"Pokoknya kalo ada apa-apa langsung pencet aja." Ucap Lay mengingatkan.
"Tau kak. Gue tahu caranya,yang lainnya juga kak. Kita tahu semua." Balas Jennie jengah.
"Lagian ya kak,lo pikun apa gimana sih? Udah 10 kali kita ke Jepang,udah 10 kali juga kita jalanin misi,udah 9 kali juga kita dapet kak Lay." Tambah Seulgi.
Lay merasa terpojok. Ia menghela nafasnya dengan kasar. Tak ingin ambil pusing ia langsung masuk ke mobil saja.
"Cepet sana pergi." Ucapnya,sembari menghidupkan mobil itu. "Gue ga jauh dari sini." Mobil Lay pergi.
Kesembilan gadis itu saling menatap satu sama lain. Tatapan mereka mengisyaratkan sesuatu. Yang dipahami satu sama lain.
"Siap?" Irene sudah berada di dekat pintu.
"Siap!" Seru mereka.
Brak!
Tanpa pikir panjang Irene mendobrak pintu besi itu menggunakan kakinya. Iya,hanya dengan kaki. Tanpa alat bantu apapun.
"Gue kira dah ga bisa kak." Lisa meremehkan.
"Jennie,Seulgi. Coba lacak." Irene tak menggubris ucapan Lisa.
Jennie dan Seulgi kompak mengangguk dan langaung menyebar. Mengecek di seluruh sudut ruangan itu. Dan memasang sesuatu di bagian sudut yang lumayan strategis.
"Jisoo,Wendy,gimana?" Tanya Irene.
"Cctv udah gue matiin kak. Tapi bakal idup lagi 30 menit lagi. Jadi waktu kalian kesana cuma bisa 30 menit." Jisoo memeriksa laptopnya. "Oh iya! Kali ini gue tunggu di ruangan. Jadi gue ga ikut kesana."
"Lokasinya lagi diluar. Jadi didalem aman. Tinggal kalian urus yang gangguin." Timpal Wendy. "Gue juga ga ikut. Gue akhir aja yang maju." Ia menampakkan seringaiannya.
Tak berselang lama Jennie dan Seulgi kembali.
"Aman kak,bomnya juga udah gue pasang." Jennie langsung to the point.
"Gue atur sekarang kak?" Tanya Jisoo dengan tangan yang masih setia memegangi laptop kesayangannya.
"Iya." Irene menyiapkan sesuatu. "Siap kan?" Tanyanya sekali lagi.
"Siap!"
"Goodluck girl's!" Seru Jisoo.
Jisoo dan Wendy saling tatap. Sepertinya mereka sedang saling kode. Terlihat Keduanya mengangguk.
Lalu mereka pergi memasuki ruangan yang berbeda arah dengan yang lain.
■/■
Dengan lincahnya Rose dan Joy berlari-lari meninggalkan yang lain. Seseneng itu mereka. Irene saja sampai geleng-geleng kepala.
"Dasar anak kecil." Cibir Yeri.
"Emang lo gak Yer?" Sahut Jennie.
"Iya juga ya." Yeri nyengir tanpa dosa.
"Tinggal berapa menit lagi kak?" Tanya Seulgi,mengigat bahwa mereka hanya memiliki waktu kurang lebih 30 menit.
"20 menit lagi." Balas Irene santai,namun tak lama,"ASTAGA! AYO CEPET!"
Irene dengan panik langaung berlari menyusul Rose dan Joy. Ketiga manusia yang tersisa pun mengikutinya.
"WOI MINGGIR!"
Tanpa belas kasih Lisa langsung menghantamkan badan salah satu pegawai sampai terlontar ke tembok.
KAMU SEDANG MEMBACA
─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]
Fiksi Penggemar❛❛Berani macem-macem,terima resikonya.❜❜ Mereka beda dari perempuan biasanya. ᭄꥓〭┈Status : : End © Xixizy,2020