Special Chapt.

5.5K 342 25
                                    

"Temanya hitam-hitam?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Temanya hitam-hitam?"

"Tidak juga."

"Penampilanmu berubah?!!"

"Hah? Apanya? Aku hanya menyisir rambut ke belakang."

"Sama saja."

Farel tersenyum.

"Kamu lebih terlihat seperti orang asia sekarang. Manis sekali."

*Hug Hug

"A-akhh, sesak!! Lepas! Aku tidak bisa bernapas..!"  

"Ayo ke kamar."

"Hah?? Tidak jadi kencan?!!"

"Sifat dinginmu membuatku bangun.."

"Hah?? A-ahh.."

"Jadilah milikku, Ervin.." 

"Ahhh.. hentikan.."

"Milikmu sudah tegang."

"Eehh, apa yang– hmph..."

Bajuku..

"Maaf, aku sudah tidak tahan."

"Ahh!!"


Aduh.. s-sakit, pinggangku..
Hm? Dimana dia?

*Kasur samping kosong.

"Sudah bangun?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah bangun?"

"Bau apa ini?? Kamu? Merokok?!!"

"Hm? Baru menyadari? Maaf, sudah lama aku tidak menghisap. Hehe.."

"Buang."

"Kamu tidak suka?"

"Aku tidak suka perokok. Bisa membahayakan tubuh kan?" 

"Kamu khawatir? Terima kasih, ya.."

Apa-apaan dia.

"Ngomong-ngomong di dinding itu apa?" 

Aku berjalan mendekat.

Ini..

"Foto-fotomu." Farel tersenyum.

Fotoku? Pandanganku terfokus pada salah satu foto.

Hah??!!!

Aku telanjang?!

Tanganku mengambil dan merobek semua foto di dinding. 

"Hei, heii, aku mengambilnya dengan susah payah."

"Tidak peduli! Lagi pula bagaimana bisa foto ini diambil saat kita sedang melakukannya?! Dasar mesum!"

"Ada kamera." Jawab Farel santai. Senyuman tak hilang dari wajahnya.

"Maksudmu??" 

"Ada video juga." Senyumannya melebar.

!!!

"Ada memorinya juga disini." Ujarnya sambil menunjukkan sebuah flashdisk.

Ha??!! 

Sial!!

"Berikan padaku!!"

"Tidak."

"Aku malu!!"

"Kamu manis sekali lohh.."

Cup..

Ahh..

"Biarkan aku menyimpan ini."

Aku sangat mencintainya. Namun sesekali juga ingin memukulnya.

"Ngomong-ngomong.."

Apalagi, batinku.

"Sekarang kita menjadi kekasih."

Tangannya memasukkan sebuah cincin ke jariku.

"Eh?"

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan."

Cup..

Aku memeluknya.

Meski menyebalkan, namun aku tetap menyayanginya.

Hanya dia yang kumiliki.


.
.
.

🧟‍♀hooo, menyeramkan!

Aku menulis ini tengah malam. Melihat mereka berhubungan sex di mimpi itu sangat tidak wajar!!

Apalagi dilakukan di kampus!!

Maaf Ervin, Farel.. Huhu.. 😭 

*

Kisah mereka sudah mencapai ending. Selanjutnya, couple baru dan segala masalahnya.

Akan kubuat lebih soft dan thriller dikurangi.

Sampai jumpa di judul berikutnya!!

.
.
.
.
.

A BOY LIKE YOU (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang