Sipit!!" Teriak Irene
******
"Oye sipit! " Irene terus menerus memanggil Seulgi dan menembus banyak orang itu,namun yang ia dapati bukanlah Seulgi. "Mbak kenal sama yang ga niat idup ini?" Tanya salah satu orang itu, "ah maaf saya kira itu temen saya, ternyata bukan,maaf udah teriak teriak" ucap Irene lalu membungkuk dan pergi.
"Ish sumpah malu banget anjuuu! Ngapain juga gue khawatirin si mata minimalis itu? Sia sia gue dateng ke sini" Irene berguman pada dirinya sendiri. Ia berjalan jalan di daerah jembatan itu, sambil melihat betapa Indahnya suasana malam ini, waktu sudah menunjukan pukul 9 malam, Irene belum istirahat sejak tiba di Seoul. Irene berencana menginap di hotel saja,ga mungkin dia kembali ke rumah keluarga Jung, dia merasa ga enak,alias merepotkan.
Irene memasuki hotel yang ga jauh dari sungai, dia mengantri untuk memesan kamar. "Permisi,apa masih ada kamar kosong?"ucap Irene bersamaan dengan orang di sebelahnya. "Maaf tapi saya dulua- "ucapan Irene yang hendak protes namun terhenti saat melihat wajah orang yang di sampingnya
"Sipit?!" "Kerdil?!" Irene dan orang yang di sebelah itu sama sama terkejut, yap itu Seulgi. "Lo ngapain di sini?" Tanya Irene yang kaget. "Lah harusnya gue yang tanya ngapain lu di sini?" Tanya Seulgi balik. "Eh itu, gue ada kerjaan di sini" jawab irene yang bingung. Seulgi ga percaya, secara kan Irene asistennya, harusnya Seulgi tahu apa aja kerjaan Irene,dan seinget Seulgi ga ada tuh jadwal ke Seoul dalam kerjaannya. "Bohong!" Tegas Seulgi.
"Ih bener tauk , ini kerjaan mendadak" elak Irene. "Eh kerdil! Emangnya gue bego apa? Kan gue atasan elu, harusnya gue tahu apa aja yang harus lu kerjain, dan menurut jadwal ga ada tuh kerjaan ke seoul" jelas Seulgi sambil melipat tangannya di depan dadanya. Seulgi membuat Irene tak bisa menjawab. "Oh i know... lu nyari gue kan?kangen kan?" Seulgi tersenyum menggoda Irene. "Ih apaan sih, Geer , mana mungkin gue kangen sama lo " elak Irene memalingkan wajahnya, padahal bener kata Seulgi ,alasan ia ke Seoul adalah untuk bertemu Seulgi, Irene khawatir.
"Maaf mengganggu , kamar kosongnya tinggal satu . Yang lain udah penuh" ucap satffa hotel . "Apa? Beneran ga ada lagi?" Tanya Irene panik. "Iya mbak ,semuanya udah penuh termasuk kelas VIPnya, tinggal satu kamar dengan ranjang Sedang" jelas Staff Hotel. "Coba cek lagi deh mbak" ucap Seulgi. "Ih beneran! Ga ada lagi mbak mbak, begini aja, gimana kalo mbak mbaknya ini satu kamar aja, kan sepertinya mbak mbak ini saling kenal" usul Staff itu.
"Gak!" Tolak Seulgi dan Irene bersamaan. "Kalau begitu , silahkan cari hotel lainnya" ucap Staff hotel itu. "Gue duluan di sini, lo pergi sana!" Irene mengusir Seulgi. "Eh mana ada?! Gue duluan, lu aja yang pergi" balas seulgi. "Ih ngeselin banget sumpah" irene memukul mukul lengan seulgi. "Aw aw jangan di pukul Dil!" Seulgi meringis kesakitan. "Mbak jangan KDRT ga enak di liatin yang lain" ucap staff. "Ckckck gini aja, kita sekamar" ucap Seulgi." Gue ga mau sekamar sama lo" elak Irene. "Kerdilku sayang, ini udah malem, hotel udah banyak yang penuh, lagi pula kalo kita sekamar kan bayarnya patungan, jadi ga mahal mahal amat" jelas Seulgi. Bener juga sih kata seulgi, ini bisa patungan!
"Baiklah, tapi awas kalo lo macem macem" ancam Irene sambil menunjuk seulgi. "Santai aja kali, gue ga demen sama yang kecil" ucap Seulgi santai. Irene geram sih sebernya ,tapi ia sudah lelah hari ini, Irene mengambil kunci kamar dan meninggalkan Seulgi. "Eh tunggu Dil! Itu kamar gue juga" seulgi berlari mengejar Irene.
Irene dan Seulgi masuk ke kamar, pemandangan yang pertama mereka lihat adalah sebuah kasur berukuran sedang, bisa sih untuk berdua,namun harus saling berdempet dan ada sebuah Sofa di depan TV. "Gue tidur di kasur" ucap Irene. "Ya emang mo dimana lagi?" Ucap Seulgi berjalan ke arah kasur , dan hendak menjatuhkan tubuhnya di ranjang, Irene menahannya. "Siapa bilang lu boleh tidur di kasur, lu di sofa!" Ucap Irene yang menahan tubuh Seulgi. "Eh, apa apaan itu? Gue udah bayar ni kasur" seulgi jelas menolak tidur di sofa, dia juga kan udah bayar sama rata." Ih gue yang duluan ambil kasur, lo di sofa aja, kasur ga cukup buat berdua"jelas Irene.
"Kasurnya bisa ko buat berdua, kan lu kecil. "Jelas Seulgi lalu melepaskan dirinya dari Irene dan rebahan di kasur. Irene menghela nafasnya. Lalu berjalan pergi. "Mo kemana lo?" Tanya Seulgi. "Mo mandi lah, lengket" ucap Irene ke kamar mandi. Seulgi hanya ber oh ria saja. Dan mengeluarkan HPnya ,ia menghubungi bibinya karna tidak pulang malam ini dengan alasan menginap di rumah temannya, agar bibi kesayangannya itu tidak khawatir.
Seulgi sebenarnya di titipkam oleh orang tua Seulgi ke bibinya sejak masih berusia 10 tahun ,namun sejak saat itu ,orang tua Seulgi belum pernah pulang kembali dan menjemput Seulgi. Sudah 15 tahun berlalu.
"Hey lo mo mandi ga? "Tanya Irene yang sudah selesai dengan ritual mandinya. "Gak, gue udah mandi tadi sore, ga mau keseringan ntar gue makin cakep terus lu suka sama gue ,ntar gue yang ribet" ucap Seulgi panjang lebar sambil meminkan Hpnya. Irene mendengus kesal, ia duduk di sofa dan menyalakan TV.
Pukul 11.30, seulgi belum tidur, ia baru saja menyelesaikan Gamenya. Ia melangkah ke arah sofa dan menengok ke arah TV, bukan irene yang menonton Tv, tapi TV yang yang menonton Irene tidur. Seulgi ga tega liat Irene tiduran di sofa,keadaanya kedinginan. Okay kali ini Seulgi ngalah,Seulgi menggendong Irene dan di baringkannya di kasur. Kemudian menyelimutinya. "Selamat malam Irene.." ucap Seulgi pelan ,lalu ia yang akan tidur di sofa malam ini. Sebelum melangkah ke sofa, seulgi berjongkok dan melihat irene yang tertidur pulas. Irene benar benar cantik ,apalagi saat tidak berulah atau marah marah.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Love Me (END)
RomanceKang Seulgi ,seorang wanita yang bekerja sebagai manager di sebuah agensi besar telah membuat skandal cukup besar,yaitu berpacaran dengan artisnya sendiri Bae Suzy yang juga seorang wanita. sebelum skandal itu tersebar luar, agensi segera mengirim...