"Bagaimana?"
Jeon Jungkook, pria yang baru saja merayakan ulangtahunnya yang ke duapuluh satu itu terdiam sebentar, sesekali menyesap minuman beralkoholnya.
Pria lainnya, seorang teman yang bisa di kata sangat di andalkan Jungkook kini hanya tertawa kecil, ia tidak akan memaksa jika memang Jungkook tidak mau."Bayaranku bisa bertambah tinggi seiring banyaknya pelanggan?"
"Tentu, bahkan bisa saja nanti hargamu untuk satu pelanggan setara dengan kau mendapatkan 3 orang pelanggan."
Jungkook menghela napas, entah pikiran apa yang bisa membuatnya dengan lancar datang ke sebuah club di mana seorang Kim Taehyung bekerja di sini.
Cahaya gemerlap dengan suara bising adalah hal yang tak di sukai olehnya, tapi kebutuhan hidup membuat Jungkook harus tidak memperdulikan itu."Semua pekerjaku nyaman berada di tanganku, aku juga bisa meminjamkan uang padamu. Walaupun sebenarnya aku tetap memberimu pinjaman uang tanpa perlu kau bekerja di sini."
Jungkook mengangguk, membenarkan ucapan Taehyung.
Pria itu memang selalu ada ketika Jungkook membutuhkan beberapa lembar uang, dia bahkan tak pernah menagih pada Jungkook."Aku akan pikirkan lagi." Jungkook akhirnya mengambil keputusan, ia perlu memikirkan lebih jauh tentang kehidupannya setelah menerima pekerjaan yang di tawarkan oleh Taehyung.
"Ya, pikirkanlah. Sekarang kau bisa mengakrabkan diri dengan suasana club, menarilah di lantai dansa."
Jungkook kembali menghela napas, ia tak percaya jika pada akhirnya akan membicarakan pekerjaan kotor ini bersama Taehyung.
Dulu, Taehyung pernah sekali menawarkan Jungkook pekerjaan ini, menjadi pemuas nafsu. Kasarnya, jalang.
Tapi, saat itu Jungkook masih memiliki pekerjaan yang bisa ia andalkan gajinya untuk membayar hutang-hutang milik ibunya semasa hidup."Tapi, aku belum pernah melakukan hubungan intim. Tidak dengan wanita sekalipun."
"Itu adalan hal special yang kau miliki, kau bisa mendapatkan bayaran tertinggi sebagai pemula dengan itu." Taehyung tak berniat memaksa Jungkook, dia hanya mengatakan apa yang perlu ia katakan dan jika Jungkook tidak mau lagi, ya sudah, semuanya selesai.
"Benarkah? Seberapa banyak?"
"Kau bisa membayar hutang ibumu ke bang untuk 4 bulan mendatang," jawab Taehyung lagi.
"Taehyung-ah, bisa tolong jauhkan Kim Minjae dariku?"
Seorang pria mungil dengan paras manis tiba-tiba muncul, merengek pada Taehyung.
Jungkook hanya diam, dia berpikir mungkin pria ini salah satu pekerja milik Taehyung."Kenapa? Kau bukannya senang jika bersamanya?"
Pria dengan surai blonde itu menggeleng dengan bibir maju.
"Tidak lagi setelah dia melakukan hal aneh pada tubuhku kemarin malam," cicit Jimin, pria mungil berambut blonde itu.
"Apa yang dia lakukan?"
Jimin kemudian mengangkat kemeja putihnya, menunjukkan beberapa plester imut di setiap sisi perut ratanya.
Taehyung meringis, ia tidak tau jika Minjae punya kelainan dalam bercinta seperti ini."Akan aku pastikan kau tak akan bertemu dengannya lagi di ranjang," ucap Taehyung, menepuk-nepuk pantat Jimin dengan lembut.
Jimin tertawa dengan lucu, salah satu pekerja Taehyung ini adalah yang paling mahal sekarang.
Tingkahnya seperti jalang pemula yang tidak tahu apapun, tapi sebenarnya Jimin bahkan bisa menjadi bottom on top ketika di ranjang, tingkah menggemaskannya adalah poin utama yang sangat disukai oleh para pelanggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slut's || Taekook x Yoonmin|| (END)
AcakIntinya, Jimin dan Jungkook itu punya bokong bulat.