Rekah 9.1

1.4K 61 6
                                    

"kemana?" tanya Shena untuk memastikan nama daerah yang baru saja pria itu sebutkan.

"Riau?" sambung Shena.

Gadis itu melepaskan jemarinya dari jemari Bhanu yang saat ini ia genggam. Ia menutup wajah dengan kedua telapak tangannya. Gadis itu tidak bersuara, namun badannya perlahan bergetar. Bhanu sigap memeluk tubuh Shena saat ini, pria itu berusaha menjaga dirinya agar tetap kuat dan menguatkan seorang gadis yang sedang meringkuk dalam pelukannya.

Shena berulang kali mengusap matanya yang basah karena air mata yang menetes, berulang kali pula Bhanu melihat kearah samping kiri, menatap wajah Shena sendu lalu memfokuskan pandangannya kejalan raya yang masih ramai malam ini.

Tuas rem tangan ditarik begitu mobil berhenti tepat didepan gerbang rumah Shena, gadis itu segera melepaskan seat belt yang ada pada tubuhnya. Ia mengambil sebuah clutch yang ia letakkan dibangku belakang sembari memutar badannya. Setelah itu ia terdiam untuk beberapa saat sembari menatap persneling dengan tatapan kosong, cenderung melamun.

"Shen?" panggilan itu segera menyadarkan Shena.

Hidung gadis itu sudah sangat merah, dengan kedua mata yang mulai kehilangan rona eyeshadow yang sebelumnya terlukis apik disana. Gadis itu menunjukan senyum tipisnya, setelahnya ia membuka mulutnya untuk mengucapkan kalimat perpisahan malam ini.

"makasih udah nganter, pulangnya ati-ati" ucapnya sedikit sumbang. Shena segera mengalihkan pandangannya kearah knop pintu mobil.

Bhanu hanya diam, dirinya tidak mengatakan satu patah kata apapun.

Shena segera keluar dari dalam mobil, dirinya melangkah pelan membuka gerbang yang belum dikunci itu. Didalam mobil, Bhanu membenamkan wajahnya didalam setir mobil. Tangannya juga ikut menyilang diatas kepalanya, hembusan nafas berat berulang kali pria itu lakukan.

Duk duk duk

Suara ketukan kaca mobil membuat Bhanu membangkitkan tubuhnya cepat kesumber suara. Kedua matanya membulat besar begitu melihat siapa yang baru saja mengetuk kaca mobilnya. Dengan cepat pria itu membuka kaca yang ada dibangku depan.

"aku minta waktu" ucap Shena.

"3 hari kedepan, aku bakal nemuin mas Bhanu"

Bhanu mengangguk lega, sebuah senyuman merekah dibibir merahnya.

Shena melangkahkan kakinya kembali kedalam rumah setelah mengucapkan kalimat itu. Kedua orang tuanya sudah menunggu didalam kamarnya karena sang anak gadis yang meminta mereka untuk berkumpul untuk mengatakan sebuah hal yang mendesak.

🌼

"Riau?!" sontak Youra mengalihkan pandangannya kearah Shena yang sedang duduk diatas ranjang.

"Yah?!" sekarang ia berbalik menatap suaminya.

"ayah udah tau bu" ucap Shena pelan.

"ayah udah tau? Dari kapan? kok gak cerita sama ibu?"

"ayah udah tau garis besarnya, tapi gak tau kalo Bhanu dipindah karena ada pelatihan pendidikan buat kenaikan pangkat" jelas Agung.

"terus gimana sama pernikahan anak kita?"

"gimana apanya?" Agung balik bertanya pada Youra.

"kalo mau nikah ya tinggal nikah"

"ayah ni gimana, mantumu itu ditugasin ke Riau mulai awal tahun besok itu. Dia bakal di Riau buat 5 tahun kedepan, gak mungkin kita ngadain pernikahan ditahun ini yang tinggal sisa beberapa hari lagi" Youra mengucapkan kalimat tersebut dengan menggebu-gebu.

REKAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang