Pertemuan

2.5K 91 3
                                    

"Selamat pagi, anda kembali bersama kami dalam breaking news

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi, anda kembali bersama kami dalam breaking news. Demonstrasi besar-besaran terjadi pada hari Senin ini. Demo mahasiswa kali ini, membawa tuntutan yang sama, yakni meminta untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti UU (PerPPu) pencabutan UU KPK dan juga RUUKUHP. Mahasiswa akan melakukan long march menuju Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat. Demonstrasi ini tidak hanya dilaksanakan di ibu kota namun di kota-kota besar lainnya seperti Y*********, B******, hingga ke kota-kota diluar pulau Jawa. Dengan adanya aksi ini, beberapa jalan utama mulai ditutup demi keselamatan masyarakat seperti pada Bundaran HI.." suara penyiar berita di pagi hari nampak menemani aktivitas keluarga Satrio Wibowo. Ayah 4 orang anak itu sudah rapi dengan seragam dinasnya.

"Shen, mau kemana?" tanyanya pada Shena yang sedang menggigit sebuah roti tawar di mulutnya.

"mau balik ke kantor bentar, ada berkas penting yang kudu dianter"

"kamu gak liat berita? Jalanan sekitar kantormu lagi ditutup itu pasti. Gak ada yang bisa masuk. Udah besok aja, atasanmu gak mikir apa, udah tau ada demo juga" gerutu pria separuh abad itu.

"Shena bawa mobil pakdhe ya, nanti nganter Ais sama Sekar pake mobilnya Shena aja. Assalamualaikum" Shena berlari kecil keluar dari rumah sambil membawa long coat hitamnya.

"pah!! Itu lo, si Shena mau kemana? Udah tau keadaan huru-hara dimana-mana kok gak dicegah sih pah?" seorang wanita setengah tambun dengan daster rumahan berdiri sambil membawa piring kosong di tangannya. Wajahnya nampak khawatir, dia adalah Ervina, istri dari paman Shena.

"udah biarkan aja, dia bisa jaga diri" ucpanya meyakinkan diri.

Shena nampak mengendarai mobil jenis SUV itu dengan kecepatan tinggi, melihat jalanan yang mulai sepi karena kegiatan perkantoran dipusat kota sengaja diliburkan untuk menghadapi aksi demonstrasi besar-besaran yang diadakan hari ini.

"gak salah sih, ni mobil emang cocok buat medan peperangan wkwk" Shena menertawakan keberaniannya memijak mobil kesayangan pamannya itu. Ia tak lupa menyetel musik untuk memacu semangat yang menggebu-gebu dalam dirinya yang tentu saja ia butuhkan saat ini. belum juga sampai di pusat kota, seorang polisi lalu lintas yang sedang berjaga menutup akses masuk ke pusat perkotaan. Polisi itu mengetuk pelan kaca jendela dibangku sopir.

"Selamat pagi, mau kemana?"

"pagi pak, mau ke alun-alun"

"tanda penutupan jalan sudah dipasang karena sedang ada demo" ucapnya sembari menunjuk penutup jalan.

"kebetulan saya koordinator demonya, ini saya mau kasih arahan biar nanti siswa tidak pada ribut pak, boleh ya saya meluncur ke TKP?"

"dari universitas mana ini?"

"dari universitas mana ndak penting, yang penting niat saya buat bantu bapak polisi biar demo hari ini tidak rusuh, gimana pak?"

Polisi itu nampak berfikir keras, ia akhirnya mempersilakan Shena untuk melanjutkan perjalanan dan membuka gerbang besi yang sebelumnya dipasang. Shena terkekeh kecil melihat tingkahnya mengelabui polisi itu, ia kemudian melajukan mobilnya perlahan sambil melihat kondisi sekitar yang memang sudah banyak polisi yang berjejer beserta mobil-mobil mereka.

REKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang