06

20.9K 1K 137
                                    

Bau sperma benar-benar memenuhi kamar Eunwoo, terlihat berantakan dengan bantal dan seprei yang tidak lagi di tempatnya. Belum lagi, meja kamar yang juga bersih dari beberapa peralatan kerja Eunwoo bersih total, karena berserekan di atas lantai.
Meja itu juga jadi tempat ia mencabuli Jungkook.

Srek

Eunwoo membuka gorden kamarnya, kemudian berbalik menatap Jungkook yang terusik tidurnya.
Sembari membenarkan kacamata yang dipakainya, Eunwoo kemudian menghampiri Jungkook.

"Ini sudah pagi," sapa Eunwoo dengan senyuman manisnya.

Jungkook yang sudah terbangun hanya mengangguk, kemudian menarik lagi selimut di kakinya, menutupi tubuhnya yang masih telanjang total, Eunwoo benar-benar gila, menghabisinya lebih dari 5 ronde. Jungkook bahkan dipaka meminum obat yang membuatnya susah untuk merasa lelah, terus terjaga sepanjang malam.

"Aku akan membuatkan sarapan untukmu, Jungkook-ssi."

Setelah itu, Eunwoo kemudian pergi.
Membuat Jungkook akhirnya bisa bangun dengan lebih nyaman.

"Ahk," ringis Jungkook, merasakan betapa menyakitkan tubuhnya ketika di bawa untuk berdiri, bahkan berjalanpun cukup sulit, anusnya terasa menyakitkan.

Dengan susah payah, Jungkook kemudian masuk ke dalam kamar mandi yang ternyata ada di kamar Eunwoo. Dia membersihkan tubuh sebisanya saja, rasanya tidak tahan, ingin berbaring lagi.

----

Jungkook tak melihat Eunwoo yang semalam, terlihat mengerikan dengan segala sikap kasarnya.
Hanya ada Eunwoo yang baik hati, terlihat sopan dan ramah sekarang. Seperti kali pertama Jungkook melihatnya.
Jujur, Jungkook merasa sedikit takut padanya.
Masih bisa ia ingat saat Eunwoo memaksanya untuk melakukan fingering pada lubang anusnya.
Tadinya Jungkook pikir ia akan berakhir sebagai dominan, tapi ternyata tetap dia yang dimasuki.

"Setelah sarapan, aku akan mengantarmu pulang." Lagi, Eunwoo tersenyum, menyimpan gelas minum untuk Jungkook di atas meja, tanpa suara sedikitpun  begitu pelan dan sopan.

"Y-ya, terimakasih."

"Ah, kemarin aku bertanya soal pembayaran lewat kartu ATM, jadi aku menitipkan uang bayaranmu pada Taehyung-ssi."

Sekali lagi Jungkook hanya mengangguk, dia tidak lagi begitu mementingkan uang sekarang.
Pergi dari rumah ini saja Jungkook sudah merasa sangat beruntung.
Eunwoo sepertinya menyadari jika Jungkook mulai tidak menunjukkan rasa nyaman padanya, tidak seperti sebelum mereka bersetubuh.

"Apa kau tidak menyukaiku sekarang?"

Jungkook mengangkat kepalanya, menatap Eunwoo dengan terkejut.

"T-tidak, aku sangat suka mengobrol denganmu." Jungkook menjawab dengan cepat.

"Kau mungkin tidak suka caraku dalam bermain, kan?"

Jungkook diam kali ini, dia memang tak menyukai cara Eunwoo menyetubuhinya.

"Aku sudah menduga, orang-orang yang pernah berhubungan denganku selalu saja pergi setelah satu malam," sambung Eunwoo memainkan gelas minumnya dengan wajah sedih.

"A-aku-"

"Tapi, sepertinya kau tidak akan melakukan itu. Kau sepertinya juga menyukaiku."

Jungkook terkejut, menatap tangannya yang digenggam oleh Eunwoo.

"Emm, ya." Jungkook mengangguk, sedikit ragu.

"Kalau begitu, bukankah kita akan bertemu lagi nanti?"

"Tidak tahu-"

"Aku akan menjemput lagi, membayarmu dengan harga tinggi." Eunwoo terlihat memaksa, dan Jungkook bisa apa selain mengangguk lagi.
.
.
.
Sudah seminggu sejak Jungkook resmi jadi pekerja milik Taehyung.
Jimin juga sudah mendapatkan apartemen beserta isinya, dari Yugyeom dan Sungwoon.
Jungkook tidak bercerita pada Taehyung, tentang Eunwoo.
Jungkook hanya merasa jika Eunwoo tidak sekasar itu jika tidak dalam kontek berhubungan badan, jadi Jungkook mungkin hanya perlu harus terbiasa dengan cara Eunwoo seperti Jimin yang terbiasa dengan sikap-sikap pelanggan.

Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang