06. Day 1

3.5K 218 9
                                    

"WOI BANGUN LO PADA!" Teriakan Irene yang ditambah kencang karena mic yang ia pakai dengan volumenya yang ditambah,membuat penghuni villa terbangun semua.

"Gue kasih waktu 10 menit Buat siap-siap! Ga ada penolakan!"

Setelah membangunkan saudara-saudaranya,Irene pergi ke dapur. Menbuat sarapan pastinya.

Dan benar saja,tepat 10 menit waktu yang diberikan Irene. Semuanya udah pada ngumpul di meja makan.

"Yer,lo belom mandi ya?" Tanya Lisa,yang melihat belek di mata Yeri.

Yeri yang masih ngantuk hanya mendiamkan Lisa.

"Kacang mahal ya gaesss" Kompor Seulgi.

"Udah-udah,gih makan. Habis ini kita langsung pergi ke tempatnya Chenle."

"Wihhh kita bakal ke istana kak? Aduhh kangen gue sama dede Chenle." Joy senyam-senyum.

"Makanannya enak-enak dong kak? Yuhuu bisa makan enak!" Rose lompat-lompat.

"Kita bukan mau main,kita tuh mau nyuruh rencana buat nanti malem. Lagian,sebenernya kita disuruh ngumpul ditempatnya Kak Lay. Tapi ga jadi,soalnya lebih enak di tempatnya Chenle." Jelas Irene,lalu mulutnya terbuka dan melahap salat buah yang ia buat.

"Kak Rene diet ya?" Tanya Rose.

"Kak Rene? Diet? Mau jadi kek Lisa? Tapi versi bantetnya." Tambah Yeri.

Reflek Lisa mukul bokong Yeri. "Sembarangan lo! Gue ga kurus-kurus banget ya!"

"Percuma kak. Mau lo gendut,mau lo kurus,mau lo tinggi,mau lo bantet. Kalo dari oroknya udah cantik,ya bakal cocok-cocok aja." Celetus Seulgi.

"Iya tuh kak. Kalo dari sononya dah cantik,ya seterusnya bakal cantik. Lagian Permen Mint ga bakal pindah ke lain hati elah." Tambah Jennie.

"Mino jen,bukan Permen Mint." Koreksi Irene. "Lagian siapa yang diet? Orang gue bikin salat buah-nya bukan cuma buat gue sendiri."

Sontak ke-delapan gadis itu menatap ke meja makan,tepat disampingnya. Terdapat salat buah juga.

Seketika hening.

Sampai...

Gebrak!

Jisoo gebrak meja. Perhatian mengarah padanya.

"Kenapa Jis?" Tanya Irene yang kebetulan duduk disampingnya.

"Anjir,airpods iphone gue mana?!"

Sekedar informasi. Jisoo kalau makan harus dengerin asmr,otomatis harus pakai headset kalau enggak ya earphone. Pokoknya harus nyumpel telinganya pake barang penghubung suara itu.

"Elah gue kira apa." Irene lanjut makan. Yang lainnya juga sama.

"Huwaa ga mau tahu poko--"

"Ada di kamar gue Jis." Potong Wendy.

"Kok bisa? Lo curi ya Kak?"

"Lo lupa? Kemarin lo titipin di kamar,katanya takut di colong Rose."

Rose yang merasa terpanggil langsung noleh. "Loh loh? Apaan? Kok bawa-bawa gue?"

■/■

Tuk tuk tuk...

Tak henti-hentinya Jisoo mengetuk-ngetuk meja dengan pensil ditanganya. Ia tak bisa diam. Ia benci akan suasana hening ini.

"Kok sepi sih? Mati lo pada?" Pada akhirnya Jisoo angkat bicara.

"Bentar Jis,gue lagi cari info nih. Lo juga harus cari kan? Udah sana cari." Ucap Wendy,yang sibuk dengan laptopnya.

─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang