Mimpi

137 21 128
                                    

💘💘💘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💘💘💘

"Ibumu kembali masuk rumah sakit lagi," ucap suara pria terdengar di ujung telepon.

Pemuda berambut ikal itu hanya mendesah sesaat. Kesekian kali ia mendengar kabar kesehatan ibundanya mulai menurun. Terasa baru minggu kemarin ia mendapat kabar ibunya dalam keadan kurang sehat . Jika sudah masuk rumah sakit ini pertanda serius.

Kalau sudah berkaitan dengan kesehatan wanita yang telah melahirkannya tak akan jauh dengan masalah kehidupan pribadinya yang selama ini cukup membuat ia beberapa tahun ini malas untuk membahas soal pernikahan.

"Aku berharap dengan kondisi ibumu saat ini, pikirkan baik-baik nasehatku ini, penuhilah keinginan ibumu." Suara di ujung telepon kembali terdengar.

"Baik Ayah, secepatnya aku pulang," sahut Fatih.

"Pulang dengan membawa kabar baik untuk ibumu, Ok." Nada sambung terputus.

Fatih menghela napas panjang. Di ruang kamar flatnya ia terpekur lalu memandang sebuah pigura foto yag terletak di atas nakas tepat di sampingnya.

"Andai kau tidak meninggalkanku, masalahnya tidak akan serumit ini, bagaimana kabarmu Ayna?" desah Fatih merindu.

Mata elang beiris coklat itu menerawang jauh sambil mendekap foto, ia merebahkan tubuhnya di atas pembaringan. Perlahan matanya terpejam. Wajah Ayna tiba-tiba hadir. Rambut halus pirang kecoklat-coklatan terurai, gadis itu memainkan memilin rambut panjangnya. Tangan Fatih menggapai dan menyibak anak rambut yang menutupi wajah Ayna.

"Maukah kau menikah denganku?"

Fatih menyodorkan cincin bermata berlian.

Namum Ayna menunduk lalu pergi menjauh.

Fatih mengejar Ayna namun ia hanya menemukan seorang gadis berkerudung sedang merapikan pakaian.

"Kau sudah siuman sayang," ucap gadis itu semringah.

"K-kamu ngapain di sini?" tanya Fatih kaget.

Gadis itu tersenyum sambil menghampiri  Fatih, " Sayang, kamu belum boleh banyak gerak." Gadis itu mencoba meraih lengan Fatih. Tapi Fatih menepis.

"Kamu siapa?"

Gadis itu tersenyum kembali.

"Sayang, aku istrimu."

suara itu terus menggema terngiang kembali, "Sayang, aku istrimu." Hingga wajah gadis itu pudar lalu lenyap.

Bulir bening mulai banjir menghias pelipisnya. Mata Fatih terbuka. deru napasnya cepat tak beraturan.

Ternyata semuanya mimpi. Fatih mengusap wajahnya.

"Mimpi yang aneh," bisiknya.

💘💘💘

CInta Bersemi Di BursaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang