15 tahun yang lalu..
Ranting kayu yang dikutipnya tadi digunakan untuk melakar sesuatu pada hamparan pasir. Stefan tetap tersenyum walaupun sudah hampir dua jam dia menunggu kehadiran Bella. Kebiasaannya dia dan bella akan meluangkan masa mereka di persisiran pantai.
Satu nama dia ukirkan di pasir itu. BELLA. Nama yang sudah cukup membuat dia tersenyum bahagia. Ya, dia bahagia mengenali Bella sejak sebulan yang lalu.
"Bella mana sih?" Stefan meliarkan pandangannya memandang sekitar pantai.
Stefan memutuskan untuk pergi ke rumah omma Nina kerna khawatir sesuatu terjadi sama Bella.
Rumah tradisional kepunyaan omma Nina itu dihampiri. Stefan memberi salam sembari memanggil nama Bella.
"Assalamualaikum, Bella!" panggil Stefan berulang kali.
"Bella ! Bella !" dia memandang sekeliling rumah itu.
"Bell..."
"Waalaikumussalam, Stefan" muncul omma Nina di muka pintu menyambut kedatangan Stefan dengan senyuman.
"Oma, omma sehat?" soal Stefan sambil menyalami tangan itu dengan hormat.
"Alhamdulillah, sehat kok. Masuk dulu yuk, Stef."
"Enggak apa apa kok, omma. Ermm...Bella ada gak? Soalnya, stefan udah nungguin bella hampir dua jom loh di tepi pantai. Emangnya dia sakit ya?"
"Bella? Emangnya bella gak ngasih tau kamu ya?"
"Ngasih tau apa omma?" tanya Stefan, bingung.
"Dia udah pulang ke Jakarta loh. Baru aja pergi, diambil oleh mami dan daddynya."
Wajah Stefan mendadak berubah sedih.
" Stefan?" panggil omma Nina saat melihat perubahan air muka teman cucunya itu.
"Errmm.. Iya, omma.?" Stefan coba mengukir senyuman buat omma Nina.
"Kamu kenapa?" tanya omma Nina lagi.
"Aku gak apa apa kok, omma. Makasih ya. Ya udah deh, kalau gitu aku pulang dulu. Assalamualaikum."
"Waalaikumusalam."
Stefan pulang ke rumahnya dengan perasaan kecewa dan sedih. Tega banget bella meninggalkannya tanpa sebarang kata. Pemergian gadis itu benar benar merobek hatinya.
....
"Kamu gak kelaut hari ini, stef?"
Stefan menoleh ke arah bundanya yang baru saja keluar dari dapur. Dia senyum.
"Enggak, bunda. Stefan masih ada pekerjaan sedikit. Nanti sore kita ke kota ya. Soalnya, stefan mau nyari pukat baru."
Sofia menanggukkan kepalanya.
"Boleh, bunda juga mau beli keperluan dapur. Banyak yang udah mau abis soalnya."

YOU ARE READING
SUKA DARI DULU
Fiksi PenggemarStefan Wijaya hanya seorang nelayan kampung. Marbella Darwina bakal CEO Arena Holding. 15 tahun berlalu. Bella kembali semula ke kampung setelah dikecewakan oleh teman lelakinya. Kepulangannya tanpa disadari ada seseorang yang setia menanti dan eng...