14. "Kak Irene?!"

2.6K 181 3
                                    

"ENGGAK MAKASIH" Tolak Irene  cepat. Ia tak ingin berurusan dengan hal-hal seperti itu,lebih mending berurusan dengan Mino  yang menyebalkan itu.

Rose tertawa kecil. "Bercanda kak. Dia cuma lewat." Katanya menatap ke arah pintu. "Santai."

"Santai,santai. Lo kira kita lagi nge- gibah gitu?" Sewot Jennie.

"Udah kan? Yeri ngantuk nih." Kata Yeri mengucek-ngucek matanya yang ingin istirahat.

"Loh udahan nih? Nggak mau dengerin cerita kakak?" Tanya Wendy,walaupun hanya gurau-an Yeri spontan membuka mata lebar-lebar.

"Certain kak!" Katanya bersemangat. Rasa kantuk Yeri seketika hilang karena omongan Wendy.

Wendy geleng-geleng. "Ok. Tapi boong." Katanya seraya mengejek.

Senyum cerah Yeri seketika luntur diganti cemberut. "Dasar Kakak!"

"Udah kan? Gue juga ngantuk nih. Pengen lanjut tidur." Kata Jennie menatap yang lainnya.

"Yaudah deh." Rose berdiri,hendak kembali ke kamarnya namun seketika berhenti.

"Gimana kalau kita tidur bareng di sini?" Saran Irene. Jujur ia bosan juga tidur sendirian.

Ya,adik-adiknya yang lain pada tidur berbarengan,alias dua-dua. Mana kamar Irene paling pojok,deket pohon beringin. Membuatnya terkadang parno sendiri kalau tengah malam. Jujur saja,sedari tadi saat selesai mandi Irene merasa malam ini akan terjadi sesuatu. 

Dan BOOM! kejadian deh.

"Ide bagus." Kata Wendy menyetujui.

Rose berbalik. "Wah beneran kak?" Tanyanya sudah berloncat-loncat ria.

"Yuhuu tidur bareng!" Seru Yeri memeluk Irene.

"Gapapa nih kak? Takut ganggu ih." Kata Jennie agak tak enak. Sebenarnya takut yang lain pada marah karena tidak diajak tidur bareng.

"Iya,gapapa-lah. Udah ayok siap-siap." Irene memposisikan diri. "Rose jangan nakut-nakutin,Yeri jangan gerak-gerak terus,Jennie jangan ngorok,Wendy jangan ngigau nyayi-nyayi ga jelas!" Peringatnya.

"IYA BAWEL!"

■/■

"

ASTAGA,KALIAN BERLIMA NGAPAIN TIDUR BARENGAN? NGGAK SEMPIT ITU???"

Teriakan cempreng dari Joy membangunkan kelima gadis yang tidur di satu ranjang dengan sempit-sepittan. Mereka masih berusaha mengumpulkan nyawa dan mengecek telinganya. Takut-takut mendadak budek hanya karena teriakan toa seorang Kinder Joy. Bisa sakit konyol nanti.

"Apasih kak?!" Tanya Yeri sensi,maklumlah baru bangun nih anak kecil.

"5 jam lagi ya." Kata Jennie asal yang masih tertidur.

"5 jam udah keburu masuk kelas njir,kalian nggak berangkat sekolah?!" Kesal Joy.

"Udah jam setengah tujuh woi,tinggal kalian yang belum siap!" Seru Seulgi dari lantai bawah.

Spontan mereka terbangun dengan cepat membuka mata lebar-lebar. Menguasai jiwa dan nyawa. Masih mencoba mencerna yang di katakan Seulgi tadi.

"oh shit." Rose buru-buru berlari menuju kamarnya disusul Wendy,melewati Joy begitu saja hampir membuat cewek jangkung itu terjungkal ke belakang.

"Sabar-sabar." Gumam Joy mengelus dada,lalu menoleh lagi. "Kalian bertiga kenapa masih diem aja? Kak Irene juga nih,biasanya bangun paling pagi. Tadi gue sama Kak Jisoo buru-buru bangunin yang lain tau. Kalian tuh ya bikin kesel orang tau nggak? Mana tadi pas gue mau bangunin kalian harus ada adegan dimana pintu kamar lo kak ke kunci dari dalem. Ya gue panik dong,untung ada kunci cadangannya,kalo nggak kalian mau bolos gitu? Tapi ya keknya bakalan telat deh. Gima-"

"Diem lo. Pusing gue denger ocehan lo yang kek burung itu." Potong Irene memijat pelipis kepalanya. "Pergi sono,izinin gue aja. Bilang klo gue sakit." Lanjutnya tak mau tambah pusing.

Joy terdiam sebentar,lalu menghela nafas berat. "Yaudah deh,gue ngalah. Kalian berdua gimana?"

"Gue juga bolos kak." Sahut Jennie cepat.

"Gue ju-boleh nggak kak?" Hampir ingin bilang sama persis seperti Jennie,Yeri mengurungkan niatnya ingin bertanya pada Irene dulu,takut nanti di omeli.

"Terserah." .

"JOY AYO BURUAN,MAU TELAT LO?!" Teriakan Seulgi membuat Joy mengurungkan niatnya,ia langsung menutup pintu kamar Irene dan berlari menuruni tangga menyusul yang lainnya di luar.

"YES BOLOS YES YES!" Yeri berjoget ria di atas kasur.

"YERIII" Teriak Jennie dan Irene kompak dengan wajah asemnya.

Yeri tertunduk. "Maaf."

Mimik wajah kedua kakaknya langsung tergantikan oleh senyuman yang merekah. "LANJUTKAN!"

■/■

"K-kak." Yeri terpaku di tempat,melihat apa yang baru saja ia temukan. "I-ni siapa?" Tanyanya memperlihatkan sebuah foto.

Jennie yang kebetulan bersama Yeri langsung mengambil foto itu dari tangan Yeri. "Kok ada darahnya?"

"Nggak tau,gue nemuin pas lagi nyapu." Sahut Yeri menunjuk kolong rak buku di perpustakaan mini milik Jisoo.

Iya,mereka sedang berada di perpustakaan mini milik Jisoo. Mini sih mini,tapi bukunya banyak loh. Ya ruangan ini di desain kecil tapi luas. Kadang yang lain masih saja terpukau melihat perpustakaan ini.

Ah kebetulan dua cewek ini di hukum Irene karena telah merusak dunianya. Apalagi kalau bukan kasur. Tempat dimana ia tidur,main hape,makan,ngerjain tugas,rebahan,dan masih banyak lagi.

Dasar kaum rebahan.

"Kak Irene mana kak?"

"Masih dikamar kan?" Jawab Jennie dengan nada bertanya balik.

"Tadi gue cek nggak ada tuh." Sahut Eunbi yang berjalan masuk mendekati mereka.

Masih ingat Eunbi kan? Ituloh yang jadi MC pas Blackvelvet balapan terakhir kali. Kebetulan tadi dia ngelewatin perumahan Blackvelvet dan Jennie sedang berada di halaman depan menyirami tanaman. Dan tak sengaja menyiram Eunbi.

Itulah alasan dimana Eunbi bisa disini. Simple kok,simple :')

Jennie segera menyembunyikan foto itu di kantong celana hot pants miliknya. "Ha? Masa sih? Kemana tuh orang?" Tanya Jennie bertubi-tubi.

"Mana gue tau."

"AARGHHH!"

"KAK IRENE?!"

-

Stop! Sampe sini dulu ya
Hehe:')










─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang