01. Blackvelvet In Your Area

12.9K 656 34
                                    


"Anjing!" Umpat Yeri.

Kedelapan gadis yang sudah berjalan mendahului maknae-nya pun segera terhenti. Terheran-heran mengapa Yeri mengumpat. Mereka serempak berbalik badan dan betapa terkejutnya mereka saat melihat Yeri.

Seragam sekolahnya basah kuyub. Tepat saat Yeri ingin melangkahkan kakinya ke arah kantin. Otomatis semua pandangan dikantin pun melihat kearah Yeri.

Tatapan Yeri terfokus pada kakak tingkatnya. Ia yakin orang itu yang tadi menyiramkannya seember air.

"Maksud kakak apa?" Tanya Yeri masih merendam emosinya.

Terlihat gadis itu memasang tampang melasnya. "uppss... maaf gw ga sengaja." Ucapnya.

Baru saja gadis itu ingin pergi. Lisa langsung menumpahkan sebotol saus ke seragam kakak tingkatnya. Tadi Lisa tak sengaja melihat sebotol saus di salah satu meja kantin.

Terlihat gadis itu malu di depan penghuni kantin. Lisa hanya menatap datar katingnya dengan santai.

"Eh gw kan udah bilang ga sengaja! Lagian siapa sih lo! Berani banget sama kakak tingkatnya sendiri!" Emosi gadis itu meluap.

Lisa hendak memukul katingnya itu. Tetapi Irene sudah terlebih dahulu menghalanginya.

Irene maju mendekati gadis itu. Mereka satu kelas,jadi Irene tak ada takut-takutnya. Seperti biasa ia memperlihatkan tatapan tajamnya yang mematikan. Membuat gadis itu menelan salivanya kasar karena merasa terintimidasi dengan tatapan yang diberikan Irene.

"Kita satu kelas kan? Gw anggap iya." Irene menjeda perkataannya. "Ini kawasan kita,ini area kita. Jangan macem-macem kalo ga mau kena resiko." bisiknya,tepat di telinganya gadis itu.

Irene langsung berjalan pergi meninggalkan adik-adiknya dan gadis itu yang tengah terdiam. Semua mata mengarah ke Irene. Irene mah bodo amat,yang terpenting masalah selesai.

"Makanya jadi orang jangan sok pemberani deh kak. Pas ditatap sama kak Rene udah menciut tuh nyali. Ciuh,malu-maluin" Ucapan pedas keluar dari mulut Jennie.

Membuat katingnya itu tertohok.

Seulgi terkekeh."Hahaha. Mau apa lagi kak? Ngadu ke osis? Atau ke guru? Silakan aja. Malu deh kalo jadi kakak. Apa-apa diaduin,apa-apa dipermasalahin. Eh pas di labrak udah ciut kan yak." Timpal Seulgi.

Dan lagi,katingnya tertohok.

"Permisi kak,mau lewat." Ucap Rose ramah. Lalu pergi,disusul yang lainnya.

"Oh iya,itu sausnya tadi gw campur sama lem kak dan inget seluruh penjuru sekolah adalah area kita." Ucap Lisa sebelum ia pergi menjauh.

Lalu bayangan kedelapan gadis itu menghilang dari kantin.

"Siapa sih mereka? Berani banget ngelawan gw"gumam gadis itu.


























































Setelah kejadian tak menyenangkan di kantin,Blackvelvet memutuskan untuk bolos. Ya walaupun tadi mereka harus memohon-mohon pada Rose agar ikut bolos. Untung Rose mau,tetapi seperti biasa ia membawa buku pelajarannya. Yaitu matematika.

Astaga. Ingin rasanya Lisa mengambil buku sialan itu dan ia buang di sungai. Ia muak melihat buku itu dibawa terus. Tapi ia masih menahan untuk tak marah.

Kudu sabar kalau udah berhadapan sama yang namanya Roseannie Park. Dan hanya Lalisa lah yang sabar.

"Kita lewat pintu belakang atau lompat dari tembok?" Tanya Joy.

"Lewat pintu utama sekolah aja. Lagian ga ada yang peduli" Ucap Jisoo.

"Ayo cepetan kak,Yeri pengen es krim." Ucap Yeri.

Seulgi dan Jennie nepok jidat.

"Es krim aja terus. Sakit lagi baru tau rasa." Ucap Jennie.

"Ihh kak Jen mah." Kesal Yeri.

"Suttt,udah-udah. Gw setuju sama ide Jennie. Lagian ga ada yang berani sama kita kan? Kita bebas dong keluar-masuk sekolah. Dan lagi,ini area kita,kawasan kita. Kenapa enggak?" Ucap Irene.

Semuanya mengangguk.

"Yaudah yuk cabut guys!" Seru Lisa berjalan terlebih dahulu.

"Eh-eh kita mau kemana?" Tanya Rose polos.

Mendapati helaan nafas dari kakak-kakaknya dan tepokan jidat dari Lisa dan Yeri.

"Bolos Rose sayang. Yuk kita beli buku fisika yang baru." Balas Lisa penuh kesabaran.

"Ke toko buku ya? Eh tapi kan kalo bolos nanti di hukum sama guru-guru Lis."

"Enggak bakalan kok. Ini ka---"

"Ini kan wilayah kita,area kita. Kita bebas melakukan apa-apa tanpa dihukum!" Potong Seulgi dan Jennie bersamaan.

Ucapan itu yang selalu mereka dengar dari mulut Lisa. Jadilah mereka berdua hafal.

Wendy hanya menatap jengah atas apa yang terjadi. Masa bodo bagi Wendy.

Mereka pergi dari pekarangan sekolahan elit lewat pintu depan dengan santai. Menghidupkan kedua mobil milik mereka yang dibawa Irene dan Wendy. Dan pergi meninggalkan sekolahan itu.


























Tbc

Hai hai hai
gw bawa book baru nih
Gimana buat chap pertama? Pendek ya? Maklumlah masih awalan,xixi

I

ni ff mau di next atau unpub?

─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang