14

13.5K 859 77
                                    

Brak

Beberapa polisi keluar dari rumah Eunwoo dengan membawa kantong jenazah, mereka kemudian kembali bergegas ke ambulanca dan pergi dari lokasi untuk ke rumah sakit.
Yugyeom juga masuk ke dalam mobil polisi, sembari menelpon sana-sini untuk memberitahu situasi.

"Dia sudah meninggal, aku juga tidak percaya. Datanglah ke rumah sakit Seoul."

Meninggalkan Taehyung didalam rumah Eunwoo yang benar-benar terlihat berantakan, seperti rumah yang tidak pernah di bersihkan setelah berbulan-bulan.
Kakinya bergerak cepat, mengikuti seorang polisi yang memberitahunya jalan untuk-

"Taehyung-ah."

Bertemu Jungkook.

Grep

Tidak tahu, Taehyung benar-benaf mencemaskan Jungkook yang hilang kabar hampir sepuluh jam sejak pagi.
Mengetahui jika pekerjanya menjadi korban penyekapan Eunwoo, Taehyung khawatir setengah mati.
Memarahi Jungkook juga Taehyung tidak bisa, setelah melihat betapa ketakutan si mungil itu.

"A-aku membunuhnya." Suara itu bergetar, dengan kedua telapak tangan tertutup oleh hoodie kebesaran milik Eunwoo, meremas jaket punggung Taehyung dengan erat. Menyalurkan ketakutannya pada Taehyung, takut akan dosa juga hukuman negara yang mungkin saja akan menimpanya setelah ini.

"Tidak apa-apa." Taehyung bodoh soal hukum, tapi dia tetap merasa lega setelah mengetahui Eunwoo mati dengan luka tembak dikepala.

Jungkook menggeleng, rasa takutnya menjadi berlipat-lipat. Dia bahkan masih membayangkan wajah sekarat Eunwoo dihadapannya tadi, kemudian menangis adalah hal yang bisa lakukan sekarang.
Dia memang lemah, karena itu dia meminta Taehyung menjadi kekasihnya.
Taehyung tidak berhenti mengelus kepala Jungkook, mencoba sedikit saja memberikan ketenangan padanya.
Berhasil, Jungkook berhenti menangis dengan kepala mengangguk berulang kali mendengar saran dari Taehyung yang terus berbisik pada telinganya.
Pelukan Jungkook tidak lepas, bahkan ketika mereka digiring untuk keluar dari rumah Eunwoo yang mulai di hiasai oleh kertas panjang kuning ciri khas polisi.
Tidak pulang, mereka akan membawa Jungkook ke rumah sakit lebih dulu kemudian pergi ke kantor polisi.
.
.
.
"P-paman Min?"

Jimin terlihat terkejut, belum selesai dia dibentak-bentak oleh Yoongi setelah dengan berani memisahkan perkelahiannya dengan Changmin, hingga pria itu diseret keluar perusahaan tanpa hormat sedikitpun.
Tuan Min, yang tak lain adalah ayah dari Yoongi malah datang ke perusahaan, bahkan masuk kedalam ruangan Yoongi begitu saja.
Kemudian, dia juga sama terkejutnya melihat jalang yang selalu ia ajak untuk menikah kini tengah bersama putranya, dengan kapas ditangan dan luka lebam di wajah Yoongi.

"Sayang, sedang apa kau di sini?"

Yoongi semakin terlihat kesal, ia dengan cepat bangkit dari duduknya kemudian menarik tangan Jimin, bersiap untuk keluar dari ruangannya.
Tapi, jelas saja tuan Min menahan keduanya dengan cara menarik tangan Jimin yang lain.

"Kutanya sedang apa kau di sini?"

"Tentu saja menemani kekasihnya." Yoongi dengan kurang ajar menampar tangan ayahnya, hingga terlepas dari tangan gemuk Jimin.

"Kita perlu bicara."

Tuan Min terlihat serius, begitu juga dengan Yoongi.
Keduanya berbicara melalui mata yang sama-sama terlihat memancarkan kebencian, meninggalkan Jimin yang terlihat takut akan terjadi lagi sebuah perkelahian.

"Y-Yoongi hyung," panggil Jimin dengan gumaman. Kepalanya mendongak, menatap Yoongi dari samping.

"Kau tunggu di luar ya?"

Jimin mengangguk, walaupun dia ragu meninggalkan ayah anak itu di dalam ruangan seperti ini.
Bukan hal tidak mungkin jika mereka berkelahi.

---

Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang