Hari ini,adalah hari keberangkatan Blackvelvet ke Jepang. Sekarang mereka sedang di bandara. Berpamitan dengan pasangan mereka masing-masing.
Tiga puluh menit lagi waktu keberangkatan mereka. Mereka akan pergi ke Jepang dalam jangka waktu lama. Mungkin,
Sebelum handphone milik Irene bergetar.
Drrt drrrt drrrt
Irene mengecek handphonenya. Tertulis nama 'Kak Lay' disana. Tanpa pikir panjang Irene mengangkatnya.
"Hallo? Kenapa kak?"
'Kalian cuma dikasih waktu 2 hari.'
"Hah? 2 hari? Gila apa kak?"
'Tenang,Chenle sama Renjun udah ngurus sebagian,sisanya kalian.'
"Huang Renjun ada disana? Bukannya dia kebagian di China?"
'Udah ditangani sama orang lain. Ya udah kakak tutup ya.'
"Eh tung--"
Tut tut tut...
"Kebiasaan deh." Gumam Irene sambil menatap layar handphone miliknya dengan kesal.
"Siapa kak?" Tanya Jisoo.
"Kak Lay." Irene memasukkan handphone-nya ke dalam kantong celana. "Oh iya Jis,kita disana lebih cepet. Cuma dikasih waktu 2 hari."
"Hah?! 2 hari? Gila apa kak?"
Irene menghela nafas. Yang keluar dari mulut Jisoo sama seperti yang ua katakan pada Lay di telepon. Namanya juga saudara,kadang kompak kadang somplak.
"Udah diurus sama Chenle,Renjun. Sisanya kita."
Jisoo mengangguk.
"Ekhm!" Suara Joy membuat seluruh atensi melihat dirinya. "Kita kan masih punya setengah jam lagi,gimana kalo ngabisin waktu dulu sama pasangannya masing-masing?"
"Baru juga gue mau tanya itu." Ucap Jennie.
"Yaudah 25 menit aja. Kalo sampe lebih gue tinggal. Kak Lay jemput pake jet pribadinya." Irene tersenyum miring. "Jadi kalo ada yang telat,bakal tinggal disini sendiri. Ngurusin rumah,sekolah sendiri,makan sendiri,nyuci sendiri,ngurusin peliha-"
"Sutttt! Udah kak udah. Yaudah yuk pisah." Seulgi langsung menarik Kai menjauh.
Irene mendengus kesal.
■/■
"SEULGI!" Seru Irene. Ia mendengus kesal.
"Udah-udah,sabar. Mereka adek lo." Mino menenangkan Irene. "Mau beli kopi?" Tawarnya.
Irene menoleh ke Mino. "Boleh." Irene ancang-ancang. "Yang duluan sampe yang milih pesanan!" Ia berlari.
Mino melongo. "Irene! Curang lo!" Ia berlari menyusul Irene.
Dan pada akhirnya yang sampai duluan di cafe adalah Irene. Mino merasa sedikit jengkel. Dan ia membiarkan nyai berkuasa memilih pesanan.
Ah...iya,Ngomong-ngomong cafe yang mereka datangi sangat dekat dengan tempat mereka berkumpul tadi. Hanya sepuluh langkah sudah sampai. Maka dari itu keduanya tak ada lelah-lelahnya dan Mino pun sedikit jengkel.
■/■
"Ngapain?"
"Liatin lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]
Fanfiction❛❛Berani macem-macem,terima resikonya.❜❜ Mereka beda dari perempuan biasanya. ᭄꥓〭┈Status : : End © Xixizy,2020