Ekstra Part [1]

2.1K 139 9
                                    

Tak terasa 2 tahun telah berlalu. Masalah-masalah yang sempat memecah belahkan Blackvelvet pun telah terselesaikan. Selama 2 tahun terakhir ini mereka beristirahat dari misi-misi dan pekerjaan yang biasanya dilakukan. Mengingat alasan yang membuat itu harus dilakukan dan tak bisa di bantah lagi.

"Pengen nembak orang lagi deh." Celetuk Rose yang kebetulan memegang pistol di tangannya dan mengarah tepat ke tempat Lisa berdiri.

Lisa langsung menghindar. "Jangan nembak gue juga weh!" Serunya dengan kesal.

Joy tertawa kecil. "Tembak aja,orang ngga ada pelurunya." Katanya seraya mengambil permen yupi lagi,karena yang baru saja masuk ke mulutnya sudah habis termakan.

Mereka sedang berada di ruang senjata yang berada di bawah tanah. Irene menyuruh mereka bertiga untuk membersihkan ruangan itu,mengingat ruangan itu sudah lama tak terurus alias lama tak dibersihkan.

Lisa mendengus kesal. "Bilang kek daritadi."

Rose dan Joy kompak tertawa bersama yang membuat Lisa ingin sekali merobek mulut mereka agar tak bisa tertawa lagi.

"Kak,lo daripada makanin yupi mulu mending bantuin deh. Perasaan daritadi yang bersihin cuma kita berdua." Omel Rose menatap kakaknya itu dengan sinis.

Joy bangun dari tidurnya,sekarang berganti duduk di sofa panjang itu dengan kedua tangan  menekuk di depan dada. "Apaan,gue udah bantuin kok." Katanya membela diri.

Rose menghela nafas pelan. "Apaan udah? Dari masuk tadi lo langsung rebahan disitu ngeliatin kita sambil ngemil yupi doang."

"Ish gimana sih lo. Kan gue udah bantu doa dari tadi." Sahut Joy dengan cengiran khasnya.

"Auk ah sebel!"

"Kak Joy mah bisa apa. Bisanya cuma nge-gosip. Belum tentu juga gosip yang dia omongin bener." Celetuk Lisa yang membuat Joy mendelik.

Cklek

Pintu terbuka,menampakkan Irene yang berjalan mendekat ke arah mereka.

Irene menatap ketiganya bergantian. "Bersih-bersihnya lanjut besok aja. Sekarang mandi terus siap-siap sana." Katanya langsung tak ingin basa-basi lagi.

"Loh...kita mau kemana?" Tanya Rose dengan wajah oon nya.

Irene langsung menepuk jidat. "Lo lupa? Kita kan mau lihat pertunangan Yeri." Balasnya mengingatkan kembali.

Lisa mengernyit. "Loh hari ini? Perasaan minggu depan deh."

"Hari ini Lalisa. Itu semuanya udah nunggu di atas. Tinggal kalian aja yang belum siap-siap." Irene lalu pergi keluar. " 20 menit ngga pake lama!" Lanjutnya membuat ketiganya berlari dengan cepat menuju kamar masing-masing.

■/■

Mino menatap gadis di depannya ini sampai melongo yang membuat gadis di depannya itu tertawa kecil.

"Jangan melongo kelamaan,entar tai burung masuk ke dalem." Kata Irene menyadarkan pemuda itu agar tak melongo lagi,walau jujur itu lucu baginya.

Mino tersadar langsung menipiskan bibir. "A-ah....lo kapan jeleknya sih? Cantik mulu perasaan." Katanya dengan tatapan mata yang masih tertuju pada Irene. Pemuda itu masih terpesona dengan kecantikan seorang Bae Irene.

Irene  menggandeng Mino. "Emang gue cantik dari lahir." Balasnya dengan percaya diri.

"Iya deh iya calon istri."

─❛devil ,blackvelvet [ꪜ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang