Ngedate?

17 5 22
                                    

Hailana berdiri di depan cermin sebentar, memastikan dirinya sudah terlihat perfect, entahlah, Zaskia sungguh memaksanya untuk tampil agak berbeda hari ini, memangnya apa maksud berbeda.

Kini, dengan balutan dress dibawah lutut berwarna biru sesuai permintaan Zaskia dengan rambut diikat seperti biasanya, tadi Zaskia sempat bilang rambutnya harus digerai tapi Hailana menolak untuk yang satu ini, ia tak mau ribet hanya karena gara-gara rambut yang menggangu nantinya, lagipula Hailana belum tahu Zaskia akan mengajaknya kemana.

******

"Kia, yang bener aja aku udah pakek dress gini masa ia naik motor," keluh Hailana.

"Gapapa, kamu ngempol aja, hehehe," ucap Zaskia enteng yang langsung disambut cibiran dari Hailana.

"Yaudah, buruan naik, takutnya udah mulai nih," ucap Zaskia.

Hailana yang tak tahu Zaskia akan mengajaknya kemana menjadi kebingungan.

"Emang mau ke acara apa sih, udah harus pakek dress gini lagi, cantik enggak, takut malah mirip Mimi peri," celetuk Hailana. "Mau ke ultahnya Mimi peri, ya?" Tebak Hailana.

Zaskia yang mendengar itu menjadi jengkel sendiri, "iiih, gak usah banyak tanya, buruan naik," titah Zaskia, kini diturutin oleh Hailana, setelah Mading masing sudah memakai helm lalu menaiki motor, motor Zaskia kini melaju membelah Jalanan dengan kecepatan normal.

Hailana mengikut saja tanpa banyak bertanya, ia tak mau supirnya ini teriak-teriak gak jelas di jalanan.

Zaskia terus terfokus pada jalanan, tapi, ia terlihat memikirkan sesuatu, "Lan!" Ia memanggil dengan suara sedikit keras.

"Hmm"

"Tadi aku lihat ada orang di rumah kosong itu, tetangga baru?"

"Iya!" Kini Hailana yang mengeluarkan suara tinggi. "Kenapa?" Lanjutnya.

"Kamu tau kan, aku baperan," ucap Zaskia membuat Hailana sedikit bingung.

"Apa sih, langsung ke intinya aja," ketus Hailana, tak suka jika Zaskia sudah bertele-tele seperti barusan.

"Ia tadi aku liat ada cowok, ya, kira-kira umurnya sepantaran kita deh, dia naik mobil keluar dari rumah itu, tapi sebelum itu dia senyum ke aku, Lan, terus ngasih klakson deh," jelas Zaskia.

"Oh, itu si--"

"Siapa?"

"Si Ra- Rafa, iya Rafa,"

"Kenalin dong, hehehehe,"

Hailana malah menoyor kepala Zaskia, "heh, Bintang mau kemana ini woy, terus kak Afdi? Kamu yakin mau lupain dia?" Goda Hailana.

"Please deh, jangan ada bahas si Bintang diantara kita, gak penting, oke." Tegas Zaskia, "Kak Afdi? Haduh Lan, aku paling anti sama orang yang udah suka sama orang lain saat aku sukai," tuturnya. "Kamu ngerti, kan?" Tanya Zaskia yang langsung dibalas anggukan kecil oleh Hailana, meski tak akan terlihat oleh Zaskia.

Hailana jadi merasa bersalah, ia tahu sahabatnya itu sangat menyukai seniornya di OSIS, bahkan Afdi juga yang menjadi alasan bagi Zaskia untuk ikut organisasi itu, tapi sekarang? Semuanya perasaan itu seperti hilang, lepas dari Zaskia, karena Afdi telah menyatakan perasaannya pada Hailana beberapa waktu lalu, Zaskia tak pernah bercerita banyak tentang perasaannya pada Hailana, mungkin ia tipe orang yang suka memendam semua kesedihan sendiri, tapi satu sisi Hailana juga setuju kalau Zaskia sudah tak ada perasaan pada Afdi, setidaknya ada kesempatan untuk Bintang saat ini, menurutmu begitu?

Selanjutnya tak ada yang bersuara, hanya hembusan angin, dan suara-suara dari kendaraan lainnya yang mengiringi.

Keduanya bungkam, Hailana sedang larut dalam pemikirannya begitu juga Zaskia, tengah fokus menyetir.

Hailana (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang