18

12.5K 817 191
                                    

Jimin itu bodoh soal cinta, semua pelanggannya tau itu, Taehyung saja tau, hanya Yoongi yang tak tau itu.
Jimin menyayangi semua orang yang memperlakukannya dengan sangat baik, beruntungnya Yoongi berada diperingkat paling atas hingga Jimin dengan berani mengatakan bahwa itu adalah cinta.
Tapi sebenarnya tidak seperti itu, Jimin sama seperti Taehyung.
Belum mencintai pasangannya dengan sempurna, masih dalam tahap menyukai lebih dari menyukai yang lain.
Bagi Jimin cinta itu tak selalu tentang dua orang, itulah mengapa ia ragu ketika Yoongi memintanya untuk berhenti bekerja sebagai pemuas nafsu setelah mereka resmi menjadi pasangan kekasih.
Itulah mengapa Jimin bekerja diam-diam, dia menyayanyi Yoongi, pekerjaan, dan semua pelanggannya.

"Jadi aku yang salah?"

Yoongi menghela napas, berulang kali berpikir mengapa Sungwoon, Yugyeom, dan Taehyung langsung bersikap sedikit dingin padanya karena ia meninggalkan Jimin, mereka seolah membenarkan Jimin yang jelas-jelas sudah berstatus kekasihnya tidur dengan orang lain.
Yoongi berhak marah atas kelakuan Jimin, dan mereka bilang mereka tetap memiliki hak untuk marah pada Yoongi, dengan alasan bahwa mereka merelakan Jimin pada Yoongi untuk dijaga.

Helaan napas keluar lagi dari celah bibir Yoongi, kembali memperhatikan Jimin yang masih tertidur diatas ranjang rumah sakit dengan begitu lelap.
Syukurlah, Yoongi mulai tenang melihatnya.
Yoongi masih marah sebenarnya tentang masalah malam kemarin, kemudian dibuat khawatir setelah tau jika Jimin tidak bersama Chanyeol, rasa lain kemudian datang saat Jimin ternyata bersama Minjae, takut.
Semua rasa seharian ini memenuhi Yoongi, dia bahkan tak bisa memikirkan apapun selain Jimin sekarang.

"Yoongi hyung?"

Suara parau itu akhirny terdengar, tersenyum lemah menatap Yoongi yang tak bereaksi apapun.
Jimin menghilangkan senyumnya, setelah sadar jika ia perlu menyelesaikan masalahnya dengan Namjoon pada Yoongi.

"Hyung."

Yoongi tetap diam, tapi tangannya bergerak untuk memegang tangan Jimin yang pergelangannya sudah tertutup oleh perban.

"Maafkan aku."

Yoongi pusing, kepalanya berputar sekarang.
Entah bagaiman bisa ia jatuh begitu dalam pada Jimin.
Tapi, sebagai orang dewasa yang sedang menata masa depan Yoongi jelas lebih berpikir untuk melangkah.
Terbukti, dia ingin memilki Jimin sebagai 'istri, bukan kekasih.
Kepalanya menggeleng, menolak permintaan maaf dari Jimin.

"Aku bukan Sungwoon, bukan pelangganmu." Yoongi berdiri dari duduknya, menatap Jimin yang mulai berkaca-kaca sembari memainkan kedua tangannya dengan gugup.

"Aku serius tentang mencintaimu, Park Jimin." Yoongi sebenarnya tidak mau lagi menyakiti Jimin lebih jauh, tapi dia harus tegas.

"Jika kau benar-benar mencintaiku, aku akan menunggumu  sebagai Park Jimin, bukan pekerja milik Taehyung."

Setelah itu, Yoongi kemudian pergi dari ruang inap Jimin.
Hatinya patah, berulang kali oleh orang yang sama.
Tapi, dia masih saja berharap Jimin kali ini mau berpikir lebih matang lagi kemudian datang sebagai pribadi yang baru.
Yoongi akan merelakan apapun mulai sekarang, jika Jimin memilihnya daripada pekerjaan menjadi jalang, maka Yoongi rela image baiknya hancur karena hal itu.

Yoongi meninggalkan Jimin seorang diri, sedang menangis dalam diam menyadari jika ia baru saja dihadapkan dua pilihan sulit.
Pria kecil itu bingung, tidak bisakah ia menjadi pacar Yoongi tapi tetap bekerja sebagai jalang?
Jika Yoongi adalah Sungwoon, atau mungkin saja Taehyung, maka akan lain cerita.
Jimin mungkin terbiasa dipenuhi segala keinginannya hingga merasa begitu stres dihadapkan dengan dua pilihan yang sebenarnya mudah di mata orang lain.
Menikah dengan Yoongi, kemudian hidup mewah sebagai nyonya Min.
.
.
.
Jungkook berada di club, club yang biasa Taehyung datangi.
Yugyeom masih di sana, duduk dengan segelas bir di bartender, memperhatikan Jungkook yang menari bersama beberapa pria di dekat panggung DJ.

Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang