Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)

23(END)

See you!!
Maaf ya kalo mengecewakan hehe

Jimin adalah poros dari seorang Kim Taehyung sejak kehidupan menendangnya dari sebuah kebahagian tak berujung.
Jimin memberikan segala yang Taehyung butuhkan, pelukan dan kasih sayang.
Berulang kali Taehyung mengatakan, bahwa Jimin tak sekedar cinta pertamanya.
Jungkook bahkan hanya setengah dari Jimin yang mampu membuat Taehyung bahagia.
Tetapi itu dulu, Taehyung merubah jalan hidupnya sekarang.
Jungkook adalah yang ia utamakan, hingga melupakan Jimin  sebagai kehidupannya.
Jungkook melakukannya dengan baik, mencintai Taehyung hingga pria keras kepala itu akhirnya bertekuk lutut padanya, menjadikannya sebagai poros terakhir.

"Taehyung-ah?"

Suara itu masih terdengar lembut ditelinga Taehyung, perawakan tubuh mungil itu masih menjadi pemandangan yang membuat Taehyung tenang.
Senyuman canggung Jimin terasa sangat manis, pertemuan pertama setelah 2 bulan total tak berkomunikasi.
Taehyung sengaja, menyingkirkan Jimin dari kehidupan, pikiran dan hatinya secara total selama 2 bulan  untuk memusatkan segala fokusnya pada Jungkook.

"Kau bilang sedang menunggu di restoran."

Jimin terdengar gugup, Taehyung tak bersuara sedikitpun sejak 2 menit kedatangannya di pinggir sungai Han ini.
Hanya menatapnya dengan begitu dalam, seolah ia akan menghilang jika Taehyung berkedip.

"Jungkook mencoba menemuimu dibelakangku."

Taehyung juga tidak mengerti, mengapa Jungkook mencoba menutupi fakta jika Jimin kembali menghubunginya dengan menghapus nomor tak bernama diponsel miliknya.
Tapi semuanya gagal, ketika Jimin mengirim pesan lagi pada ponselnya, mengatakan jika ia dalam perjalanan ke Cafe.
Taehyung tau jika Jungkook tak akan melakukan hal diluar dugaanya, tetapi jika Taehyung menyingkirkan status keduanya, ia berhak untuk bertemu lebih dulu dengan Jimin setelah hilang kontak.

"Kenapa? Kenapa kau harus yang pertama menemuiku?"

Jimin benar, jika memang Taehyung tak lagi memiliki perasaan yang tak seharusnya ia miliki, tak masalah jika Jungkook yang datang pertama untuk menemuinya.

"Untuk mengucapkan selamat tinggal atas perasaan lama, dan mengucapkan selamat datang kembali sebagai perasaan yang baru."

----

Sudah sore, Jungkook memutuskan untuk pulang ketika merasa jika Jimin mungkin merubah pikirannya untuk bertemu.
Langkahnya terhenti di dalam bus, tepat ketika akan duduk dibangku.
Taehyung mengirimnya sebuah pesan, pesan jika ia baru saja bertemu dengan Jimin di sungai Han.

"Kau  baik-baik saja?"

Jungkook terkejut, bus bergerak sebelum ia duduk dibangku bus.
Seseorang yang berdiri disampingnya tanpa sengaja ia tabrak, ponsel Jungkook bahkan terjatuh.

"Terimakasih, maaf menabrak-"

"Jungkookie!"

Suara keras itu jauh lebih mengejutkan Jungkook, suara Yugyeom yang terlihat bahagia karena bertemu lagi dengan pelacur manis kesukaannya.
.
.
.
Taehyung hanya merasa sedikit terluka, atas sikap Jungkook yang ia rasa agak keterlaluan.
Jungkook pikir dirinya masih berharap atas perasaan yang dulu ia geluti terhadap Jimin?
Jungkook pikir ia tak akan memberitahunya jika Jimin menghubunginya lagi?
Dua kemungkinan itu adalah hal yang mungkin Jungkook takutkan darinya, kemungkinan bahwa Jungkook hanya ingin mengucapkan maaf terhadap prasangka buruk pada Jimin tak masuk dalam hal kemungkinan Taehyung terhadapnya.

"Aku pulang."

Suara itu terdengar setelah bunyi pintu utama dibuka.
Jungkook berjongkok, sengaja berlama-lama didepan rak sepatu untuk mengganti sepatu kotornya dengan sendal rumahan.
Berharap tak ada pembicaraan serius yang akan membuatnya terpojok.
Tetapi, pelukan dipunggungnya membuat Jungkook merasa sedih.
Sedikit merasa bersalah karena tak dengan segera memberitahu Taehyung jika Jimin kembali pada kehidupan bahagia mereka.
Itu bukan berarti Jimin adalah awal bencana, hanya pasti ada sedikit kenangan yang tak bisa hilang begitu saja, bukan?