21

13.4K 855 92
                                    

Rapat membosankan itu tengah berjalan sekarang, hanya membahas tentang saham, barang yang akan dipasarkan, keuntungan dan kerugian dan segala hal yang bersangkutan dengan kerja sama antar perusahaan.
Jimin disana, duduk disamping Changmin seperti Jungkook yang duduk disamping Yoongi.
Semua pendamping duduk disamping tuannya.
Jungkook dan Jimin berulang kali tidak sengaja saling bertatap, kemudian saling mengalihkan pandangan.
Jimin kalut sebenarnya, sebentar lagi rapat ini akan selesai kemudian inti pertemuan ini akan dimulai, sex party.
Changmin adalah pemain terburuk yang terakhir kali Jimin tau, ketika ia akhirnya harus dijamah oleh banyak orang diatas meja yang kini penuh dengan kertas dan laptop ini.
Tapi, ia tidak tau dengan Yoongi.
Jika Yoongi kalah, maka Jungkook akan menjadi korbannya, Jimin juga benci opsi itu.

"Setelah ini kita pulang, kan?"

Yoongi menoleh, menatap Jungkook yang terlihat berbinar mengetahui jam rapat ini akan selesai dalam beberapa menit ke depan.
Yoongi mengangguk, tentu mereka akan pulang setelah menyelesaikan  permainan kartu itu dengan kemenangan dan  ... membawa Jimin.
Setelah mengetahui alasan mengapa ia harus membawa Jungkook ke rapat ini dari Sungwoon, Yoongi tidak terlalu khawatir karena ia cukup pandai dalam bermain.
Tapi, setelah tau jika Changmin adalah yang terburuk rasa khawatirnya mendadak naik.
Jika Yoongi mengalah, maka Jungkook yang akan menjadi korban selanjutnya setelah Jimin.
Tapi jika tidak, maka ia hanya akan membuat Jimin menjadi rendahan untuk kedua kalinya.

"Baiklah, rapat selesai."

Jimin adalah satu-satunya yang terlihat panik, seolah sudah yakin jika ia kali ini akan kembali mengangkang di atas meja dengan penis dilubang pantat dan mulutnya.
Yoongi melihat itu, bagaimana Jimin begitu gelisah hingga tak lagi memperdulikan ia dan Jungkook yang sedang mencoba membuatnya cemburu.

"Kau tau, aku buruk dalam bermain. Persiapkan saja tubuhmu."

Changmin menyeringai, mengusap pipi tembem Jimin dengan lembut.

"Aku tak akan berusaha keras untuk menang, sayang," sambung Changmin membuat Jimin semakin dibuat takut saja.

----

Jungkook mengantuk, ia berulang kali bertanya kapan akan pulang pada Yoongi, tapi jawaban Yoongi hanya membuatnya semakin kesal, pria itu terus menyuruh Jungkook untuk menunggu sebentar.
Ini sudah lebih dari 1 jam sejak rapat resmi selesai, kini permainan kartu masih berjalan.
Terlihat lambat karena mereka sangat hati-hati, Jimin diibaratkan sebagai makanan utama dalam pertemuan ini, Yoongi jelas menyadari itu, bagaimana semua pemain seolah bernafsu untuk membuat Changmin kalah.

"Menyerah saja dan suruh Jimin naik ke meja."

Seorang pria bersuara, sangat tak sabar ingin menggagahi Jimin seperti dulu.
Jungkook mengerjap, apa maksudnya?
Kenapa Jimin harus naik ke atas meja?
Jungkook lalu menoleh, menatap Jimin yang terlihat gugup dengan duduk tidak bisa diam.

"Kenapa? Kenapa dia harus naik ke atas meja?"

Jungkook kemudian menoleh pada Yoongi, pria itu ternyata sama tegangnya seperti Jimin.
Sebenarnya ada apa? Kenapa dia seperti hanya satu-satunya yang tak mengerti situasi ini?

"Bermainlah dengan sehat. Aku akan membiarkan Jimin mengangkang untuk kalian saat aku kalah nanti," ucap Changmin, kemudian mengeluarkan kartu yang jelas akan membuatnya kalah berturut-turut.

"Apa? Apa yang sedang kalian bicarakan sebenarnya?"

Semua  orang menoleh, menatap Jungkook yang dengan berani bersuara lebih keras, terlalu terkejut dengan kesimpulan yang ia buat sendiri.
Orang yang kalah bermain akan membiarkan pendamping mereka dijamah.

"Jalangmu sangat agresif Yoon." Changmin menyeringai, menatap Jungkook yang masih terlihat terkejut.

"Tenanglah, kau akan pulang dan tidur malam ini," sambung Changmin, seolah menegaskan jika Jimin yang akan ia buat sebagai makan malam malam para pengusaha lagi.

Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang